#26 Sindiran

23.1K 1K 253
                                    

Tanpa sadar sudut bibir Athena terangkat membentuk sebuah senyum begitu mengingat kembali sosok Ibunya, "Punggung Ibuku terlihat sangat lebar untukku. Tapi sebelum aku menyadarinya, postur tubuhnya ... mulai terlihat sangat kecil diingatan ku." - batin-Nya.

***

Tok Tok Tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok Tok Tok.

"Baginda? Tamu Anda telah tiba." ucap seorang Butler paruh baya.

"Suruh dia masuk." ucap Kaisar dari dalam ruangan.

Butler itu berbalik menatap Athena kemudian tersenyum, "Silahkan masuk, Nona." ucapnya sopan.

Athena mengangguk, "Terima kasih." ucapnya sebelum masuk ke dalam.

Begitu sampai di dalam ruangan, Athena berhadapan dengan punggung seorang pria yang tengah menatap lurus keluar jendela, pria itu hanya mengenakan jubah mandi berwana putih sambil memegang segelas wine di tangan kanannya.

"Kau sudah datang." ucap Kaisar tanpa berbalik menatap Athena, "Kau sungguh menepati janjimu."

Athena menunduk menatap lantai di bawahnya, "Saya selalu menepati janji saya, tidak seperti seseorang..." balasnya yang ditunjukkan untuk menyindir.

Kaisar terdiam sesaat, satu alisnya terangkat, kemudian ia pun tertawa renyah mendapati komentar berupa sindiran dari Athena, "Haha... Apa kau masih kesal dengan kejadian itu?" tanya-Nya yang segera berbalik menatap Athena.

Athena menggeleng pelan, "Tidak..."

"Hmm, lalu?"

Athena terdiam sesaat sebelum akhirnya menjawab, pada saat itu Athena mendongak menatap Kaisar yang jauh disana, "Karena saya tidak berharap."

"Apa?"

"Saya tidak berharap, Baginda."

Sudut bibir Kaisar terangkat, "Oh ya? Jadi kau sudah memperkirakan-Nya?"

Athena kembali menggeleng, "Itu tidak benar."

"Lalu?"

"Hanya saja, orang akan merasa terluka ... ketika harapannya tidak terpenuhi." ucap Athena, "Itu sebabnya saya memutuskan untuk tidak pernah berharap." lanjutnya.

Kaisar terdiam.

"Biar bagaimanapun," Athena menggantungkan ucapannya, "Ini sudah menjadi hukum alam ... bahwa ujung tombak selalu menunjuk ke arah yang paling lemah." lanjutnya dengan nada rendah.

Don't Touch My Baby! || DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang