32

3.8K 173 6
                                    

Pagi ini gibran joging ditaman kota, ia menikmati udara pagi yang masih sejuk, kakinya berlari lari kecil memutari taman kota beberapa kali, setelah merasa capek gibran berhenti di kedai yang ada disitu, ia memesan satu porsi ketoprak dan segelas teh hangat, netra meliar mencari meja kosong ternyata tak ada satu pun meja kosong, dengan terpaksa gibran berjalan ke arah gadis yang duduk sendirian

"gue duduk disini ya"gadis itu hanya terdiam menatap pria didepanya"kalau nggak boleh juga nggak papa kok"

"bo..boleh kok"ucap gadis itu yang tak lain adalah cika, mantan kekasihnya, sebenarnya masih pacar karena belum ada kata putus yang terucap

"makasih"cika hanya tersenyum,
Cika tetap merasakan hangat di dekat gibran seperti dulu dan perasaanya juga masih sama seperti dulu, ia ingin seperti dulu lagi, tapikan gibran sudah punya yang lain

"btw selamat ya, semoga hubungan lo sama satria sampai jenjang lebih tinggi"ucap gibran canggung, karena udah lama bicara berdua dengan cika

Cika tersedak makananya, setelah mendengarkan ucapan, gibran langsung memberi minum ke cika"kalau makan itu yang bener, udah tua aja makan masih tersedak"

"apa hubunganya sama umur, dasar lo ya"ucap cika terkekeh

"udah lama ya pacaran sama satria"

Cika terdiam tak tau harus bilang apa, apa ia harus jujur ke gibran kalau dia sebenarnya tidak pacaran sama satria"gue...hmm gue sebenarnya nggak pacaran sama satria"

Gibran membulatkan matanya"tapi kata lo..."

"gue dulu emosi, liat lo balik, makanya gue bilang gitu"

"lo nggak suka kalau gue balik ke sini"

"bukan gitu, gue cuma marah, karena dimana saat gue udah mulai melupakan lo tapi lo malah balik kehidupan gue"

Gibran terus menatap mata cika, yang dari tadi meliar seperti orang kebingungan"lo masih sayang sama gue"

Lagi lagi ucapan gibran membuatnya bukam"gue...gue..gua mau pergi"ucap cika segera bangkit dan brjalan dengan cepat

Tanpa memperdulikan makananya yang masih banyak ia langsung mengejar cika yang sudah berlari duluan toh dia juga udah bayar

Gibran berhasil menangkap cika, ia melihat pipi cika sudah basah karena air mata

Hap
Gibran sepontan memeluk cika,"gue sayang dan cinta sama lo dari dulu sampai sekarang tak berkurang sedikit pun"bisiknya,

Cika melepas paksa pelukan gibran"lo udah punya reta, jadi hapus rasa itu"

Gibran menggenggam kedua tangan cika"gue nggak ada hubungan apapun sama dia, reta hanya gue anggap sebagai sahabat gue nggak lebih, gue yakin lo masih ada rasa sama gue seperti dulu"

"iya, gue masih ada rasa sama lo, tapi kita nggak bisa bersatu"

"kenapa tidak, lo mau gue diambil sama orang lain"

Cika menggeleng, ia tidak mau kehilangan gibran untuk ke dua kalinya, ini kesempatannya untuk kembali sama cinta sejatinya

Gibran kembali memeluk cika kali ini tak ada pembrontakan sama sekali malahan cika membalas pelukan itu"apa gue boleh egois"gumamnya

"lo nggak egois, lo hanya merjuangin apa yang seharusnya milik lo"gibran melepas pelukanya, menghapus air mata yang membasahi pipi cika yang sudah merah karena emosi"gue akan cepet cepet resmikan hubungan kita"

Tanpa mereka sadari ada orang di balik pohon yang dari tadi mendengarkan semuanya"kenapa lo jahat bran, lo kasih gue harapan, tapi lo anggap gue kayak gitu"ucap gadis itu langsung meninggalkan mereka dengan perasaan yang terluka

¥~~~~~~~¥

Prangg
Prangg
Prangg
Pyarr
Prangg
Pyarr
Reta melemparkan barang barang yang ada disekitarnya"gue benci sama lo, benci...hiks kenapa lo jahat sama gue,,mama papa,..huaa"

"lo jahat gibran..hiks"

Tok tok tok
Suara kstukan pintu dari luar kamar reta"cika buka pintunya, ini papa sayang"

"pergi pa, aku mau sendiri"teriak cika

"buka pintunya, atau papa buka paksa"

Reta diam tak memperdulikan orang yang diluar, tak lama kemudian pintu terbuka paksa menampilkan ihsan tampak kawatir

Ihsan memeluk putrinya"kamu kenapa hemm"

"dia jahat pa,..hiks..jahat..aku benci sama dia hiks"rancau reta.

Ihsan mengerti apa yang diucapkan reta walau tak tau permasalahannya apa"kamu tenang ya jangan kayak gini"

"dia milih mantanya, pa dan nganggap aku hanya sebatas sahabat nggak lebih"

"papa kan udah bilang kalau dia masih sayang sama masa lalunya, tapi kamu tetap ngeyel, numbuh perasaan sama dia"

"aku nggak rela, dia bahagia"

Ihsan menghembuskan nafas kasar"papa nggak suka, kalau kamu pendendam kayak gini, jangan cari penyakit"
'dulu kamu win, sekarang anak kamu buat anak aku juga merasakan apa yang aku rasakan dulu'batin ihsan

¥~~~~~¥

Winda spontan memeluk cika"bunda kangen sama menantu bunda"ucap winda membuat cika terkekeh

"ih bunda malu maluin aja"

"sirik banget kamu, sini sini bunda udah masakin makanan enak banget buat kamu"

"makasih bunda"cika mendudukan bokongnya dikursi

Winda mengambilkan nasi beserta lauk untuk cika"ini untuk cika"

"untuk gibran mana bun"

"ambil aja sendiri"ucap winda ketus

Gibran mengerecutkan bibirnya lucu, membuat einda dan cika tertawa"gibran bentar lagi kamu jadi om loh"

"ya jelas lah bun, kak dila aja udah mau punya anak"

"maksutnya mungkin hari ini mungin kak dila mau lahiran"

Mata gibran langsung berbinar"beneran bun sekarang dimana"

"masih dikamar sih, belum mau dibawa ke rumah sakit padahal sudah bukaan 4"

"emang mereka sudah menikah bun"ucap cika polos seperti tak punya dosa

Gibran memutar bola matanya malas"yaudah lah cika sayang, masak abang gue kumpul kebo"

"kan gue nggak tau"

"pikir pakai logika dong, namanya juga udah hamil ya udah nikah lah, lo mau gue hamilin dulu baru nikah"

"nauzubillah min zalik"ucap winda dan cika bersama
.
.
.
.
.
.
.
.
.ada yang kangen gibran😂

my and your hopesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang