"Gue gak bakal nyerah!!! "
-AlricoWijaya-
Bel istirahat berbunyi Al dan dua sohibnya kembali turun dari rooftop dan menuju kantin.
"Eh lo berdua duluan aja" kata Al pada dua sohibnya."Mau kemana lo? " tanya Dimas.
"Pasti mau ke Rain kan? " tebak Bimo.
"Nah tu lo tau, pinter emang.. Ya udah gue ke Rain dulu ya, bayy" Al pergi meninggalkan Bimo dan Dimas.
Saat sudah sampai di kelas Rain, Al tidak menemukan gadis itu.
"Rain mana? " tanya Al pada Adel.
"kepo" ketus Adel.
"Adel lo cantik deh" puji Al.
Adel terkejut, darimana Al mengetahui namanya, apakah Adel seterkenal itu di Tunas Bangsa?
"Darimana lo tau nama gue" tanya Adel dengan wajah bingung dan terkejut.
"Tuuu" tunjuk Al pada badge nama Adel.
"Gak sopan" Adel langsung menutup badge namanya lalu meninggalkan Al namun tangannya sudah di cekal duluan oleh laki-laki yang sudah kurang ajar padanya tadi.
"Tunggu dulu dong, gue kan belum selese ngomong" ucap Al dengan nada memelas.
"Lepas gak?" bentak Adel, Al pun melepas cekalannya dari tangan Adel.
"Lo kan temennya Rain nih.. Pasti dong punya nomernya Rain, gue-"
"Gak" belum selesai Al bicara, Adel sudah memotong ucapan Al duluan.
"Yaahh please dooongg"
"Gak"
"Sebagai imbalannya kita ngedate deh" bujuk Al sambil menaik turunkan alisnya.
"Ihh lo pikir gue cewek apaan? Lagian gantengan juga Bimo dari pada lo" spontan Adel menutup mulutnya
"nii mulut gak bisa di rem apa" batin Adel menyesal sambil memukul mulutnya.
"Jadi lo suka sama Bimo? " tanya Al menaikan satu alisnya
"Sok tau" bantah Adel.
"Ya elah pake gengsi segala lagi, udah jelas-jelas tadi tu lo muji Bimo" kekeh Al.
"Gak pernah muji tu"
"oke, kalo lo kasi nomer WAnya Rain ke gue.. Gue jamin lo bakal bisa deket sama Bimo" tawaran Al membuat Adel berfikir.
"Gak" tolak Adel.
"Yakiinn?" tanya Al dengan nama mengejek.
"Ya udah sini mana hp lo" keputusan Adel dengan nada pasrah dan kesal.
Siapa yang berani menolak berdekatan dengan most wanted Tunas Bangsa? Semua gadis pasti mau dekat dengan mereka, apalagi Adel yang sudah lama mengidolakan Bimo secara diam-diam.
"Rain mana? " tanya Al ulang pada Adel.
"Di perpus" jawab Adel sinis.
❄❄❄
Al berjalan menelusuri setiap sudut perpustakaan sampai pandangannya jatuh pada gadis yang sedang menulis dengan tatapan serius dan earphone yang setia menutup telinganya.
Al mengahampiri Rain, ia berdiri di samping gadis itu yang tidak menyadari keberadaannya. Al mengamati setiap inci wajah Rain."cantik" batin Al memuji Rain.
Dilihatnya sekeliling Rain yang sudah dipenuhi dengan kertas-kertas berisi puisi.
Al tersenyum manis saat Rain menyadari keberadaannya dan memandangnya masih dengan tatapan datar khas Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark [COMPLETE]
Teen Fiction-TAHAP REVISI- "Setidaknya aku sudah menjelaskan yang sejujurnya padamu, percaya atau tidak, kecewa atau tidak, itu hak mu"-Raina Aurora N. "Aku percaya, tapi aku meragukan perasaanmu" - Alrico Wijaya Berawal dari rasa penasaran yang membuat ia jat...