Sembari menunggu Jinyoung yang sedang memeriksa Airin, Junmyeon sibuk membalas email yang masuk ke handphonenya.
"Alhamdulillah, bayinya sehat, Ibunya juga sehat" Kata Jinyoung setelah selesai memeriksa kandungan Airin.
Sayup-sayup Junmyeon mendengar apa yang ducapkan oleh temannya itu, dia mendesah kecewa.
Jadi Airin sudah menikah, ya?.
"Ini, saya masih vitamin supaya baby nya sehat, diminum secara teratur ya"..
"Iya dok, terimakasih" Kata Airin.
Setelah menyelesaikan rentetan pemeriksaannya Airin.langsung berpamitan kepada Jinyoung tak lupa juga ia berpamitan kepada Junmyeon sekaligus berterimakasih kepada laki-laki itu karena sudah memberinya tumpangan.
"Airin udah nikah ya Nyoung" Tanya Junmyeon.
Setelah kepergian Airin barulah laki-laki itu berani bertanya.
"Airin? Pasien gue yang tadi?" Tanya Jinyoung, Sehun mengangguk membenarkan.
"Bisa iya bisa enggak" Ucapnya.
"Maksud lo?" Tanya Junmyeon yang tidak paham.
"Gue gak tau dia udah nikah atau belum, karena beberapa kali dia check up selalu sendiri"
"Suaminya sibuk kali Nyoung" Junmyeon mencoba berpositif thinking.
"Iya, mungkin gue gak tau juga ah, emang kenapa lo nanyain dia? Suka?" Tanya Jinyoung.
Junmyeon mengangkat bahunya acuh "Kalau gue bilang gue naksir dia gimana?"
Setelahnya Jinyoung menoyor kepala Junmyeon "Saingan dulu sama gue kalo gitu!".
*****
"Airin...?"
Merasa namanya dipanggil refleks Airin langsung berbalik "D...Dio?" Airin menegang Dio memergokinya keluar dari ruangan Jinyoung.
"Lo ngapain disini? Keluar dari ruangan dokter Jinyoung?" Tanya Dio , merasa heran kepada temannya yang ia tahu Airin tidak akrab dengan Jinyoung.
"G-gue..gue... gue ada urusan! iya gue ada urusan sama dia" Airin yang terlihat gugup tentu saja Dio merasa curiga.
Jinyoung dokter kandungan sama sepertinya ada urusan apa Airin sampai harus datang ke rumah sakit mengingat jarak dari rumah Airin kesini sangatlah Jauh.
Satu kemungkinan yang terlintas di otak Dio "Jangan bilang lo...? Airin lo hamil?!"
"Gue...gue harus pergi Yo sorry" Ucapnya hendak berbalik lagi namun pergelangan tangannya ditahan oleh Dio.
"Ikut gue!" Ucapnya seraya membawa Airin menuju ruangannya.
"Jelasin! Airin!"
"Lo hamil? Anak si bangsat itu?!"
"JAWAB AIRIN!"
Yang ditanya hanya menunduk tidak berani menjawab atau sekedar mengangkat kepalanya.
Dengan ragu tangan Dio terulur untuk menyentuh dagu Airin kemudian sedikit mengangkatnya agar Airin menatap kearahnya.
Pandangan mereka bertemu, tanpa terasa Airin menjatuhkan Air matanya yang sedari ia tahan.
Dio langsung membawa Airin kedalam pelukannya, Airin terisak... "Gue...gue harus gimana Yo...hiks...gu...gue?"
"Suutt udah nangis aja nangis jangan cerita dulu kalo belum bisa" Ucapnya seraya mengusap punggung Airin.
"Ja...jangan bi-bilang ke siapa-siapa Yo, gue mohon..." Kata Airin..
Dio diam, menunggu Airin selesai berbicara satu tangannya tidak berhenti mengusap-usap punggung Airin dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRL (SehunXIrene) 6
Fanfiction"Menurut lo siapa yang bakal gue pilih diantara mereka?". "Dia yang ada disaat gue terpuruk atau Dia yang pergi dan membuat gue terpuruk?".