Dua Puluh Lima

1.7K 249 167
                                    

Aku dapet ide buat nulis ini tuh susah jadi aku mau komen sama vote nya yang banyak.

Anggap aja Update cerita yang ini tuh mahal wkwk😂😂😂
jadi bayarannya harus setara. Gitu wkwk.

Airin merasa nyaman dengan usapan diperutnya, tadi ia sempat merasakan sakit disekitar sana kata dokter itu wajar mengingat salahsatu janin Airin baru saja dikeluarkan.

"Dedek nya tinggal satu ya Bi" Airin berbicara kepada Bi Minah yang tengah mengusapi perutnya.

Bi Minah menatap Airin dengan perasaan iba, guratan lelah terlihat jelas diwajah anak majikannya itu.

"Aku baru tahu kalo ternyata dedek nya ada dua" Airin berbicara lagi, matanya kembali berkaca-kaca.

"Itu juga aku taunya pas satu dedek nya udah gak ada" Airin melanjutkan.

"Dedek nya udah bahagia di surga, dia juga pasti jagain mamanya dari sana" ucap Bi Minah sambil mengusap pundak Airin, memberinya ketenangan.

"Kasihan dedek Bi, dia pergi bahkan sebelum dia lahir kedunia, aku juga belum sempet ketemu dia" katanya lagi.

Memandang lurus ke depan, tatapan Airin kosong, ia masih belum bisa menerima kenyataan jika salahsatu calon anaknya sudah tidak ada.

Andai saja Airin tahu jika akan seperti ini jadinya mungkin malam itu Airin tidak akan sudi mendatangi Sehun ke club, mengantarkannya pulang kerumah lalu berakhir dengan Airin berada di rumahsakit karena kesalahpahaman Yoona.

Menyesalpun tidak ada gunanaya, apapun yang Airin lakukan tidak akan mungkin bisa mengembalikan calon anaknya yang sudah diambil oleh sang maha kuasa.

Mengusap perutnya lembut, hati Airin sedikit menghangat. Ia harus bersyukur setidaknya Tuhan masih mempercayainya untuk menjaga satu anaknya lagi.

"Nanti kalo pulang, aku gak mau pulang ke rumah Bi"

Sontak perkataan Airin itu membuat Bi Mana terkejut "Terus non mau pulang kemana?" tanya Bi Minah yang sepertinya kurang setuju dengan rencana Airin.

"Aku udah nyewa kontrakan, untuk sementara aku mau tinggal disana aja, disana aku lebih nyaman" jawabnya, walaupun tetangga-tetangga disana suka julit padanya tapi itu lebih baik daripada pulang kerumah bertemu dengan Yoona. Pembunuh calon anaknya.

"Tapi nanti non sendirian disana gak ada yang nemenin, keadaan non juga belum pulih betul. Pulang kerumah aja ya non? Biar bibi bisa sambil ngerawat non kalo dirumah"

Yang mana Airin membalasnya dengan gelengan "Untuk sementara aku mau tinggal disana dulu Bi, aku gak mau pulang kerumah terus ketemu sama mereka" jawabnya datar tanpa melihat ke arah Bi Minah.

"Gak pa-pa aku sendirian, aku lebih nyaman begitu. Disana juga ada makam janin aku" katanya lagi.

Iya, Airin meminta Jinyoung untuk menguburkan janinnya di samping kontrakan Airin agar ia bisa selalu dekat dengan anaknya itu.

"Aku mau deket terus sama anak aku" lanjutnya.

"Ya Allah non" Bi Minah tidak bisa berkata-kata lagi, melihat Airin terpuruk seperti ini Bi Minah tidak tega, Airin ini sudah dianggapnya seperti anak kandung sendiri,bahkan ia lebih menyayangi Airin daripada anak kandungnya. Wajar saja mengingat Bi Minah lah yang merawat Airin sejak saat Airin masih menjadi bayi merah.

STRONG GIRL (SehunXIrene) 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang