Seorang gadis sedang sibuk dengan laptopnya, ia gusar, bingung, ingin marah, takut menjadi satu, gadis itu takut kalau besok usahanya selama hampir sebulan ini gagal
"hmm apa gue suruh gibran aja ya, iya deh"monolognya
Gadis itu mengambil ponselnya dimeja, ia langsung memencet nomor gibran"hallo ini siapa ya"ucap orang disebrang sana
"gue reta inget nggak"
"Ohh reta inget lah, ada apa ret"
"lu bisa ke rumah gue,hmm atau gue ke rumah lu, soalnya gue butuh lo banget"
"gue kerumah lu aja ya, katanya mau ketemu om ihsan juga"
"ya ampun, makasih banget ya bran"
"iya"
Tut
"yes akhirnya gibran tanpa pikir panjang langsung kesini"monolog reta
Tak lama kemudian gibran sampai dirumah reta, memang keluarga reta memutuskan pindah ke jakarta, karna ihsa ingin membuka cabang rumah sakit
"gibran"teriak reta histeris, langsung memeluk gibran"gue kangen"ucap reta melepaskan pelukanya
Gibran tersenyum"ada perlu apa"
"sini"reta menarik gibran untuk duduk di sofa
"gue mau lo liat hasil skripsi gue"ucap reta menyerahkan sesuatu
"menarik juga judulnya 'HUBUNGAN ANTARA MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN PADA WANITA' ini real penelitian lo"
Reta mengangguk"gue takut bakal revisi lagi"
"udah pernah revisi? "
"iya sumpah rasanya gue di depan dosen pengin nangis"
"tapi udah nangiskan"
"huaa lu tahu banget sih"
"hahaha dari dulu lo nggak berubah rubah ya"
"ya gimana ya, alah pokoknya baca aja dulu"
gibran membaca skripsi yang dibuat reta, cukup menarik hasilnya ia yakin kalau reta pasti tak akan revisi lagi
"hmm menurut gue sih bagus tapi nggak tau sih bakal revisi lagi atau enggakan setiap dosen pembibing beda beda, tapi gue doain lo nggak akan revisi lagi"ucap gibran"amiin, gue itu pengen cepet cepet di wisuda setelah itu gue mau nerusin ke koas, supaya nggak ribet"
"asal lo ta ya ret gue itu dulu nggak buat skripsi, lebih tepatnya nggak ada skripsi"
"sumpah"
"iya, tapi disana agak ribet, lu pasti tau kan sekolah disana itu gimana ribetnya"
Reta mengangguk paham"dan jadi koasisten dokter itu nggak gampang lu harus memenuhi target""iya tau gue tapi kan kita praktik di rumah sakit dan puskesmas jadi kita bisa menuhin target"
"enak banget kalau bilang"
Reta tertawa terbahak"emang bicara ajakan enak"Merekapun bercerita tanteng pengalamn hidup mereka yang penuh lika liku
¥~~~~~¥
Beberapa minggu ini selama gibran kuliah, gibran sangat dekat dengan reta semua mahasiswa juga tau kalau mereka dekat, banyak mahasiswi yang patah hati atas kedekatan mereka
Dan akhirnya reta selesai juga melaksanakan sidangnya, teman temanya memberi banyak hadiah dan ucapan tentu saja reta senang sekali tapi ada yang membuatnya sedikit jengkel karna gibran tidak memberi hadiah ataupun ucapan selamat
Andi mengeluarkan sesuatu dari tasnya
"ret ini buat lo"ucap andi memberi kado dan bungaReta dengan senang hati menerima hadiah dari andi"makasih ya an"
"bran peka dikit napa"ujar reta
"apa sih ret"ucap gibran sedikit ketus
"bawa in"rengek reta
"ogah"
"gibrann"
"gue bawain ret"tawar andi
Reta menyerahkan sebagian hadiahnya ke andi"makasih"andi hanya tersenyum
Sesampainya diparkiran gibran menyuruh reta berhenti"ada apa sih bran gue udah capek nih"
"putar balik dulu, mana hadiahnya gue masukin mobil"ujar gibran
Reta menurut saja apa yang diperintahkan gibran"hmm"
Gibran mengeluarkan sesuatu dalam mobilnya"ret"panggil gibran
Reta memutar tubuhnya, ia sangat terkejut melihat apa yang dibawa gibran"buat gue"
Gibran menggeleng"bukan, buat orang yang baru saja selesai sidang"
Reta mencubit lengan gibran"sakit"ringis gibran dan menyerahkan yang ia bawaReta memeluk boneka besar dan perut boneka itu bertulikan 'selamat atas keberhasilanya kareta putri.S.Ked' dan satu buket bunga besar"makasihh, ada gelarnya lagi padahal gue belum wisuda"
Gibran tersenyum"sama sama, nggak pingin peluk gue"
Reta mengangguk"andi farhan bawain ya"ucap reta menherahkan boneka dan bunganya
Reta memeluk gibran erat, tak segan segan gibran membalas pelukanya reta, mereka tidak menyadari ada ke dua insan berbeda jenis itu tengah merasakan sakit hati karna melihat kemesraan orang didepanya
Andi sejak dulu ingin mengungkapkan perasaannya namun takut di tolak reta, ia rela sejak dulu di suruh kesana kemari demi reta bahagia dan cika yang baru datang ingin memberi hadiah dan ucapan selamat, namun ia urungkan saat matanya melihat reta tengah berpelukan dengan mantan kekasihnya yang saat ini masih sangat ia sayangi.
"ekhemm..ekhem.."suara deheman dari farhan
"gibran kasian tuh reta nggak bisa nafas hahaha"
Gibran dan reta reflek melepaskan pelukan masing masing"resek"umpat gibran
Cika menghampiri reta, mengulurkan tanganya"selamat ya ret"ucap cika menahan isakanya
Reta membalas uluran tangan cika"makasih cik"reta memeluk cika
"semoga bahagia"bisik cika
Reta melepas pelukanya"amiin"
"ini buat lo"cika menyerahkan kado yang ia bawa
"makasih ya cik"
cika mengangguk"gue duluan ya, yuk sat"cika menarik satria untuk segera pergi"padahal gue mau neraktir kalian lo"ucap cika
Cika berhenti dan menoleh"lain kali aja ya"
"yaudah lain kali jangan nolok ya"cika mengacungkan jempolnya dan melanjutkan langkahnya yang tertunda
¥~~~~¥
Saat ini mereka berada di cafe di dekat campus, reta sengaja menraktir mereka, ia bersyukurnya atas keberhasilanya walau perjalananya masih jauh untuk menjadi dokter
"ndi lo kapan sidangnya dan traktir kita kita"ujar farhan"eh gue tanya, lu kapan ngumpulin tugas akhir dosen"ucap andi, mereka yang mendengarkan langsung tertawa
"tunggu gue skripsi dulu hahaha"
"gobloknya mulaiii"
¥~~~~~¥
Satria memeluk cika yang tengah menangis, karna kejadian tadi di parkiran"kenapa lu nggak bisa lupain gibran, padahal ada yang jelas jelas sayang sama lu"batin satria
"emang gue udah putus ya sama gibran, kenapa dia berubah hiks...hiks"
Satria memngelus surai panjang cika"udah ya jangan nangis lagi, gue yakin ada pengganti gibran buat lu dan tentunya lebih baik dari dia"
.
.
.
.
.
.gue nulis ini setahun lamanya..hahaha😂😂🤣

KAMU SEDANG MEMBACA
my and your hopes
Fiksi RemajaTentang kehidupan gibran dengan sejuta keindahan yang ia buat sendiri.. Seolah olah masalah gibran alami sejak kecil tak pernah ia alami itulah gibran dengan sejuta topeng untuk menutupinya