Tiga

1.5K 137 10
                                    

Airin dan sehun menikmati makan malamnya dengan hening tidak seperti biasanya begitu pikir irene.
"hun makanaannya gak enak ya?" tanya Airin

"h-hah?? enggak enak kok seperti biasanya selalu enak" jawab sehun sambil tersenyum.

"kamu ada masalah kok diem aja daritadi?" tanyanya lagi.

"enggak, aku cuma lelah banyak sekali pekerjaan akhir-akhir ini" ucap sehun berbohong padahal jelas-jelas sudah hampir satu minggu sehun tidak masuk ke kerja karena sibuk mempersiapkan untuk acara pertunangannya dengan yoona.

disaat Airin memabgi waktu antara dicafenya dengan mengurus segala sesuatu untuk pernikhannya dengan sehun sampai irene rela bergdang aatu bahkan tidak tidur semalaman tapi sehun malah sebaliknya ia membiarkan Airin seorang diri mempersiapkan untuk pernikahan mereka sedangkan sehun malah sibuk mengurusi hal-hal untuk pertunangannya dengan yoona.

Airin menggenggam tangan sehun matanya menatap manik mata milik sehun ia tersenyum "aku tau kamu sibuk tapi kamu juga harus pikirin kesehatan kamu janagn sampai kamu kecapean nanti kamu sakit" ucap airin.

sehun hanya diam menatap mata airin rasa bersalah menyelimuti perasaanya bagaimana mungkin ia tega mempermainkan perempuan setulus airin "iya" hanya itu yang sehujn ucapkan.

jawaban singkat sehun membuat airin menghela napas apa sehun tidak senang bertemu dengannya? ataukah airin ada salah kepada calon suaminya itu? entahlah aiirn sendiri tidak mengerti.

"aku udah selesai makannya aku ke kamar duluan" ucap sehun lalu beranjak dari tempat duduknya. bahkan belum sempat airin menjawab perkataan sehun laki-laki itu sudah pergi begitu saja.

Airin tersenyum kecut padahal bukan ini yang airin harapkan airin sudah dengan semangat memasak makan malam untuk sehun berharap sehun akan senang atau sekedar memuji masakannya seperti biasa dan apakah sehun tidak rindu padanya setelah hampur dua minggu merek tidak bertemu?

Airin buru-buru menggelengkan kepalanya ia tidak boleh berpikiran yang tidak-tidak tentang sehun mungkin calon suaminya itu benar ia terlalu kelelahan karena pekerjaan dikantornya sangat banyak.

Airin langsung mengangkat piring bekas sehun dan dirinya lalu menaruhnya diwastafel kemudian airin langsung menyusul sehun ke kamar.

ketika airin masuk ke kamar dilihatnya sehun sedang berdiri menghadap ke arah jendela sepertinya sehun terlalau fokus sampai tidak menyadari kalau airin masuk.

tiba-tiba sehun merasakan pergelangan tangan melingkar dipingganya tanpa sehun menolehpun sehun sudah tahu jika itu adalah airin perempuan itu memeluknya dari belakang.
"hun ada salah ya sama kamu?" tanya airin lirih.

sehun mengerutkan keningnya heran "maksud kamu?" kini sehun malah balik bertanya lalu membalikan badannya menghadap airin sehun mengelus pipi airin lalu mengecup bibir airin singkat "kamu kenapa sayang? ada yang dipikirin?" tanya sehun. airin menggeleng lalu memeluk sehun dengan sangat erat berharap sehun tahu jika airin sangat tidak ingin kehilangan dirinya.

"aku pikir kamu marah sama aku makanya kamu diem aja" ucap airin.

sehun membalas pelukan airin sambil sesekali menciumi rambut milik airin "aku gak maarh sama kamu, kamu gak pernah ada salah ngapain aku harus marah" ucap sehun. justru disini sehunlah yang bersalah kepada perempuan yang sedang ada dipelukannya saat ini.

"jangan tinggalin aku hun" ucapnya seperti sebuah permohonan.

mendengar ucapan airin sehun langsung mematung dirinya harus menjawab apa? tidak mungkin jika sehun menjawab "iya" sedangkan besok saja sehun berencana mengakhiri sandiwaranya selama ini.

STRONG GIRL (SehunXIrene) 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang