"Kamu malam-malam gini ngapain disana?" tanya orang itu pada Airin
"Tadi saya abis nganterin temen saya rumahnya di daerah situ" jawab Airin jujur
"Terus kamu duduk disitu sendirian?"
"Emm itu saya nunggu kendaraan umum yang lewat"
Orang itu tertawa mendengar jawaban Airin "Ini udah hampir jam dua belas malam Airin mana ada kendaraan umum lewat jam segini"
"Ya siapa tau kan ada dok, namanya juga usaha supaya saya bisa pulang"
"Haha iya-iya terserah kamu Airin"
"Ngomong-ngomong dokter sendiri ngapain malam-malam gini masih keluyuran?"
"Saya gak keluyuran orang saya baru pulang dari rumah sakit kebetulan aja lewat situ"
"Capek ya dok jadi dokter?" tanya Airin, dulu ia juga bercita-cita ingin menjadi dokter namun karena katanya ia tidak lolos tes jadilah Airin harus membuang jauh-jauh impiannya itu.
Juga ditambah Sehun yang dulu tidak setuju Airin menjadi wanita karir laki-laki itu inginnya Airin dirumah saja menjadi ibu rumahtangga.
"Emang ada ya kerja yang gak capek?" tanya orang itu balik.
Airin mendengkus "Dokter Jinyoung ternyata nyebelin ya?!"
"Emang, kamu baru tahu?"
"Bodo amat lah terserah dokter aja!" ucapnya kesal. Airin keki sendiri jadinya.
"Dokter nanti di depan situ ada gang kecil turunin saya disana aja soalnya gak muat masuk mobil ke dalam"
"Panggil Jinyoung aja Airin gak usah pake embel-embel dokter"
"Yakan emang kamu dokter"
"Kalo di rumahsakit iya kalo diluar bukan"
"Hmm saya coba usahain deh ya, soalnay udah kebiasaan manggilnya dokter"
"Nah sampe, makasih ya Pak dokter!" ucap Airin sebelum turun dari mobil Jinyoung.
Jinyoung membuka kaca mobilnya dan melihat sekeliling sangat gelap sekali "Rumah kamu masuk gang itu?" tanya Jinyoung sedikit tidak yakin.
Airin pun mengangguk sebagai jawaban "Iya dokter, kenapa?"
Lalu Jinyoung bertanya lagi "Kamu udah biasa lewat jalanan gelap kaya gini malem-malem?"
Kemudian Airin menggeleng "Enggak sih, ini baru pertama kali" jawabnya.
Karena memang dulu Airin tinggalnya di apartement pindah ke kontrakan daerah sana pun baru-baru ini dan Airin juga jarang menempati kontrakannya.
"Tunggu sebentar" ucap Jinyoung, kemudian Jinyoung memarkirkan mobilnya setelah itu ia turun dan mengunci mobilnya.
"Kenapa dokter?" tanya Airin bingung.
"Saya anterin sampai depan rumah kamu" ucapnya.
"Eh gak usah dokter gak pa-pa soalnya lumayan jauh juga, nanti dokter kemaleman pulangnya" tolak Airin, ia cukup tahu diri sudah menumpang pada laki-laki itu Airin tidak ingin merepotkan Jinyoung terlalu banyak.
"Gak pa-pa ayo, gak baik kamu cewek jalan malem-malem sendirian"
"T--tapi dokter! tunggu!"
Namun percuma saja karena Jinyoung sudah lebih dulu berjalan membuat Airin mau tidak mau mengikutinya.
Mereka berdua melewati jalanan kecil keadaanya sangat gelap sekali tidak ada satupun lampu yang menerangi jalan tersebut. Hanya cahaya dari senter ponsel yang menerangi jalan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRL (SehunXIrene) 6
Fanfiction"Menurut lo siapa yang bakal gue pilih diantara mereka?". "Dia yang ada disaat gue terpuruk atau Dia yang pergi dan membuat gue terpuruk?".