Setelah selesai membeli dupa, Athena dan Ethan akhirnya datang menghadiri perayaan musim gugur yang di rayakan oleh rakyat Kekaisaran. Di sana, Ethan, si pria kecil berusia 4 tahun tengah menikmati keramaian yang ada. Dari tempatnya berada, Athena terus memandangi sosok Ethan yang terlihat gembira, rasanya ada kebahagiaan tersendiri yang tercipta hanya dari melihat senyum indah yang melekat di wajah tampan putra semata wayangnya itu.
Athena berjongkok di depan Ethan, tangannya terulur memperbaiki tali pengait pakaian yang Ethan pakai, "Apa Ethan lapar? Ingin makan sesuatu?" tanya Athena.
"Huh? Apa kita punya uang?" tanya Ethan balik dengan wajah polos-Nya yang begitu lucu.
Athena terkekeh mendengar pertanyaan itu. Athena tahu Ethan adalah anak yang pengertian, tanpa perlu Athena memberitahu, Ethan sadar akan situasi keuangan yang di miliki mereka.
"Tentu ada." jawab Athena, "Yah, meskipun tak banyak." lanjutnya dalam hati.
Ethan tampak berpikir, "Kalau begitu, Ethan ingin memakan daging bakar itu!" girangnya.
Athena tersenyum penuh arti, rasanya ia rela mengerjakan pekerjaan berat apapun asalkan ia dapat memberikan segala hal layak untuk di pakai dan di makan oleh anaknya, Ethan.
"Baiklah, ayo."
Mereka berjalan ke tempat daging bakar, saat sampai di sana Ethan dan Athena segera memesan meskipun harus menunggu beberapa antrian di depannya.
"Ethan ingin di bungkus!" pintanya.
"Di bungkus? Apa Ethan tidak akan memakannya?" tanya Athena.
Ethan menggeleng, "Tidak, Ethan akan memakannya di rumah." jawabnya.
Athena mengernyit, "Huh? Mengapa?" tanya-Nya.
"Karena Ethan ingin makan bersama Ibu! Makan dari tangan Ibu rasanya sangat enak! Tapi sekarang tangan Ibu sedang penuh karena memegang banyak barang yang di minta Kakek." ujar Ethan dengan wajah murung, cara bicaranya yang tidak fasih itu menambah kesan lucu hingga membuat semua orang yang lewat dibuat gemas.
"Ya ampun, anak Anda sangat menggemaskan, Nyonya." ujar penjual daging di depan mereka, penjual daging yang merupakan seorang wanita paruh baya.
Athena mendongak kemudian terkekeh, "Haha, dia memang manja." balas Athena.
"Eyy...? Anak manja ini pasti sangat menyayangi Ibunya. Dia bahkan tidak bisa makan jika bukan dari tangan yang biasa menyuapinya, dia akan jadi anak yang berbakti saat besar nanti." puji penjual daging itu.
Athena memberikan senyum sebagai balasan untuk pujian yang ia terima, saat itu penjual daging dibuat tertegun sesaat, pipinya bahkan dibuat memerah.
"Nyonya? Anda masih sangat muda, namun sudah memiliki anak. Itu pasti berat." ucap penjual daging.
"Tentu, itu memang berat, namun..." Athena menggantungkan ucapannya.
Tangan Athena terulur menyentuh pucuk kepala Ethan dan mengelusnya dengan lembut seakan penuh akan kasih sayang serta kehangatan yang di miliki seorang Ibu. "Aku bahagia. Melihat dia yang makan dan bermain dengan baik, rasanya kelelahan ku hilang..."
Penjual daging itu tersenyum tulus menatap Athena, "Ya ampun... Itulah yang di rasakan seseorang ketika mereka telah menjadi seorang Ibu. Ah... Melihat kalian, rasanya aku ingin sekali mengobrol lebih lama, namun aku masih harus bekerja."
Athena terkekeh.
"Kalau begitu, ini." penjual daging itu menambahkan 3 tusuk daging berukuran besar dalam bungkus makanan yang di pesan oleh Athena tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch My Baby! || Dewasa
Fantasy⛔ 𝐏𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 & 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐫𝐤𝐨𝐬𝐚𝐚𝐧 ᴀᴛʜᴇɴᴀ ᴛᴇʟᴀʜ ᴛɪɴɢɢᴀʟ ᴅᴇɴɢᴀɴ ᴘᴀᴍᴀɴ & ᴋᴇᴅᴜᴀ sᴇᴘᴜᴘᴜɴʏᴀ sᴇᴊᴀᴋ ᴋᴇᴍᴀᴛɪᴀɴ ᴏʀᴀɴɢ ᴛᴜᴀɴʏᴀ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴋᴇᴄᴇʟᴀᴋᴀᴀɴ. ᴍᴇʟᴀʟᴜɪ ᴘᴇɴʏɪᴋsᴀᴀɴ ᴅᴀɴ ᴘᴇɴɢᴀɴɪᴀʏᴀᴀɴ, ᴀᴛʜᴇɴᴀ ᴛᴜᴍʙᴜʜ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ɢᴀᴅɪs ʟᴜɢᴜ ᴅᴀɴ ɴᴀɪ...