COMEN, VOTE AND SHARE🙏
"Jangan kau fikir orang cuek tak bisa bercanda justru ia lebih tau cara berbahagia"
-RainaAuroraN-
Pagi ini seperti biasa, Rain berangkat sendiri menggunakan motornya.
"Rain tunggu" teriak Rey saat Rain baru keluar dari gerbang rumahnya.
"Apaan?"
"Berangkat bareng, tungguin gue" Rey memgeluarkan motornya lalu berhenti di sebelah Rain.
"Roy mana?" tanya Rain tak melihat Roy.
"Dia berangkat duluan"
"Lah kenapa begitu?"
"Mau jemput kak Dinda katanya"
"Kok bisa? Bukannya kemarin Roy bilang kalau dia gak mau berhubungan apa-apa lagi sama si Dinda, tapi sekarang kenapa mereka kaya punya hubungan?" tanya Rain panjang lebar.
"Perasaan seseorang tu bisa berubah kapan aja, lo sekarang bilang cinta eh besoknya bisa jadi lo benci sama dia" jelas Rey karena ia juga tak tau ada hubungan apa kembarannya itu bersama kakak kelas yang bernama Dinda.
"Semua orang?" tanya Rain pada Rey.
"Iyaa, namanya juga manusia, hatinya akan berubah kapanpun ia mau" jelas Rey memasang helm lalu menyalakan motornya.
Rain terdiam mendengar kalimat dari Rey ia jadi memikirkan hubungannya dengan Al, apakah kedua hati mereka bisa berubah sewaktu-waktu?
Tibalah Rain dan Rey di parkiran sekolah namun gadis itu tak melihat tanda-tanda keberadaan Al, apakah lelaki itu belum datang?
"Motornya ada tapi kemana orangnya?" gumam Rain bertanya pada diri sendiri.
"Gak mau masuk lo?" tanya Rey yang sudah menaruh motornya.
"Gue tunggu Al" Rain bersandar pada motor Al.
"Al tu dah gede gak usah di tunggu nanti juga bakal dateng sendiri" bujuk Rey lalu merangkul Rain dan mengajaknya masuk tanpa menunggu persetujuan gadis itu.
"Al mana?" Rain mencegah Dimas saat melihat lelaki itu berjalan di koridor.
"Lo tu udah kaya setan tau gak? Selalu ngagetin gue" kaget Dimas karena tangannya di cekal oleh Rain secara tiba-tiba.
"Lagian lo setiap ketemu gue bisa gak sih sapa secara baik dan ramah gitu? Ini langsung tho the point banget" dumel Dimas.
"Cerewet juga ni bocah" gumam Rey.
"Kenapa nanyak gue? Lo kan ceweknya" ucap Dimas melihat ekspresi Rain yang tak berniat mendengar kata-kata absurd nya.
"Lo temennya" singkat Rain.
"Gue belum ketemu dia tuh pagi ini, lo emang gak nemu dia di parkiran?"
"Gak"
"Ke toilet mungkin"
Setelah mendengar jawaban dari Dimas, Rain langsung pergi."Bilang ke temen lo, kalo ngomong gak usah kaya orang miskin, singkat banget kaya kata-kata bayar aja" dumel Dimas mencegah Rey.
"Ogah!" Rey pergi menyusul Rain yang berjalan sendirian menyusuri koridor yang mulai ramai.
Rey melihat Rain yang berdiri di ambang pintu UKS seperti sedang mengamati sesuatu, lelaki itu mengikuti arah pandang sahabatnya lalu bertemu dengan pemandangan yang tak mengenakan hati gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark [COMPLETE]
Teen Fiction-TAHAP REVISI- "Setidaknya aku sudah menjelaskan yang sejujurnya padamu, percaya atau tidak, kecewa atau tidak, itu hak mu"-Raina Aurora N. "Aku percaya, tapi aku meragukan perasaanmu" - Alrico Wijaya Berawal dari rasa penasaran yang membuat ia jat...