Baru saja Arfi pulang dari kerja, dan saat ini ia tengah berjalan ke parkiran untuk mengambil motor. Ponselnya bergetar tanda menerima pesan.
From : Anggi Manis 🥰
Fi, aku udah selesai kelas.
To : Anggi Manis 🥰
Iya tunggu sebentar aku lagi otw. Kamu tunggu di depan gerbang kampus ya.
Selang beberapa menit Arfi telah sampai di depan kampus. Ia mencari-cari keberadaan Anggi. Tetapi nihil. Padahal Arfi sudah menyuruh Anggi untuk menunggu di gerbang kampus.
"Dorrr!!" pekik Anggi.
Arfi terkejut kemudian menengok ke belakang. "Ya ampun Anggi, bikin kaget deh,"
Anggi hanya cekikikan dan mengerjap-ngerjapkan matanya sok imut. Arfi dibuat gemas akan sosok gadis dihadapannya ini.
"Dih, sok imut," ucap Arfi mencibir.
"Emang aku imut keles, manis pula," balas Anggi terkekeh.
Arfi lagi-lagi dibuat gemas dengan tingkah Anggi. Ingin rasanya mencubit pipi merona Anggi. Atau kalau dibolehkan karungin Anggi, terus dibawa pulang.
"Iya deh. Udah yuk langsung pulang, ini helmnya," Arfi menyodorkan helm ke arah Anggi.
Anggi tak menerima helm yang Arfi sodorkan dan membiarkan helmnya tergantung masih di tangan Arfi. Gadis itu menatap Cowok di depannya ini dengan penuh Arti.
"Kenapa lihatin kayak gitu, cepet pakai helmnya, nih." ucap Arfi kembali menyodorkan helm.
"Pakein ya," lirih Anggi memandang Arfi dengan cengiran khas Anggi.
"Pakein?" Arfi memandang helmnya sekilas. Kemudian mengembuskan napas pelan sembari tersenyum.
"Manja banget sih, udah gede juga. Ya udah sini aku pakein," kata Arfi dan segera memakaikan helm ke kepala Anggi.
Perlakuan Arfi terhadap Anggi menjadi perhatian mahasiswa-mahasiswi yang tengah berlalu lalang. Tak terkecuali cowok yang berada di dalam mobil putihnya. Pandangannya menjurus ke arah dua insan itu.
Apa gue harus menyerah untuk dapetin Anggi-batinnya.
Anggi hanya tersenyum manis ke arah Arfi. "Makasih Arfi,"
"Iya sama-sama. Ayo naik sekarang, jangan lupa pegangan ya." peringat Arfi
Segera Anggi naik ke jok belakang motor Arfi. Dan melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Arfi. Setelah itu, baru Arfi melesatkan motornya pergi dari gerbang Kampus.
"Kamu mau es krim?" tanya Arfi kepada Anggi saat keduanya baru setengah perjalanan.
"Mau! Aku mau rasa coklat," balas Anggi girang.
Kemudian Arfi segera menepikan motornya di depan kedai es krim yang berseberangan dengan taman.
"Kamu tunggu di motor dulu ya, sekalian jaga motornya. Aku yang beli es krimnya," kata Arfi kepada Anggi.
"Eh ini uangnya," ucap Anggi mengeluarkan uang 50 ribuan dari saku kemejanya.
"Pakai uang aku aja, uang kamu disimpen buat ditabung." jawab Arfi sambil mengelus puncak kepala Anggi.
Anggi hanya menganggukkan kepalanya. Dan tak butuh waktu lama, Arfi kembali dengan menyodorkan es krim ke arah Anggi.
"Sambil makan es krim, ayo kita mampir dulu di taman sebentar. Mau?" tanya Arfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMITMEN [Completed]
General FictionMasih adakah yang berkomitmen dan memilih bersama tanpa dibebani sebuah status? Sepenggal kisah Arfi dan Anggi. Dimana mereka melakukan perjanjian(keterikatan) yaitu dengan berkomitmen. Apakah ada dari salah satu mereka yang berpikiran untuk menjala...