"Arfi, makasih banget..kamu udah bantuin aku untuk bebas dari randi. Dengan itu, mama udah balik lagi ke rumah. Kemarin aku jemput mama di rumahnya Oma bareng papa. Mereka udah berbaikan," ujar Anggi tersenyum.
"Dan aku seneng, kita bisa bareng lagi dan duduk berdua kayak gini."
Arfi tersenyum. Sebelah tangannya mengusak rambut Anggi. Keduanya saat ini tengah berada di alun-alun kota dan duduk lesehan di atas rumputan.
"Iya sama-sama. Kamu udah berapa kali sih bilang makasih sama aku."
Anggi nyengir polos. "Berapa kali ya? Nggak dihitung soalnya,"
Keduanya tertawa renyah.
"Sudahlah, kejadian yang lalu biarlah berlalu. Sekarang sudah baik-baik saja kan," kata Arfi.
"Hehehe iya. Berkat kamu sama yang lainnya. Makasih ya." balas Anggi.
"Tuh kan bilang makasih mulu deh," Arfi menjitak pelan kepala Anggi.
Anggi meringis dan mengusap bekas jitakan Arfi. "Aduh..kok aku dijitak sih. Kasar banget deh!!"
Arfi tertawa lebar.
"Malah diketawain, emang ada yang lucu apa?! Tau ah, aku mau balik aja." rajuk Anggi. Kemudian bangkit dari posisi duduknya.
"Eh mau kemana Nggi, aduh maaf deh. Abisnya aku gemes banget sama kamu. Hahaha" ujar Arfi.
"Bodo amat!" pekik Anggi ketika sudah agak jauh dari Arfi.
Arfi bangkit dari duduknya dan segera mengejar Anggi. "Tungguin! Kamu emang mau balik naik apa coba,"
"Odong-odong." jawab Anggi asal.
"Halah, kok kamu ngelucu sih Nggi," ledek Arfi.
Begitulah seterusnya. Anggi yang sedang mode merajuk dan Arfi yang terus meledek Anggi. Membuat Anggi makin tambah ngga karuan, ingin menghajar Arfi.
****
Sudah 1 minggu ini Arfian tak mengabari Anggi sama sekali. Terakhir mereka bertemu saat di alun-alun kota. Pagi hari dan seterusnya, tak ada kabar dari Arfi.
"Udah coba datengin rumahnya belum?" tanya Melda.
Anggi menggelengkan kepalanya dengan dahi bertumpu pada meja Cafe. Saat ini ia dan Melda tengah menghabiskan waktu libur di Cafe dekat rumah Anggi.
"Ya kerumahnya coba. Siapa tahu emang Arfi lagi sibuk kerja atau apa gitu. Jadi nggak sempet pegang ponsel dan nggak kasih kabar sama lo deh," ujar Melda.
Anggi mengangkat kepalanya. "Hehe gue rikuh, kalau main ke rumah cowok Mel,"
"Mau gue temenin? Atau kita modus aja main rame-rame bareng bagas sama deka juga," saran Melda.
Anggi berpikir, menurutnya itu ide yang bagus. Ia mengangguk antusias tanda setuju.
"Wah, boleh dicoba tuh. Jadi mau kapan kita ke rumah arfi?" tanya Anggi.
"Ya besok. Kita juga belum ngabarin deka sama bagas kan," sahut Melda.
"Okeh deh besok," jawab Anggi.
****
"Jadi arfi udah nggak ada ngabarin lo, Nggi?" tanya Deka.
Bagas, Melda, Anggi dan Deka tengah berada didalam mobil yang dikendarai Deka menuju rumah Arfi.
"Enggak. Terakhir kita ketemu waktu malem minggu di alun-alun kota. Ya gue khawatir aja, arfi kenapa-kenapa." sahut Anggi.
"Mungkin arfi lagi sibuk banget kali. Sampai-sampai nggak ada ngabarin lo sama sekali," papar Deka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMITMEN [Completed]
General FictionMasih adakah yang berkomitmen dan memilih bersama tanpa dibebani sebuah status? Sepenggal kisah Arfi dan Anggi. Dimana mereka melakukan perjanjian(keterikatan) yaitu dengan berkomitmen. Apakah ada dari salah satu mereka yang berpikiran untuk menjala...