Jam menunjukan pukul 9:47 Rain dan Anton masih betah duduk di Cafe tersebut suasana yang indah dan terkesan tenang membuat mereka betah berlama-lama berdua ngobrol membicarakan hal-hal yang tidak penting contohnya sekarang saat Anton sesekali membuat lelucon yang tak jelas namun mampu membuat Rain tertawa. Rain tertawa?
Perlu kalian tau kalau Rain hanya hangat kepada orang yang dia sayangi dan Anton adalah orang yang Rain sayangi begitu juga sebaliknya.
"Dek tau gak?" Anton memajukan kursinya lebih dekat ke arah Rain.
"Gak tau, kan abang belum cerita ke Rain" jawab Rain santai sambil meminum teh tariknya.
"ya ini mangkaknya abang mau kasih tau ke kamu" Anton sudah memasang wajah kesal dengan adiknya ini yang malah mengundang kekehan dari Rain.
"masak abang kemarin di gangguin sama tante- tante sih" adu Anton dengan wajah cemberut yang dibuat-buat.
"abang sih mirip om-om" tanggapan Rain sambil menertawakan abangnya, Anton hanya mendengus kesal ingin menjawab namun suara dari panggung mengalihkan perhatian semua pengunjung yang ada di Cafe tersebut .
"Ekhm.. Tes tes selamat malam semuanya" sapa pria yang ada di atas panggung tersebut sambil memegang mic.
" perkenalkan saya Al, mungkin yang sudah menjadi pelanggan di sini sudah mengenal saya, dan saya memperkenalkan diri untuk pengunjung yang baru berkunjung kesini" terlihat semua pengunjung hanya fokus pada Al.
"Ganteng ya dek" lirik Anton kepada adiknya.
"siapa? " tanya Rain sambil melirik abangnya, ternyata Rain lemot juga yaa😂
"ituloh yang di atas panggung, kalau abang mah udah pasti jawabanmu iya" kekeh Anton.
"Biasa aja, abang juga biasa aja kok" jawab Rain yang di akhiri kekehan mereka berdua.
"Saya di sini akan menyanyikan lagu untuk pengunjung yang lagi pacaran dipojokan" ucap Al sontak membuat Rain dan Anton menjadi pusat perhatian.
"DIA ABANG GUE! "teriak Rain dengan wajah datar yang tak terima karena ucapan Al membuat ia menjadi pusat perhatian pengunjung cafe.
Ketahuilah bahwa Rain tak senang menjadi pusat perhatian ia risih di tatap banyak orang.
"Oh maaf gue gak tau" Al meminta maaf membuat para pengunjung kembali fokus pada Al.
"Sok tau banget sih tu cowok bang" kesal Rain pada abangnya.
"malah abang seneng di bilang pacaran sama kamu"
"Kenapa? "
" ya itu berarti abang masih keliatan muda" kekeh Anton.
"Dasar, gila pujian" sinis Rain.
Lagu pun dimulai di iringi dengan petikan gitar yang merdu.
Kupikir kau sudah
Melupakan aku
Ternyata hatimu
Masih membara
UntukkuWaktu 'kan berlalu
Tetapi tidak cintaku
Dia mau menunggu
Untukmu
UntukmuAku milikmu malam ini
Kan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila kupergi
Tunggu aku di siniWaktu 'kan berlalu
Tetapi tidak cintaku
Dia mau menunggu
Untukmu
UntukmuAku milikmu malam ini
'Kan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila kupergi
Tunggu aku di siniAku milikmu malam ini
'Kan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila kupergi
Tunggu aku di siniAku milikmu
Tunggu aku di sini
Aku milikmu
Tunggu aku di siniLagu itu di akhiri dengan tepuk tangan meriah dari para pengunjung cafe.
"Bagus ya dek suaranya" puji Anton.
"Iya Rain suka" ucap Rain sambil menggut- manggut melihat sang penyanyi yang wajahnya familiar di otak Rain.
"Suka suaranya atau orangnya? " goda Anton pada Rain sambil menaik turunkan alisnya.
"Iishh abang apansih" Rain mengalihkan pandangannya ke arah teh tariknya.
"Kayaknya dia seumuran kamu deh" tebak Anton.
"Gak tau" jawab Rain sekenannya
"Lumayan ganteng loh, keren juga kalo di jadiin pacar" goda Anton sambil terkekeh melihat wajah adiknya yang langsung memasang mukdar (muka datar)
"Tapi bang kayaknya Rain pernah liat deh tu orang" fikir Rain
"Di mana? " tanya Anton yang penasaran
"Gak tau, Rain gak inget" jawab Rain acuh
"Mungkin dia satu sekolah sama kamu" tebak Anton
"Oh iya Rain inget bang, dia yang tadi di hukum pak Aryo gara-gara telat" cerita Rain yang sudah ingat di mana ia melihat Al.
"berarti kamu bakalan sering ketemu dong sama penyanyi ganteng itu" goda anton menaik turunkan alisnya
"Tapi Rain gak pernah liat dia di sekolah"
"Kamu sih jarang bergaul, mainannya buku terus"
"Gak penting juga Rain bergaul sama anak bandel kayak dia" sinis Rain.
"Abang gak pernah minta kamu bergaul sama anak bandel kayak dia" timpal Anton tak kalah sinis
"Udah ah, Rain males debat sama abang". Rain mengalah dengan wajah cemberut.
Anton sangat merindukan sikap adiknya yang manja dan cerewet seperti itu ia berharap akan ada seseorang selain dirinya yang bisa menjaga dan membuat Rain bahagia.
TBC
VOTE AND COMEN🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark [COMPLETE]
Teen Fiction-TAHAP REVISI- "Setidaknya aku sudah menjelaskan yang sejujurnya padamu, percaya atau tidak, kecewa atau tidak, itu hak mu"-Raina Aurora N. "Aku percaya, tapi aku meragukan perasaanmu" - Alrico Wijaya Berawal dari rasa penasaran yang membuat ia jat...