Sesuai janji gibran kemarin hari ini ia berjanji akan mengajak cika di suatu tempat, sebenarnya gibran tak berani janji pada cika, takutnya seperti kemarin belum saja berangkat ia sudah kambuh atau di larang orang orang rumah yang rempongnya minta ampun.
Contohnya saat ini gibran mau berangkat saja orang tuanya tetap kukuh tak mengizinkan ia pergi, apalagi hanya berdua saja dengan cika, kalau sampai terjadi apa apa dengan dirinya siapa yang mau menolongnya"bunda melarang kamu itu takut terjadi apa apa dengan kamu"
"Aku janji bakal baik baik saja bun" ujar gibran memelas
"Bukan gitu bran..."
"Oke bun yah, aku akan nemenin gibran pergi" ujar natan
"Ogah gue di temenin lu, bisa bisa kencan gue ancur, gara gara lu recokin"
"Dari pada lu nggak di kasih izin pergi"
"Tapi rencana gue bakal gagal kalau ada lu"
"Sama bang natan atau nggak pergi" ucap hendra tak bisa diganggu gugat
Gibran berdecak keras "terserah" gibran langsung meninggalkan mereka
¥~~~~¥
Setelah menjemput dila dan cika, mereka langsung, tancap gas ke tampat tujuan,
Perjalan dari rumah sampai tujuan sekitar memakan waktu tiga setengah jamMereka terpaku pada pemandangan di depanya, mereka tak pernah memandang pemandangan seindah ini, walau perjalan cukup lama tapi dengan suguhan alam yang terpukai seperti ini, mereka sangat tidak rugi
Dengan pantai pasir putih tanpa sampah apapun, jembatan sepanjang hampir 200 meter dari bibir pantai dan ujung jembatan seperti ada pura kecil namun indah, kursi terbuat dari kayu yang tersebar di wilayah pantai ini, tak lupa pohon pohon kelapa, cemara dan banyak lagi pepohonan yang mengelilinginya, membuat siapapun tarpukai dengan keindahan
"WOW baru pertama kali gue lihat pantai seindah ini" ujar cika"Lu seneng"
"Seneng banget"seru cika
Gibran berdecak"ck tadi aja banyak ngeluh sepanjang perjalanan"
"Kalau lu bilang dari tadi gue nggak mungkin ngeluh, nggak rugi perjalanan hapir 3 jam lebih sampai samapi bokong gue rasanya panas"
"Lu dapat info dari mana sih dek, kok tau tempat seindah ini, jarang banget pantai seindah ini tanpa ada sampah" ujar natan, pasalnya tampat ini banyak petugas kebersihan setiap harinya membersihkan pantai dan pengunjung harus membuang sampah pada tempatnya kalau sampai ketawan sama petugas disini akan terkena sanksi yang cukup berat, ini jadi nggak usah heran kalau pantai disini sangat bersih dan nyaman
Gibran terkekeh "ada deh, kalian nggak perlu tau nikmatin aja pemandanganya"
"Hmm mukin kalau lu nyetir sendiri bisa bisa kambuh di tengah jalan"
"Bacod lu, pergi sana gue mau berduaan sama cika"
"Ck kita diusir nat, emang ya kalau lagi kasmaran itu dunia terasa milik berdua yang lain cuman numpang"dila menggandeng tangan natan membanya pergi
Gibran dan cika tertawa renyah" haha yuk kesana"gibran mengangguk
Mereka berdua berjalan jalan disekitar pantai menikmati semilir angin yang segar jika dihirup
"Gue seneng banget" teriak cikaGibran melirik jam yang melingkar pergelangan tangan, 30 menit lagi batinya"gue tiduran disini bentar ya"
Cika menengok ke belakang"iya"
Tak berselang lama gibran sudah terlelap dikursi panjang yang terbuat dari kayu itu

KAMU SEDANG MEMBACA
my and your hopes
TienerfictieTentang kehidupan gibran dengan sejuta keindahan yang ia buat sendiri.. Seolah olah masalah gibran alami sejak kecil tak pernah ia alami itulah gibran dengan sejuta topeng untuk menutupinya