Natan hari ini sudah di perbolehkan pulang karena keadaanya sudah membaik
Ia duduk disalah satu tempat duduk panjang yang di sediakan rumah sakit, natan sedang menunggu orang tuanya, yang selama ia opname orang tuanya hanya menjenguknya satu kali itupun hanya ayahnya, ia tak tau kemana bundanya, dengar dengar adiknya juga sedang dirawat tapi apakah bundanya tak kawatir pada dirinya, apakah bunda hanya kawatir sama anak bungsunya
"Natan" panggil tania"Eh iya kak, ngagetin aja"
"Kamu sih ngelamun kakak panggilin dari tadi nggak nyaut, kamu lagi mikirin apasih"
"Ayah sama bunda nggak tau hari ini aku udah boleh pulang"
Tania memutar bola matanya malas"ayah sama bunda itu nggak peduli sama kamu, kakak udah bilang kok kalau kamu sudah di perbolehkan pulang tapi katanya gibran masih sakit, jadi mereka harus jagain dia"ucap tania tentu saja bohong, pasalnya tania tak mengasih tahu kalau hari ini natan pulang
Natan meremat jemarinya kuat"gue benci sama lu bran"
Tania tersenyum kemenangan akhinya adiknya in bisa ia taklukan¥~~~~~¥
"Ayah bunda bang natan mana sih kok nggak ke sini" rengek gibran
"Mungkin masih sibuk dek"
"Aku di rawat sudah 4 hari bun masa bang natan sibuk terus"
Cika menghembuskan nafas kasar"mungkin untuk persiapan akhir semester"
"Hemm, aku mau pulang sekarang"
"Nanti dek tunggu infusnya habis"
"Bun itu infus masih penuh dan habisnya masih lama,aku mau pulangnya sekarang"
"Kamu itu sudah nego sama om ihsan masih mau nego lagi, kalau om ihsan marah kamu baru pupang seminggu lagi baru rasak" gibran mergidik ngeri,ia sudah tak bisa membayangkan
¥~~~¥
Makan malam dikeluarga al-fatih tak seperti biasanya, kali ini hanya natan dan tania yang sedang makan malam
"Kamu makan yang banyak ntar sakit lagi""Idih aku nggak kayak anak itu ya kak yang di senggol dikit sakit"sontak mereka berdua tertawa terbahak bahak
Setelah itu hanya hening yang memnguasai makan malam hanya dentingan sendok yang beradu dengan piringNatan tak sengaja menengok ke kanan netra mendapati orang tuanya bersama adiknya yang baru pulang
Gibran langsung berhambur memeluk kakaknya namun natan langsung melepas paksa pelukan itu
"bang"panggil gibran pelan" nggak usah pegang pegang"
Gibran terkejut pasalnya natan tak pernah bersikap acuh seperti itu "tapi gue kangen"gibran mendekati natan ia mau memeluk natan lagi namun tubuhnya langsung didorong natan cukup keras
"natan!"teriak hendra
Winda membantu gibran berdiri
" bun bawa gibran ke dalam"gibran menurut saja ia masih syok dengan perilaku kakaknyaDi lihat gibran sudah tidak terk
Lihat tangan hendra melayang ke pipi mulus natanPlakkk
"Ayah" teriak tania
"Yah" panggil natan pelan
"Sikap kamu nggak sepantesnya seperti itu"
"Nggak pantes kata ayah, terus apa kabar dengan sikap ayah dan bunda"
"Apa maksud kamu"
Wajah natan memerah karna emosinya memucak"ENGGAK USAH SOK LUPA"teriak natan
"Turunkan nada bicara kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
my and your hopes
Novela JuvenilTentang kehidupan gibran dengan sejuta keindahan yang ia buat sendiri.. Seolah olah masalah gibran alami sejak kecil tak pernah ia alami itulah gibran dengan sejuta topeng untuk menutupinya