Dua Puluh

1.6K 195 33
                                    

Hari ini Airin tidak pulang terlalu malam seperti biasanya sekitar pukul delapan Airin sudah menginjakan kakinya dirumah.

"Udah pulang Rin? Tumben jam segini udah pulang" suara Taeyeon membuat Airin sontak memberhentikan langkahnya.

"I--iya Ma kerjaan gak terlalu banyak hari ini" kata Airin berbohong. 

"Sesekali coba ambil cuti Rin, jangan terlalu keras sama diri kamu sendiri"

Airin hanya membalasnya dengan anggukan saja dirinya masih belum terbiasa dengan sikap Mama-nya yang mendadak perhatian seperti itu.

Maklum saja selama  ini Airin sudah terbiasa dengan hidupnya yang tidak pernah dianggap ada oleh kedua orangtuanya.

"Rin Papa mau bicara sama kamu, duduk dulu ya" ucap Siwon.

Lagi-lagi Airin hanya mengangguk tanpa menjawab lalu mendudukn tubuhnya disofa berhadapan dengan Siwon.

"Jadi begini sebentar lagi kakak kamu kan berangkat ke Amerika ngurusin cabang perusahaan yang ada disana dan otomatis perusahaan pusat kosong"

"Iya, terus hubungannya sama Airin apa?"

"Kalo kamu gak keberatan untuk sementara waktu kamu yang handle perusahaan pusat gantiin Yoona sampai dia kembali kesini dan siap buat gantyiin posisi Papa"

Mendengar pernyataan Papa-nya dalam hati Airin tertawa, untuk sementara waktu ya? Setelah Yoona pulang otomatis Airin tidak akan dibutuhkan lagi dan pasti akan dibuang begitu saja Airin tidak akan mendapatkan apa-apa.

Seperti yang sudah Yoona katakan sebelumnya kalau perempuan itu yang akan menjadi pewaris satu-satunya harta kekayaan Siwon.

"Maksud Papa buat sementara lalu nanti setelah kak Yoona kembali Airin dibuang begitu aja?"

"Bukan gitu maksud Papa Ai--"

"Airin gak mau Airin gak berminat ikut campur masalah perusaahaan selama ini juga Papa gak pernah libatin Airin soal perusahaan, maaf Pa Airin capek" kemudian Airin bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan menuju kamarya.

Siwon dan Taeyeon hanya menatap punggung Airin dengan rasa bersalah. Selama ini Siwon memang tidak pernah melibatkan Airin dalam mengurus perusahaannya padahal Airin adalah anak yang sangat cerdas bahkan melebihi Yoona.

Namun sedikitpun Siwon tidak pernah menganggap keberadaan Airin disampingnya. Semasa sekolah dulu Airin selalu mendapat juara kelas namun tak pernah Siwon hiraukan semua prestasi yang Airin dapatkan tidak bisa membuat Siwon melihat ke arah Airin.

Tapi walaupun begitu Airin tidak pernah mengeluh sama sekali putri bungsunya itu tidak pernah sekalipun menunjukan kesedihannya. Dulu sewaktu Airin masih SD Siwon maupun Taeyeon tidak pernah mengambil Rapot milik Airin mereka hanya akan mengambil Rapot milik Yoona setelah itu pergi jalan-jalan bertiga walaupun Yoona jarang mendapatkan peringkat Siwon tetap memberikan hadiah kepada putri kesayangannya itu.

Sedangkan Airin? Siwon selalu menyuruh bi Minah mengambil rapot milik Airin lalu setelah itu pulang ke rumah karena bi Minah harus kembali menyelesaikan pekerjaannya.

Tak jarang Siwon mendapat laporan jika Airin menangis karena tidak diajak jalan-jalan atau tidak dibelikah hadiah namun Siwon tidak pernah peduli itu.

Airin yang semula ceria langsung berubah menjadi pendiam.

Seringkali Yoona mengejek Airin namun selalu tak Siwon hiraukan ia akan membiarkan Yoona sepuas hatinya menghina Airin namun tak pernah sekalipun Airin membalas ejekan ataupun hinaan yang Yoona lontarkan padanya.

STRONG GIRL (SehunXIrene) 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang