33.2 (spesial part Airin, Jinyoung & si putih)

918 141 32
                                    

"Rin, kita pindah aja yu dari sini".

Jinyoung langsung menyampaikan niatnya untuk pindah dari kampung itu. Perkara si putih benar-benar membuat resah warga.

Airin yang tengah menggoreng tahu dan tempe pun lantas menoleh, "Kenapa? Kamu gak betah tinggal di sini?" Airin bertanya.

"Bukannya gak betah, aku betah kok tinggal di sini cuma rumah aku kosong jadinya, sayang gak ada yang tempatin makanya aku ajak kamu pindah".

Padahal itu hanya alibinya saja supaya Airin mau ikut pindah dan Jinyoung tidak perlu kehilangan harga dirinya di depan Airin.

"Yaudah kamu pulang lah kerumah kamu, kan gak ada yang nyuruh kamu tinggal di sini juga" kata Airin sambil membalik tahu dan tempe.

"Ya masa kamu tinggal sendirian di sini, apa kata tetangga nanti, aku gak pulang-pulang di tuduh selingkuh yang ada!" ucap Jinyoung, lalu meneguk air putih di meja yang sudah disiapkan oleh Airin.

"Kan sesekali kamu bisa ke sini, gak usah nginep, aku tinggal sendirian juga gak pa-pa Jinyoung, kamu mau pulang ke rumah kamu gak pa-pa aku gak ngelarang".

Tahu dan tempe yang Airin goreng sudah matang, Airin angkat makanan tersebut lalu kemudian meniriskannya agar minyaknya turun.

"Sarapan dulu sebelum berangkat".

Airin memberikan sepiring nasi plus lauknya pada Jinyoung yang sudah duduk manis di meja makan lalu menuang kembali air putih ke dalam gelas milik laki-laki itu yang sudah tinggal setengah.

Airin juga mengambil sarapan untuknya lalu duduk di kursi berhadapan dengan Jinyoung.

"Kamu pulang aja ke rumah, gak pa-pa kok beneran, aku bisa sendirian di sini".

Airin kembali membahas topik obrolan mereka sebelumnya yang terpotong.

"Aku gak mau ninggalin kamu sendirian di sini Rin, aku khawatir" ucap laki-laki itu sambil menggigit tempe goreng buatan kekasihnya.

"Jinyoung, sebelum kamu tinggal di sini aku udah duluan loh tinggal di sini walaupun belum lama, tapi aku  berani kok tinggal di sini, serius. Kamu gak usah ngerasa gak enak sama aku kalo mau pulang" tutur Airin.

Karena Airin sama sekali tidak pernah meminta Jinyoung untuk tinggal bersamanya, Airin juga tidak akan memaksa Jinyoung untuk terus tinggal bersamanya karena Airin tau Jinyoung juga punya kehidupan sendiri, tidak melulu mengurusinya terus-terusan.

"Ya aku nya gak mau jauh-jauh dari kamu Rin!".

Itu juga alasan Jinyoung ingin mengajak Airin karena ia tidak ingin berjauhan dengan kekasihnya.

Semua salah si putih!

Sepertinya Jinyoung harus menerbitkan buku yang berjudul "Cintaku Terhalang Si Putih".

"Ya kan kamu bisa ke sini kalo lagi gak praktek"  Airin bermaksud memberi jalan tengah untuk mereka berdua.

"Ck, kamu tuh gak ngerti Airin, aku pengen banget ajak kamu tinggal di rumah aku, biar kita kaya suami istri beneran gitu loh maksud aku".

Jinyoung terus mencari-cari alasan supaya Airin mau tinggal di rumahnya tanpa harus menyebut nama setan yang meresahkan itu.

Kalau saja tidak ada setan putih itu Jinyoung betah-betah saja tinggal di kontrakan, semua salah si putih pokoknya!

"Emangnya kalo di sini gak kaya suami istri beneran gitu? Kamu jadi suami aku juga kan karena tetangga-tetangga di sini, kalo gak di sini status kita bukan suami istri Jinyoung!".

Laki-laki itu terdiam, ucapan Airin ada benarnya, yang mengira bahwa dia adalah suaminya Airin memang hanya para tetangga dan warga di kampung ini saja, sedangkan di luaran saja orang-orang taunya hubungan Airin dan Jinyoung hanya sebatas pasien dan dokternya saja.

STRONG GIRL (SehunXIrene) 6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang