Saat dikoridor gibran ditarik paksa sama seseorang, a ingin membrontak namun mereka banyak, koridor masih sepi karna masih ada jam pelajar
Gibran ingin berteriak namun mulutnya dibekap seseorang ia sudah seaak ingin rasanya mebrontak"lu bisa diam nggak sih"ucap seseorang
Gibran dihempaskan ketanah, nafasnya sudah tak karuan,dadanya nyeri"hah.....hah....hahh.....uhuk..uhuk"gihran berusaha mencari oksigen namun nihil ia sudah tak bisa nafas
"Bos bengeknya kambuh" ucap seseorang bername tag brian agasi
"Lemah bahkan gue belum nyentuh lu juga udah sekarat"
"To...long..uhukk..uhukk"gibran batuk darah membuat beberapa orang yang membawanya sedikit panik
"bosss"teriak brian
" bocod lu hajar dia, kenapa masih diem"tak ada pergerakan dari teman teman ridho, mereka semua sudah ketakutanelihat kondisi gibran yang sampai batuk darah.
Ridho yang geram langsung melangkah untuk menghajar gibran, gibran hanya pasrah di hajar habis habisan ridho, karna tubuhnya sudah lemas,
Gibran kembali memutahkan darah cukup banyak
"Sudah bos lu mau buat dia mati""Gue mau natan ngerasin sakit hati gue" teriak ridho
Sayup sayup gibran masih mendengarkanya setelah itu hanya kegelapan yang ia rasa
"Cabut"ridho dan teman temanya meninggalkan gibran yang sudah sekarat ituTak lama kemuadian ada tukang kebun yang sedang membersihkan taman belakang ia kaget melihat salah satu siswa pingsan
"astaghfirullah ini bukanya nak gibran" tukang kebun itu yang bernama budi itu berjongkok melihat nadi gibran yang terasa samar samar, budi langsung mengangkat gibran membawanya ke uks
Sesampainya di uks dokter yang sedang bejaga kaget dengan kondisi gibran yang mengenaskan, dokter itu membersihkan darah diarea mulut setelah bersih darah di area wajah, dokter memasangkan masker oksigen, ia tak lupa memberitahu budi untuk memanggil ambulance karna jelas jelas ia tak sanggup memeriksa gibran lebih lanjut karna terkendala alat medisnyaNatan masuk ke uks dengan nafas putus putus karna ia diberi tahu salah satu siswi bila gibran tengah di bopong budi tukang kebun dengan keadaan mengenaskan
"Gibran" panggil natan pelan"Saya sudah memanggil ambulance sebentar lagi mungkin datang" natan mengangguk mengerti
"Lu harus kuat" bisik natan
¥~~~~¥
Gibran sudah di bawa ke UGD sejak 30 menit yang lalu namun dokter ihsan belum keluar juga hanya suster yang keluar untuk mengambil kantong darah karna hemoglobin gibran rendah. Mungkin akibat tadi mengeluarkan banyak darah.
Natan tampak kacau sejak tadi ia modar mandir gelisah ia tak bisa tenang sebelum dokter keluar, baju yang di kenakan sudah keluar, rambutnya acak acakan dan air matanya tak kunjung berhenti sedangkan winda sedari tadi menagis histeris setelah pihak sekolah memberi tahu kondisi gibran, hendra sudah menenangaknya tapi winda tetap tidak bisa tenang.
"Gibran" rancau winda, hendra mengelus rambut winda pelan agar winda lebih tenang
Ceklek
Pintu UGD terbuka menampilkan ihsan dengan raut wajah yang sulit di artikan, winda, natan, dan hendra langsung menghampirinya"gimana keadaanya gibran"
"Alhamdulillah gibran sudah melewati masa kritisnya setelah tadi mendapat trasfursi gibran berangsur angsur membaik dan hasil kondisinya lebih lanjut bisa kalian ambil besok, kalian bisa menemuinya setelah di pindahkan ke ruang rawat"
"Baiklah" ujar hendra
"Tadi saya lihat ada lebam di beberapa titik, mungkin gibran berantem karna perutnya membiru dan bibirnya sobek"
![](https://img.wattpad.com/cover/177849738-288-k140806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my and your hopes
Novela JuvenilTentang kehidupan gibran dengan sejuta keindahan yang ia buat sendiri.. Seolah olah masalah gibran alami sejak kecil tak pernah ia alami itulah gibran dengan sejuta topeng untuk menutupinya