VOTE, COMEN AND SHARE🙏
"Jangan membuat kisah saat hujan, karena ketika rintikan itu turun kembali ia akan mebawa kisah itu jatuh bersamanya."
-RainaAuroraN-
Satu bulan lebih Al dan Rain resmi menjalin hubungan berpacaran dan kini Rain sudah tidak berangkat bersama Al lagi karena tak mau menjadikan pasangannya seperti ojek.
Banyak kenangan yang sudah mereka ciptakan bersama, entah itu sedih, senang, ataupun konyol. Rain mulai menunjukan sifat hangatnya pada Al begitupun sebaliknya, Al sering dan bahkan makin menjadi-jadi dengan sifat manjanya dan possessivenya pada Rain membuat gadis itu kesal sendiri di buatnya.Seperti sekarang, Rain baru saja ia datang dan langsung di sambut senyum hangat oleh Al yang sudah sedaritadi menunggunya di parkiran.
Rain mengehelas nafas, sudah berapakali gadis itu menyuruh Al untuk tidak menunggunya di parkiran namun jawaban Al selalu saja sama 'aku takut kamu di gandeng cowok lain' huh dasar menyebalkan."Aku bisa jalan sendiri" ucap Rain ketika Al menggandeng tangannya.
"Yang bilang kamu gak bisa jalan siapa hmm?" tanya Al masih menggandeng tangan Rain.
"Terserah" Rain berjalan duluan membuat tangan Al yang masih menggandengnya ikut tertarik alhasil lelaki itu seolah-olah di tarik oleh Rain.
Mungkin selama berpacaran kesabaran Rain lebih banyak di uji oleh tingkah Al yang sangat menyebalkan.
"Masih pagi jangan pacaran terus" tiba-tiba Rey datang dan melepaskan gandengan Al secara paksa lalu merangkul Rain membuat Al sebal sendiri.
"Jangan ganggu orang pacaran, ya nggak?" tanya Roy yang baru datang ikut merangkul Rain membuat gadis itu terhimpit oleh si kembar.
Selama berpacaran dengan Rain, Al juga meningkatkan kesabarannya dengan tingkah si kembar yang selalu mengganggu waktu mereka berdua apalagi ketika si kembar bermanja-manja dengan Rain di depan matanya, aiisshh betapa menyebalkannya si kembar, ingin sekali Al musnahkan dari kehidupan gadisnya agara tak ada lagi yang mengganggu mereka ketika sedang bermesraan.
Al tak tahan lagi melihat gadisnya berada di tengah pria yang bukan dirinya, lantas ia menarik gadis itu dan berjalan cepat meninggalkan si kembar yang terus meneriaki nama mereka.
"Udah aku bilang jangan deket-deket sama cowok lain selain aku dan bang Anton" tegas Al masih menarik tangan Rain menuju ke kelas.
"Kenapasih?" tanya Rain.
Sifat tak pekaan dari Rain adalah ujian cinta buat Al.
"Berapa kali aku harus bilang? Kalo aku cemburu" jawab Al pada Rain yang tak pernah peka dengan perasaanya.
Rain memutar bola matanya malas menghadapi sifat Al yang terlalu mencemburui lelaki yang mendekati dirinya bahkan sekalipun itu sahabatnya.
"Masuk kelas gih" beruntung bel masuk berbunyi, jika tidak, mereka akan cekcok mulut sepanjang hari.
"Belajar yang rajin" Al mengusap kepala gadis itu membuat Rain tersenyum tipis, baru saja mereka bertengkar tapi hebatnya perlakuan manis Al mampu membuat hatinya membaik.
"Kenapa?" tanya Rain melihat Adel yang tampak lesu, tak biasanya gadis itu seperti ini.
"Gue benci Bimo" Adel memeluk Rain menumpahkan tangisnya membuat gadis itu kebingungan, ada apa dengan hubungan mereka?
Rain terdiam, ia membalas pelukan sahabatnya dan menunggu kelanjutan cerita Adel.
"Temenin gue ke UKS ya.. gue gak mau belajar untuk hari ini aja" pinta Adel memohon pada
Rain, mungkin Adel butuh waktu untuk menenangkan dirinya, iapun bangkit sambil menggandeng tangan Adel dan berjalan ke arah Rizky selaku ketua kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark [COMPLETE]
Fiksi Remaja-TAHAP REVISI- "Setidaknya aku sudah menjelaskan yang sejujurnya padamu, percaya atau tidak, kecewa atau tidak, itu hak mu"-Raina Aurora N. "Aku percaya, tapi aku meragukan perasaanmu" - Alrico Wijaya Berawal dari rasa penasaran yang membuat ia jat...