Pertama, Raka itu bukan tipe cowok yang suka nongkrong gak jelas di cafe. Kedua, Raka itu juga bukan tipe cowok warnet. Ketiga, Raka itu gak suka banget yang namanya video game, ps, atau sejenisnya itulah.
Dan hal itulah yang membuat Faro semakin yakin, kalau Azka bukanlah Raka.
"Aku pulang..."
Faro cuma melirik sekilas dari kursinya. Dia satu-satunya orang yang begitu antusias melihat kedatangan Azka.
"Kamu kan tadi udah aku suruh tunggu, Ka.."
Azka menghela nafas pelan sambil menarik sebuah kursi makan lalu mendudukinya.
"Maaf mas, tapi tadi kan Mas Randi lagi kumpul sama temen-temen basketnya.."
"Nah kan, udah bisa aku duga!" Potong Jemmy. "Liat kan kek, dia itu dari dulu emang gak pernah bisa nepatin janji!"
"Bacot lo!" Bales Randi.
"Raka, kamu tahu kan berita di tv yang belakangan ini lagi ramai? Kakek tidak mau sesuatu sampai terjadi padamu.."
"Kakek, aku ini udah terbiasa hidup sendiri. Buktinya, sampai detik ini aku masih bisa ---"
"Raka!" Kakek Malik meninggikan suaranya. Tentu saja hal itu membuat semua anggota keluarga terkejut bukan main. "Mulai besok, kamu akan diantar jemput oleh orang suruhan Kakek."
"Tapi kek..."
"Kakek tidak akan membatasi apalagi melarang semua aktivitasmu. Hanya saja, Kakek akan selalu menempatkan orang-orang itu untuk selalu mengawasimu."
"Tapi ---"
"Raka.." Hendrik menggenggam tangan anak bungsunya itu.
"Tapi, papah.."
"Kamu mandi dulu, terus makan ya.."
"Aku udah makan tadi."
Azka melangkah lesu menuju kamarnya. Jika yang dikatakan Kakek Malik itu benar, maka semua rencana dan rahasianya bisa-bisa terbongkar semua.
•
•
•
•
•Tititittt ---
Faro terbangun begitu alarm di hapenya berbunyi. Dia langsung menyalakan laptopnya dan mengetikkan sebuah url pada kolom tab browser.
Matanya membulat bukan main saat ia melihat apa yang tertampil pada layar laptopnya itu.
Dia nyaris tak berkedip, dan masih gak menyangka kalau dia akan melihat sebuah pemandangan yang amat panas sekaligus menjijikkan.
Satu jam berlalu sudah. Namun Faro masih enggan untuk beranjak dari layar laptopnya. Matanya terus menatap pergumulan panas antara dua cowok yang dikenalnya itu. Jemmy dan Azka.
Jam satu dini hari, pergumulan panas kedua cowok itupun selesai juga. Terlihat Jemmy langsung tertidur pulas tanpa mengenakan baju sehelai pun. Begitu juga dengan Azka yang tertidur dalam keadaan telanjang bulat, dan dalam posisi menindih tubuh Jemmy.
Tadinya Faro ingin menyudahi aksi pengintaiannya itu. Namun ia urungkan saat ia melihat Azka yang perlahan bangkit dan meraih hapenya.
Lalu --- cklek-cklek-cklek...!
Faro tentu saja bingung kenapa Azka mengambil foto Jemmy yang sedang tertidur itu secara diam-diam? Dan lagi, Azka juga mengambil beberapa pose dengan posisi yang sangat vulgar.
"Siapa lo sebenarnya, bangsat?! Dan apa tujuan lo masuk ke tengah-tengah keluarga gue ini, hah...?!"
$$$$$$
KAMU SEDANG MEMBACA
H.I.M 2
Teen FictionMereka tidak sadar kalau selama ini ia tidak pernah pergi jauh... Dia melakukannya karena dia cuma ingin melindungi orang-orang yang dicintai dan disayanginya... Namun masalah muncul semakin rumit, ketika ketiga orang itu datang untuk memperebutkan...