Reynan mengetuk meja kerjanya menggunakan jari-jarinya. Ia terus memikirkan ucapan Celin setelah mereka selesai berciuman.
"Rey, tolong maafkan aku. Aku akan melakukan apapun agar kamu mau memaafkan aku. Mungkin sulit untukmu bisa mempercayai aku lagi, tapi kali ini saja percayalah bahwa aku sangat mencintaimu. Aku sungguh mencintaimu."
"Apa dia berkata jujur? Tidak! Kenapa juga aku memikirkan ucapannya itu. Dasar tidak berguna!"
Reynan terlihat tidak waras karena berbicara sendiri untung tidak ada yang melihatnya. Ia menyentuh bibirnya dan masih bisa merasakan bagaimana Celin menciumnya begitu lembut.
"Lupakan Rey, aku membalas ciumannya karena aku pria normal. Ciuman itu tidak ada artinya."
***
Anna baru saja menerima telepon dari orang suruhannya dan ia sekarang sedang menunggu orang itu untuk memberikan informasi yang di dapatnya.
"Maaf, membuat anda menunggu."
"Cepat beritahu aku informasi apa yang kau dapatkan tentang Reynan."
"Anda bisa melihat semuanya disini." ucap pria berbadan tegap itu lalu memberikan amplop kepada Anna.
Anna dengan buru-buru membuka amplop tersebut wajahnya memerah menahan amarah yang siap meledak. Di dalam amplop itu berisi foto Reynan dan Celin yang sedang berciuman di dalam mobil.
"Kurang ajar, benar dugaanku. Reynan masih berhubungan dengan gadis ini!." Anna meremas foto itu lalu membuangnya.
"Ini bayaranmu." Anna memberikan pria itu uang yang cukup banyak. Lalu ia segera memasuki mobilnya. Ia akan memberitahu hal ini pada Raka.
Sesampainya Anna di kantor Raka ia langsung masuk begitu saja. " Dimana sekretarismu itu?." tanyanya pada Raka yang terlihat sedang membaca dokumen.
"Ada apa denganmu? Kau tiba-tiba datang dan langsung menanyakan dimana Celin."
"Lihat ini, sekretaris yang kau cintai itu mencium priaku. Apa dia tidak tahu malu! Dasar murahan."
Raka membelakkan matanya melihat foto-foto yang Anna perlihatkan padanya. "Dari mana kau mendapat foto-foto ini?."
"Itu tidak penting, Raka. Aku ingin kau segera membuat Celin jatuh cinta padamu sebelum dia berhasil menjerat Reynan kembali." Ujar Anna sambil melipat tangannya di depan dada.
"Kau gila? Apa kau pikir cinta semudah itu. Melihat foto itu aku bisa menyimpulkan bahwa mereka saling mencintai. Celin jelas tidak akan membalas perasaanku begitu juga dengan Reynan yang tidak akan pernah membalas perasaanmu."
"Jadi kau tidak ingin memperjuangkan cintamu?." Anna tidak pernah menduga jika itu yang ia dengar dari mulut Raka. Ia pikir Raka akan marah melihat gadis yang ia cintai mencium pria lain.
"Aku hanya akan memperjuangkan cinta yang memang patut diperjuangkan. Celin mencintai Reynan dan aku hanya akan merasakan sakit jika terus memaksakan perasaanku. Jadi, saranku berhentilah mencintai Reynan."
Anna memukul meja kerja Raka dengan keras. "Jika kau tidak mau memperjuangkan cintamu jangan pernah menyuruhku berhenti mencintai Reynan. Aku tidak payah sepertimu. Reynan pasti akan menjadi milikku."
"Kau tidak mencintainya, kau terobsesi dengannya."
"Aku tidak peduli apa katamu! Jika Reynan tidak menjadi milikku maka Celin juga tidak akan memilikinya. Kau dengar itu!."
"Jangan gila Anna. Di dunia ini tidak hanya ada Reynan. Cinta tidak bisa dipaksakan itu hanya akan menyakitimu. Aku sahabatmu, aku menyayangimu tolong jangan seperti ini."
"Diam! Jangan katakan apapun. Kau bilang kau sahabatku tapi kau tidak mendukungku. Aku akan melakukan apa yang aku inginkan, aku kemari karena aku pikir kita bisa bekerja sama mendapatkan orang yang kita cintai tapi ternyata kau sangat payah! Aku menyesal datang kemari." ucap Anna lalu keluar dari sana.
Raka memijit pelipisnya lalu membuang semua foto-foto itu ke tempat sampah. Ia hanya bisa berharap agar Anna tidak bertindak gegabah.
***
Reynan melirik arlojinya dan sekarang sudah menunjukkan pukul 11 malam. Pria itu mematikan laptopnya lalu mengambil kunci mobilnya. Ia akan melanjutkan pekerjaanya di rumah.
Dalam perjalanan pulang Reynan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia mengerutkan dahinya saat melihat sebuah mobil berhenti di tengah jalan dan menghalaginya.
"Siapa yang berhenti di tengah jalan seperti ini." Reynan turun dari dalam mobil dan menghampiri pemilik mobil tersebut.
Tok tok
"Tolong pinggirkan mobil anda. Anda menghalangi jalanku." Reynan mengetuk pintu mobil tersebut, namun tidak ada yang menjawabnya.
BUGH
Seseorang memukulnya dari belakang, Reynan ingin menoleh ke belakang untuk melihat orang yang sudah memukulnya, namun sebelum itu terjadi tubuhnya langsung ambruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stolen Heart ✔
General FictionSequel Fall in Love Celin tidak pernah menyangka bahwa ia akan jatuh cinta pada pria yang akan ia tipu, cinta itu membuat keraguan di hatinya. Namun bagaimana jadinya jika Reynan mengetahui semuanya, bahwa ternyata gadis yang ia cintai dan percayai...