16) PERHATIAN

1.4K 55 1
                                        

VOTE AND COMEN🙏

"Tak adil rasanya jika kita tidak bisa mengendalikan hati kita sendiri"

-AlricoWijaya-


Pagi hari Rain terbangun dari tidurnya berusaha untuk mengumpulkan kesadaraannya, matanya membulat ketika ia baru menyadari sesuatu, cepat-cepat ia turun dan menghampiri ruang tamu tetapi tidak ada siapa-siapa yang ia temukan lalu ia beralih ke dapur dan menemukan bang Anton.

"Bang, Al mana?" bang Anton menolah ketika mendengar pertanyaan dari Rain.

"Cieee yang nanyain"

"Issh abang, serius"

"Udah pulang tadi malem" jelas bang Anton ketika mengingat bahwa tadi malam Al tertidur di ruang tamu padahal bang Anton menyuruh Al untuk menginap namun laki-laki itu memilih untuk pulang.

"Ya udah mandi sana, siap-siap ke sekolah ntar telat lagi" suruh bang Anton.

Rain bergegas menuju ke kamarnya, selang 15 menit gadis itu turun dengan pakaian rapi beserta atributnya lalu duduk di meja makan.

"Nih kasi Al" ucap bang Anton menyerahkan kotak nasi berwarna merah.

"Tumben ngasi orang" sindir Rain.

"Anggep aja itu tanda ucapan Terimakasi dari abang karna udah jagain adek abang yang bandel ini"

"kenapa abang suruh dia jagain Rain?"

"Abang khawatir aja sama kamu, dan abang percaya kok kalo Al bisa jaga kamu"

"Tapi Rain kan bisa jaga diri sendiri gak perlu di jagain sama orang lain"

"Abang tau kamu jago bela diri, tapi kamu itu tetep cewek dan tenaga cowok lebih besar dari tenaga cewek"

"Tapi kan-"

"Habisin makanannya ntar telat" potong bang Anton ketika Rain hendak berbicara. 

Setelah sampai di sekolah, Rain langsung menuju kekelasnya namun di perjalanan ia melihat sesosok laki-laki yang tak asing baginya.

"Al" teriak Rain dengan wajah datar.

Al berbalik dan mendapatkan Rain yang berteriak memanggilnya lalu berjalan kearahnya.

"tumben ni anak manggil gue, kesambet setan apa ya?" heran Al membatin.

"Ya, kenapa?"  Al bertanya dengan wajah bingung.

"Ni" Rain menyodorkan kotak nasi merah pemberian bang Anton kepada Al.

"Buat gue?" tanya Al sumringah.

"Ya, dari bang Anton" sontak membuat Al pupus harapan, ia kira kotak nasi beserta isinya itu dari Rain tapi ternyata dari bang Anton.

"Gue kira dari lo, tapi kenapa dia ngasi ini ke gue?"

"Ucapan terimakasih"

"Terimaksih buat apa?"

"Udah jagain gue"

"Seharusnya bukan bang Anton yang buatin gue sarapan tanda terimakasih, tapi lo yang bilang terimakasih" goda Al.

"Makasih" Rain lalu pergi menuju kelas meninggalkan Al sendiri di koridor.

"Sama-sama" teriak Al.

sepanjang perjalanan ke kelas, Al tak henti-hentinya tersenyum sambil memandangi kotak nasi warna merah yang ada di tangannya.

The Dark [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang