Ketujuh orang itu sejak pagi sudah mengintai di seberang pemakamam umum seperti orang kurang kerjaan. Sebenarnya tujuan mereka mengintai disitu adalah karena mereka ingin mencari 'target' yang akan dimintai tolong dan jika berhasil nantinya, target itu akan diberikan sejumlah imbalan yang setimpal.
"Kamu yakin, Zein?" Tanya Astrid dengan wajah masih mengantuk berat.
"Ya gak yakin juga sih. Tapi kan ini demi channel youtube kita.." balas Zein.
"Tapi yang bener ajalah, Zein. Mana ada sih orang yang lewat sini sepagi ini?" tukas Ulfa.
Gak berapa lama ponsel Zein berdering. Seorang crewnya yang berada di ujung jalan sana memberitahu bahwa ada seseorang yang sedang berjalan sendirian melewati kuburan itu.
"Oke guys, kita siap-siap!!" Tukas Astrid sigap.
Zein langsung bersiap dan mengambil posisinya. Jadi dia berpura-pura akan meminta tolong sama orang itu untuk mengantarkan macbook dan iPhonennya ke rumahnya, sementara dia sendiri harus segera ke kampus karena ada bimbingan skripsi yang tak boleh dilewatkannya.
Zein sudah berdiri di tepi jalan lainnya. Dia memberi kode kepada dua temannya serta crewnya untuk bersiap pada posisinya masing-masing.
Dan inilah yang terjadi selanjutnya...
"Sorry..." Zein menghadang laju orang itu.
"Ya?" Orang bertopi putih itu terkejut sekali dengan kemunculan Zein yang tiba-tiba.
"Gue boleh minta tolong gak?"
"Minta tolong?" Orang itu menjauh dua langkah dari Zein sambil memegang saku celana jeansnya. "Aku gak punya uang." rintihnya pelan.
"Jadi gini, gue harus ke kampus sekarang buat ketemu dosen pembimbing ---" Zein menatap bingung wajah orang itu yang terkesan datar dan mencurigakan. "Terus --- ehhmm --- laptop sama hape gue ini mau dipake sama adek gue. Gue bisa minta bantuan lo kan buat nganterin ini ke rumah gue?"
"Tapi ---" orang itu melongok bingung.
"Tenang aja, nanti gue kasih ongkos tiga ratus ribu buat lo! Pleasee..."
Orang itu menelan ludah. Ia memandangi kedua barang berharga belasan juta di tangan Zein.
Gak berapa lama, sebuah ojek online mendatangi mereka. Tentu saja ojek online itu sudah dipesan oleh Zein sebelumnya.
"Ini alamat gue. Dan ini ongkosnya. Tolong banget ya. Makasih...!" Ucap Zein terburu-buru sambil naik ke atas ojek online itu dan melambaikan tangan pada orang itu.
Astrid dan Ulfa terus serius memperhatikan orang bertopi putih dengan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya.
Berhubung siaran ini dilakukan secara langsung, maka ratusan komentar langsung membanjiri channel youtube milik D'Humanity itu.
'Apa kalian udah gila?!! Gimana kalo dia bawa kabur itu?!!'
'Wagelaseh...!! Zeinn!!! Gue tauk lo itu udah kaya pake banget. Tapi kenapa macbook sama iPhone XS Max nya gak di giveaway buat kita-kita aja?!'
'Setuju!! Kapan nih giveaway nya lagi?!'
Sebenarnya Zein melakukan ini bukan tanpa resiko. Meski dia bisa aja membeli lagi macbook pro retina keluaran terbaru itu saat ini juga, tapi dia melakukan eksperimen gila ini demi menjawab keraguan para subcriber dan hatersnya.
Bahwa apa yang dilakukannya ini bukan setingan belaka, cuma demi untuk menaikkan jumlah viewers dan subcribernya.
'Ehh ini seriusan bukan setingan ya?'
KAMU SEDANG MEMBACA
H.I.M 2
Teen FictionMereka tidak sadar kalau selama ini ia tidak pernah pergi jauh... Dia melakukannya karena dia cuma ingin melindungi orang-orang yang dicintai dan disayanginya... Namun masalah muncul semakin rumit, ketika ketiga orang itu datang untuk memperebutkan...