#35 Sakit

27.1K 814 216
                                    

"Ethan sedang bermain."

"Bermain?"

"Iya, Ethan melukis wajah Ibu di tanah."

Athena terkekeh, "Benarkah? Lalu, apa Ethan bisa?" tanya-Nya.

Ethan menggeleng cepat kemudian menjawab, "Tidak, Ethan tidak bisa. Gambar yang Ethan buat sangat jelek, itu tidak cantik seperti Ibu yang asli, jadi Ethan menghapusnya."

"Ahaha, mengapa? Padahal Ibu sangat ingin melihatnya."

"Ibu tidak boleh lihat! Pokoknya tidak boleh." tolak Ethan dengan cara bicara yang lucu.

Athena menghela nafasnya mencoba menghentikan tawanya, "Baiklah, Ibu tidak akan lihat. Lalu, apa Ethan sudah makan?"

Ethan kembali mengangguk, "Sudah, Ethan makan bersama Paman pendeta. Apa Ibu sudah makan?" tanya-Nya balik.

Athena ikut mengangguk sebagai bentuk jawaban, "Tentu saja Ibu sudah." bohongnya.

"Jadi, apa urusan Ibu sudah selesai?" tanya Ethan lagi.

"Untuk sekarang sudah. Tapi, coba lihat ini,"

"Apa itu?"

Athena mengeluarkan kotak yang Kaisar berikan padanya, Athena lalu membuka tutup kotak itu dan memberikannya pada Ethan. Ketika melihat isi yang ada di dalam kotak, mata hijau Ethan berbinar seketika.

"Whoaaa..."

"Ayo makan."

Ethan mendongak menatap Athena dengan ragu-ragu, "Apa Ethan boleh makan ini?" tanya-Nya memastikan.

"Semua itu milik Ethan."

"Sungguh?!"

"Iya!"

Tanpa ragu-ragu, Ethan melahap makanan di dalam kotak itu. Gigi susu yang berjejer rapih itu menggigit makanan dengan penuh semangat, bahkan dari tempatnya Athena bisa melihat pipi Ethan yang memerah samar, hal itu menunjukkan betapa sukanya ia dengan hal manis seperti kudapan ini, seleranya benar-benar sama dengan Kaisar.

"Dia sangat menyukainya." - kekeh Athena dalam hati.

"Ini sangat enak! Ethan suka!" seru Ethan.

"Benarkah? Syukurlah kalau begitu."

"Iya, di mana Ibu mendapatkannya?" tanya Ethan dengan mulut penuh makanan.

"E-Ehh...? I-Itu dari seorang kenalan." jawab Athena gugup, ia tak mungkin mengatakan jika ia mendapatkan itu dari Istana, tepatnya Ayahnya.

Athena berpura-pura batuk untuk mengalihkan suasana, "D-Dari pada itu, Ethan? Apa Ethan ingin Ibu membawakan ini lagi?"

Ethan mengangguk cepat mengiyakan ucapan Athena, "Iya! Ethan mau!"

Athena tertegun melihat jawaban Ethan yang begitu berapi-api dan dipenuhi semangat, "Ah... Jika aku meminta kudapan lagi, orang itu tidak mungkin marah, bukan...?" batin Athena, "Rasanya canggung jika meminta hal ini padahal aku sudah menolak tawarannya dengan tegas kemarin."

Athena menatap wajah Ethan lama, melihat kebahagiaan dan senyum yang tergambar pada wajah tampan itu membuat hati Athena menghangat, "Ah... Tidak ada yang lebih penting daripada kebahagiaan Ethan. Aku akan coba berbicara kembali dengan orang itu." - batin Athena lagi.

***

Keesokan Harinya...

Setelah menghabiskan waktu bersama Ethan hingga sore, Athena dan Ethan akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamar mereka. Athena berniat menidurkan Ethan setelah makan malam karena merasa ada yang aneh dengan kondisi tubuh Ethan yang mulai terlihat seperti tak enak badan.

Don't Touch My Baby! || DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang