"Neng Airin, ini pesenanan yang kemarin".
"Berapa total semuanya mang?".
"750ribu neng, tapi buat neng mamang diskon jadi 749ribu aja gak pa-pa".
Airin sontak tertawa mendengar ucapan si mamang tukang sayur itu.
"Yaudah saya lebihin deh bayarnya, 749ribu kan ya? Nih saya bayar 750ribu, seribunya buat bayar ongkos parkir motor" kata Airin bercanda sambil memberikan sepuluh lembar uang 100ribuan pada si mamang tukang sayur.
"Kebanyakan neng ini mah".
"Gak pa-pa, ambil aja" kata Airin.
Kemarin Airin pesan sayur-sayuran, buah-buahan dan juga juga bahan makanan lainnya.
Nanti siang rencananya Kai dan yang lainnya akan datang dan mereka minta di siapkan bahan-bahan mentah untuk di masak dan nanti yang memasak adalah Dio.
Rencana yang susah di rancang jauh-jauh hari baru bisa di realisasikan hari ini di karenakan harus menyesuaikan jadwal masing-masing.
Untung saja Airin pengangguran jadi dia bebas, kapan saja ada waktu.
Seperti biasa jika Jinyoung libur atau ada jadwal siang pagi-paginya Jinyoung pasti ikut berkumpul dengan bapak-bapak di sana.
Bahkan sekarang Jinyoung sudah klop sekali dengan mereka, sampai-sampai Jinyoung pun kalau ikut ngumpul dengan mereka laki-laki itu memakai kain sarung dan juga kaos singlet, memamerkan otot-ototnya tapi tidak dengan perut kotak-kotaknya, kalau itu khusus untuk Airin saja Jinyoung tidak mau berbagi kepada ibu-ibu di sana.
"Lah, istri saya mana pak, kok gak ada?" tanya Jinyoung pada bapak-bapak di sana.
Perasaan tadi Jinyoung lihat Airin ada di antara para ibu-ibu yang tengah bergosip sambil memilih sayuran untuk di beli.
"Barusan masuk pak dokter, bawa kantong belanjaan gede banget".
Bukan salahsatu bapak-bapak yang menjawab melainkan ibu lala yang menjawabnya.
"Loh kapan masuknya? Kok gak bilang".
Biasanya jika selesai belanja Airin akan memanggil Jinyoung untuk membayar belanjaannya, tapi kenapa sekarang tidak?
"Barusan banget pak dokter" jawab bu lala lagi.
Jinyoung mengangguk paham, kemudian tanpa berlama-lama Jinyoung ikut menyusul Airin tak lupa sebelum itu Jinyoung berpamitan terlebih dahulu.
"Maen ninggalin aja kamu Rin!" ucap Jinyoung kesal sesaat setelah laki-laki itu masuk ke dalam rumah.
Jinyounh melepaskan kain sarung yang melingkar di pinggannya lalu menaruhnya di meja makan yang masih kosong hanya menyisakan bokser yang panjangnya hanya sebatas lutut.
"Aku mau manggil kamu tapi barusan liat kamu asik banget ngrobol sama jadi aku gak enak manggil kamunya" kata Airin sambil menata barang belanjaannya di lemari pendingin, untuk ikan, ayam dan daging Airin simpan di freezer.
Berjalan ke arah rak piring Airin mengambil keranjang buah berukuran cukup besar untuk menyimpan buah-buahan yang ia beli tapi sebelum itu Airin mencucinya terlebih dahulu karena jika tidak pasti Jinyoung akan mengoceh sepanjang hari.
Telur saja kalau tidak dicuci dulu sebelum disimpan di lemari pendingin Jinyoung akan mengoceh apalagi buah-buahan.
"Alesan aja kamu, biasanya juga manggil" ujar Jinyoung sedikit sewot.
"Daripada ngoceh mending sana mandi!" Airin membalas tak kalah sewot.
"Kamu aja belum mandi, segala nyuruh-nyuruh aku mandi!".
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRL (SehunXIrene) 6
Fanfic"Menurut lo siapa yang bakal gue pilih diantara mereka?". "Dia yang ada disaat gue terpuruk atau Dia yang pergi dan membuat gue terpuruk?".