"Yang baik belum tentu baik dan yang jahat belum tentu bisa baik"
-RainaAuroraN-
Pagi berganti malam, matahari berganti bulan dan Rain kini sudah mengganti pakaian sekolahnya menjadi pakaian lebih santai ia sekarang sedang duduk di balkon kamarnya memangku gitar kesayangannya dan memandang langit gelap bertaburan bintang yang menjadi favoritenya.Rain sesekali memetik senar gitar sambil mengingat-ingat perlakuannya pada cowok super duper tengil dan pantang menyerah untuk mendekatinya, Rain tersenyum ketika kejadian saat Al mencoba meluluhkan hatinya berputar kembali dalam otak Rain.
"Kenapa gue mikirin tu cowok sih" kesal Rain menyadari pikirannya.
Rain kembali tersenyum saat ia
mengingat kejadian tadi siang.flashback on
"Pegangan" perintah Al saat Rain sudah berada di atas motornya.
"Gak" tolak Rain dingin.
"Kalo lo gak mau pegangan ya udah pelukan aja" goda Al.
"Gak" tolak Rain lebih tegas.
"Ngeyel banget sih" gumam Al.
"Ntar lo jatoh trus gue kena siraman rohani dari bang Anton" oceh Al sambil memaksa Rain melingkarkan tangannya pada pinggang Al.
"Gak" suara Rain yang dingin sambil melepaskan pelukannya dari tubuh Al membuat cowok itu berhenti membujuknya dan memilih melajukan motornya.
flashback off
Rain menghembuskan nafas pelan menikmati semilir angin yang menyentuh kulitnya dan menentralkan kembali pikirannya.
Rain berdiri dan berjalan munuju meja belajar lalu duduk menghadap dua bingkai foto berisi orang yang berbeda, diambilnya salah satu foto yang nampak satu gadis di tengah pria kembar sedang tertawa bersama duduk di atas motor kebanggaan mereka masing-masing.
"Gue kangen" lirih Rain sambil mengusap figuran yang ada dalam foto lalu ia meletakkan kembali foto itu dan beralih fokus pada bingkai foto di sampingnya yang berisi segerombolan para remaja dengan penampilan serba hitam.
"Udah lama gak ngumpul bareng kalian" ucap Rain melihat foto itu lalu beralih melihat jam di tangannya.
"Masih jam 8" Rain lalu beranjak menuju lemari dan mengambil pakaian yang biasa ia kenakan ketika akan bertemu segerombolan orang di dalam foto tadi.
Rain menuruni anak tangga dengan santai saat tiba di bawah ia melihat bang Anton ternyata sedang duduk menonton televisi.
"Bang" panggil Rain mengalihkan fokus bang Anton pada televisi.
"Mau kemana dek?" tanya bang Anton saat melihat penampilan Rain yang dari ujung rambut sampai ujung kaki dipenuhi warna hitam semua. Mulai dari rambut yang di ikat dengan karet hitam, kalung hitam, kaos hitam plus jaket kulit berwarna hitam, celana jeans hitam dan sepatu yang berwarna hitam.
"Mau pergi sebentar" jawab Rain.
"Hati-hati, jangan pulang malem-malem trus kalo ada apa-apa cepet kabarin abang" tegas bang Anton memperingati Rain.
"Siap komandan."
Anton tau Rain akan pergi kemana karna dari penampilannya yang tak biasa ia sudah mengetahui Rain akan mengunjungi siapa.
Rain berjalan ke garasi membuka bungkusan hitam yang menampilkan motor kebanggaanya.
"Udah lama gak pake lo" ucap Rain mengingat sudah 5 bulan lebih ia tidak pernah memakai kendaraan kebangganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark [COMPLETE]
Novela Juvenil-TAHAP REVISI- "Setidaknya aku sudah menjelaskan yang sejujurnya padamu, percaya atau tidak, kecewa atau tidak, itu hak mu"-Raina Aurora N. "Aku percaya, tapi aku meragukan perasaanmu" - Alrico Wijaya Berawal dari rasa penasaran yang membuat ia jat...