Tidak terasa gibran dan cika sudah dua bulan mereka berteman tapi mereka hanya dekat di luar saja tidak untuk di sekolahan karna gibran takut kalau cika ikut ikutan di bully juga sepertinya karna dulu yang memulai membully gibran adalah cika ia tak mau cika ikut merasakanya, mereka juga sering jalan bareng contohnya saat ini mereka pergi ke taman kota
"Gibran ih balikin hp gue"cika merebut hpnya yang dibawa gibran"bentar, ciee ada yang panggil sayang nih hahaha"
"Jangan ngada ngada deh" cika mulai sebal dengan tingkah gibran
Gibran berlari menghindar dari cika langsung nengejarnya, gibran berhenti seolah olah membaca pesan dari hp cika
"Eh...eh ada yang ngirim pesen " aku cinta kamu cika" ternyata ada yang suka sama lu ya, sumpah ngakak"gibran tertawa terbahak bahak, sebenarnya gibran suka sama cika tapi ia takut mengungkapkanya"Bran siniin hp gue" bukanya mengembalikan gibran menyembunyikan hp cika di belakang tubuhnya, cika mendekat hanya beberapa centi dari dadanya dan setelah itu
Cup
Cika terdiam tak ada pergerakan sama sekali ia masih terkejut jantung berdetak dua kali lipat dari normalnya, pipinya sudah mereh merona"GIBRAN"teriak cila setelah sadar ia baru di cium gibran
"Hahahaha"tawa gibran semakin keras namun tawanya terhenti saat dadanya terasa semakin nyeri dan sesak, mulutnya terbuka lebar untuk mencari oksigen namun nihil.
Cika mengernyit heran karna sikap gibran berbanding balik dari yang tadi, pasti hanya bercanda supaya gibran tak diomelinya karna telah mencium pipinya tanpa permisi pikir cika" lu bercandakan supaya gue nggak ngomel sama lu"gibran menggeleng ia terjatuh badanya mulai melemas
Cika mendekat menyentuh pundak gibran"bran lu jangan bercanda"
"Gu..e...nggak..bisa..napas" susah payah gibran berbicara
"Gue harus ngapain"
"Mo..bil"
Cika langsung tanggap memanggil salah satu orang yang ada di taman untuk membantunya memapah gibran untuk di bawa ke mobil gibran
Sesampainya di mobil orang itu langsung pergi tak lupa cika bengucapkan terimakasih, gibran menyuruh cika mengambil inhaller dan obatnya yang ada di dasbort tak lupa cika juga cika mengambil air mineral yang tersedia di mobil gibran
Cika menyemprotkan inhaller beberapa kali tak lama kemudian nafas gibran mulai normal setelah itu gibran meminum obatnya dibantu dengan air mineral
"Masih sesak""Sedikit"ucap gibran lemas, ia memang sudah mendingan dari pada tadi namun rasa lemasnya belum hilang sedikitpun
" gue semprotin lagi ya atau ke rumah sakit"gibran menggeleng
"Emm pulang aja gue anterin"
"Lu yang nyetir"
"Yaiyalah gue nya nyetir gue masih sayang nyawa gue, mana kuncinya" gibran menyerahkan kunci mobilnya
Sesampainya di rumah gibran cika langsung menyuruh salah salah satu satpam rumah gibran yang bertubuh kekar itu untuk membopong gibran
"Saya masih bisa jalan pak" ucap gibran parau"Aden kelihatan lemas banget saya nggak tega"
"Udah nurut aja napa" akhirnya gibran pasrah di bopong salah satu penjaga rumahnya yang kekar itu
Saat di ruang tamu winda kaget melihag gibran dibopong oleh salah satu penjaga rumah nya
"Pak? gibran kenapa""Tadi gibran sempet kambuh tante" winda monoleh ia belum menyadari kalau ada orang di belakang satpam
"Pak tolong bawa gibran ke kamarnya ya, suruh mbak sarah pasangin oksigen untuk gibran"satpam itu mengangguk berjalan menuju kamar gibra, cika yang mau mengikutinya tapi di cegah winda
"Nama kamu siapa"

KAMU SEDANG MEMBACA
my and your hopes
Teen FictionTentang kehidupan gibran dengan sejuta keindahan yang ia buat sendiri.. Seolah olah masalah gibran alami sejak kecil tak pernah ia alami itulah gibran dengan sejuta topeng untuk menutupinya