Hari ini sekolah pulang cepat, karna ada rapat sekolah namun hanya gibran yang pulang ke rumah langsung karna natan ada rapat osis, sebenarnya gibran di suruh rapat juga tapi ia enggan ikut dengan alasan capek setelah itu ia di izinankan natan pulang,
Gibran sebenarnya tidak ada niatan untuk ikut osis, tapi natan memaksanya agar ikut organisasi itu, alhasil gibran menurut sajaGibran membuka pintu utama saat pertama kali netra melihat ada kakak dan omanya yang sedang asik ngobrol
"Asalamualaikum"salam gibran namun diacuhkan merekaTania melirik jam yang melingkar ditanganya"bolos ya lu" tanya tania sinis
Gibran menunduk
"Enggak kok kak, tadi guru guru rapat semua jadi dipulangkan cepat""Terus natan mana kalau lu beneran nggak bolos"
"Tadi..."ucap gibran dipotong yanti
" ngapain sih kamu ngurusin anak sialan itu yang bisanya cuman ngabisin duwit orang tua"gibran menunduk, hatinya terasa di cabik cabik mendengarkan perkataan yanti, numun perkataanya omanya itu benar juga ia hanya bisa menghabiskan uang orang tuanya
"Ngapain kamu tetap disini,sana pergi"gibran langsung melangkahkan kakinya, namun masih beberapa langkah tania menyiram tanganya dengan coklat sangat panas
"ups maaf sengaja"
"Hahahaha" tawa tania dan yanti"Ssst" ringis gibran langsung berlari ke dapur
Gibran langsung menuju ke wastefel untuk menyiram tanganya"Ya ampun den gibran ini tanganya kenapa"tanya bik jumi pembantu paling lama dikeluarga al fatih
"Hmm nggak papa kok bik cuma tadi nggak sengaja kena air panas" ucap gibran tidak sepenuhnya bohong
"Kok bisa sih aden nggak hati hati ya? ini parah loh den ke rumah sakit aja ya"
Gibran tertawa garing"cuma gini aja ke rumah sakit bik, besok palingan juga udah sembuh"
"Lah dalah den den, ini parah sampai melepuh kayak gini kok besok wes mari"bi jumi mengelus tangan gibran lembut
"Ssst" ringis gibran saat jumi menyentuh lukanya yang terasa perih itu
"Bibi obatin ya" gibran mengangguk
"Ini ada apa, gibran kamu sudah pulang?"tanya winda baru datang
"sudah bun, tadi gurunya rapat makanaya dipulangkan cepat"
"Natan kem...."winda kaget melihat tangan gibran yang sedikit melepuh dan memerah
"ya ampun tangan kamu kenapa"
Winda memegang tangan gibran"Sakit bun"
"Kenapa"
"Nggak sengaja kena air panas"
"Bi ambilkan p3k"jumi mengangguk mengerti, tak lama kemudian bi jumi datang membawa sekotak p3k
Winda mengambil salep mengolesi pada luka gibran"di perban ya?"
Gibran menggeleng"enggak mau"
"Tapi nanti kena debu malah infeksi gimana"
"Bunda doanya jelek" ucap gibran sebal
"Kamu sih dibilangin nggak percaya, di perban aja ya"
"Hmmm"winda membalut luka gibran dengan kasa bersih
"Siap siap ya waktunya kemo"
"Bun, kemo itu sakit aku nggak mau lagi, nanti kalau rambut aku plontos gimana"gibran ngeri saat orang berkata 'kemoterapi' karna ia membaca salah satu artikel efek samping kemoterapi itu sangat menysahkan
"Nggak papa, anak bunda tetap ganteng"
¥~~~¥
Setelah 4 jam melakukan kemoterapi gibran sudah merasakan efek sampingnya mulai dari pusing sampai mutah mutah
"Sudah ya nanti perutnya tambah sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
my and your hopes
Teen FictionTentang kehidupan gibran dengan sejuta keindahan yang ia buat sendiri.. Seolah olah masalah gibran alami sejak kecil tak pernah ia alami itulah gibran dengan sejuta topeng untuk menutupinya