#18 Penggoda

29K 1.3K 185
                                    


"Lelucon?" - batin Shamus bertanya-tanya.

"Baginda? Saya dan Putri saya, Judith Lin Agrecia memberi salam. Oh, tahun ini dia telah berusia 18 tahun." Count memberikan salam bersama Putrinya dihadapan Kaisar dengan percaya diri.

"Lalu aku harus apa?" - batin Kaisar malas.

"Oh." balas Kaisar tanpa menunjukkan minat lebih.

Disana Judith tampak tertegun dengan pipi yang memerah serta tatapannya yang kosong sambil menatap lurus ke arah Kaisar, terlihat jelas bahwa gadis itu telah jatuh dalam pesona Kaisar, Austin Onesimus Garbellion.

Melihat Judith yang hanya diam saja, Count segera menyenggol lengannya untuk menyadarkan gadis itu dari lamunannya, sesaat kemudian Judith tersentak, ia segera mendongak menatap Kaisar kembali, namun dengan wajah malu-malu.

"M-Maafkan saya, Baginda! S-Salam untuk matahari Kekaisaran Ozilea, cahaya yang menerangi tanah Ozilea." ucap Judith dengan terbata-bata.

Count terkekeh, "Ahaha, maafkan dia, Baginda. Sepertinya dia terpesona dengan Anda, dia terlihat malu-malu, haha! Sungguh sangat menggemaskan."

"..."

"Anak-anak seumuran ini memang sedang dalam masa pertumbuhan. Itu sebabnya dia malu-malu. Bukankah itu terlihat imut, haha?"

"A-Ayah...! Jangan bicara seperti itu!" gerutu Judith dengan wajah yang semakin memerah, hal itu terlihat sangat memuakkan di mata Shamus dan McKean, dua orang itu segera memutar bola matanya malas.

"Tidak apa-apa, Putriku. Itu normal karena kau sedang berada di hadapan pria gagah dan tampan seperti Baginda Kaisar, benar-benar sosok yang sangat mulia."

"I-Itu..."

Dengan sorot mata datar, Kaisar tak bergerak dari posisinya, ia terlihat begitu bosan dengan tangannya yang masih menopang dagunya. Melihat perubahan sikap Judith yang begitu drastis dari tadi sore benar-benar mengejutkan, sebelumnya gadis itu terlihat seperti penjahat dengan hobi aneh yang suka menyiksa seseorang, namun kali ini justru berbeda, gadis itu terlihat lebih feminim dengan sifat lembut dan malu-malu yang sangat tak cocok dengan penampilannya.

Mata Kaisar menyipit menatap Judith, hal itu disadari oleh dua orang di depannya, Judith dibuat semakin memerah dan malu, jantungnya berdebar sangat kencang hingga membuat ketenangannya hilang.

"Anak ini... Cepat sekali sikapnya berubah. Dia sangat cocok untuk menjadi tokoh pemeran penjahat dalam teater yang sering diselenggarakan di alun-alun Ozel ibukota." - Kaisar membatin.

"O-Omong-omong, Baginda...?" ucap Judith dengan sikap malu-malu.

"...?"

"Baru-baru ini saya belajar keterampilan memijat dari pelayan pribadi saya. S-Saya mendapatkan pujian jika pijatan yang saya lakukan cukup enak, jadi..."

"Jadi, apa kau berniat memijat ku?" tanya Kaisar yang telah menebak lebih dulu maksud Judith.

"E-Eh...? I-Itu..."

"...?"

"Ohoo... Anak ini, dia benar-benar sangat rajin. Apakah pendidikan yang kuberikan padamu masih kurang, hmm? Putriku. Tapi, Nak? Tidak baik menawari pijatan mu pada sembarang orang, namun jika itu adalah Baginda, tentu saja Ayah tidak akan melarang mu melakukannya." ucap Count, "Maaf, Baginda. Dia memang belum dewasa, namun dia sangat rajin dan penuh perhatian, dia pasti sangat memikirkan Anda. Bukan begitu, Nak?"

Dengan wajah yang semakin memerah serta senyum malu-malu yang tampak jelas, Judith pun menjawab, "J-Jika Anda tidak keberatan, Baginda, s-saya ingin menghadiahkan pengalaman pertama saya untuk Anda..."

Don't Touch My Baby! || DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang