-Pasar Malam-

372 16 0
                                    

"Hai Arfi..." sapaan tiba-tiba dari gadis yang tengah berdiri di hadapan Arfi dan tersenyum ke arah cowok itu.

Arfi menatap gadis yang baru saja menyapanya. Anggi dan Deka pun melakukan hal yang sama.

"Hai Anggi, Deka," sapanya kembali pada Deka dan Anggi.

"Nita?" tanya Anggi memastikan.

"Iya bener, ternyata lo masih inget gue ya Nggi." kekehnya.

"Oh Nita, temen sekelas kita dulu ya waktu di SMA bukan?" ujar Deka bertanya.

Nita menanggapi dengan tersenyum dan mengangguk.

"Kalian cuma bertiga?" tanya Nita.

"Enggak kok. Ada bagas sama melda, mereka lagi ke rumah hantu," tukas Anggi.

"Oh gitu." jawab Nita.

"Lo sendiri kesini nya?" tanya Anggi.

Nita menggeleng. "Gue sama alexa sama tiara juga. Mereka lagi beli minum,"

Anggi dan Deka hanya ber-oh ria, sedangkan Arfi hanya diam. Fokus mengusap-usap tangan Anggi yang beberapa jam lalu terkena pisau.

"Fi, lo kok diem aja sih dari tadi?" tanya Nita kepada Arfi.

"Males ngomong," jawab Arfi singkat.

Nita tersenyum tipis. "Fi, temenin gue naik bianglala yuk. Aku pengin banget naik itu, tapi nggak ada temennya. Mau yah?"

"Temen lo kan ada, siapa tuh tadi." Arfi menjawab dengan ogah-ogahan.

"Mereka nggak pada mau. Katanya kurang menantang gitu. Padahal kan asik naik bianglala," kata Nita.

Arfi mengembuskan napas kasar. "Gue juga nggak mau tuh, lagian kenapa har--"

Nita langsung menarik tangan kiri Arfi pada saat Arfi belum selesai berbicara. Menyeretnya menjauh dari stand martabak menuju ke tempat bianglala.

"Apaan sih lo, gue males. Jangan paksa gue bisa?" ketus Arfi memandang Nita malas.

"Bentaran kok Fi, temenin gue yah," kekeuh Nita, sembari tangannya menggoyang-goyang tangan Arfi yang berada digenggaman nya.

Di tempat duduknya Anggi hanya menatap nanar kepergian Arfi dan Nita. Apakah cowok itu tak sadar ada Anggi? Kenapa cowok itu tak memberontak dan menolak saat Nita terus menyeretnya untuk ikut dengan gadis itu? Anggi menghela nafas pelan.

"Nggi, lo nggak papa?" tanya Deka, menyentuh bahu Anggi.

Anggi hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Lo cemburu lihat arfi sama nita?" tanya Deka lagi.

"Gue nggak papa Dek, jangan khawatirin gue," kata Anggi malas.

Deka mengangguk mengerti. "Yaudah daripada galau-galau, mending kita juga ikutan naik bianglala atau apa kek. Masa ke pasar malem cuma duduk doang,"

"Bener juga ya Dek. Oke deh, gue mau naik bianglala juga yuk," ajak Anggi.

"Oh mau mata-matain mereka ngapain aja nih ceritanya." ledek Deka sembari menaik turunkan alisnya.

"Dih kagak ya. Emang gue lagi pengin naik itu kok." elak Anggi mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Terserah deh. Yuk kita naik bianglala." Kemudian Deka langsung menggenggam tangan Anggi.

Arfi dan Nita tengah mengantri untuk bergiliran naik. Sebenarnya ia sangat malas, tapi cewek ini terus memaksa Arfi. Dan Anggi! Ia melupakan Angginya, kemana gadis itu?

KOMITMEN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang