#17 Membalas

29.1K 1.3K 191
                                    

"Dengar itu, Athena! Jadi sadarlah dengan posisimu! Kau tidak boleh muncul di hadapan Baginda, pokoknya tidak boleh! Jika kau melakukannya, aku akan menyuruh Ayah untuk mempercepat pernikahan mu!"

Gadis bernama Athena itu tersentak, tubuhnya mulai bergetar. Sesaat kemudian kepalanya tertunduk, hal itu memberikan kemenangan telak bagi Judith.

"Mengapa...?" lirih Athena yang tak terdengar oleh Judith, namun itu terdengar di telinga Kaisar beserta 2 ajudan-Nya.

"Huh? Kau bilang apa?"

"Mengapa kau terus menahan ku dengan ancaman yang sama?" tanya Athena dengan wajah yang masih tertunduk.

Kaisar mengangkat wajahnya, "Oh, apa dia memutuskan untuk melawan?" tanya-Nya terlihat tertarik, "Yah, itu sebuah perkembangan yang cukup tak terduga."

"Baginda? Mengapa Anda sepertinya sangat menikmati menonton mereka?" - tanya McKean dalam hati, ia sungguh tak habis pikir dengan Kaisar yang ia layani ini.

"A-Apa...?" tanya Judith yang merasa aneh akan situasi, pasalnya ini pertama kalinya Athena menjawab. Selama ini setiap Judith memberikan ancaman yang sama, Athena akan selalu diam tanpa ada keberanian untuk berkomentar.

Athena mendongak menatap Judith, wajah cantik yang tertutupi dengan memar itu terlihat penuh akan keseriusan, bahkan bola mata hijaunya yang cantik menyorot dengan berani.

"Mengapa kau terus menahan ku dengan berbagai alasan seperti seorang pengecut?" tanya Athena.

Judith tersentak tak percaya, "A-Apa yang kau katakan--?!"

"Apa kau begitu terganggu dengan keberadaan ku?"

Sudut bibir Kaisar terangkat membentuk sebuah senyum tipis, "Oho... Lihat, dia mulai kehilangan ketenangannya hanya karena dua pertanyaan. Ini semakin menarik." gumam Kaisar.

"Judith..." panggil Athena.

"...?!"

"Kau tidak ingin aku bertemu siapapun termasuk Baginda Kaisar. Bukankah itu karena kau takut?"

"Jalang ini...! A-Apa yang kau bicarakan? Mengapa aku harus takut?!"

"Kau dibutakan oleh rasa iri dan dengki. Bukankah itu karena kau tidak cukup percaya diri dengan penampilan mu sendiri?"

DEG!

Judith kembali dibuat tersentak karenanya, ia bahkan tak dapat berkata-kata sekarang. Bagaimana anak anjing yang selalu diam saat ditindas kini berani menunjukkan taringnya?

"O-Omong kosong! Kau pikir dirimu cantik, huh? Sebaiknya kau berkaca--"

"Jika tidak, mengapa kau terus membatasi aku dengan berbagai macam alasan dan ancaman? Apa dengan begitu kau bisa mencegah orang lain membandingkan dirimu dengan ku? Apa fakta bahwa aku adalah neraka bagimu mu akan berubah?"

"A-Apa sih yang jalang ini bicarakan? Apa dia sudah gila?! Hey kalian, tahan dia--"

"Kau menumpang-tindihkan dirimu dengan diriku. Dengan membatasi aku dari dunia luar, kau mengelabui pikiran mu sambil menyembuhkan diri dengan delusi bahwa kau satu-satunya yang memiliki kesempurnaan di sini terlepas dari harta maupun penampilan. Pada dasarnya kau iri padaku, bukankah aku benar?"

Don't Touch My Baby! || DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang