Tiga Puluh Tiga

608 64 14
                                    

MAAF TYPO DAN PENDEK:)




















Ini adalah hari ke seminggu gue kerja di tempat baru. Berikan tepuk tangan dong buat gue biar gue lebih semangat ehe:)

Gue kerja jadi kasir disalah satu minimarket yang gak jauh dari rumah, lumayan daripada nganggur kan.

Gue mendengar ada yang mendorong pintu dan dengan sedikit gugup gue berbicara "Selamat datang."

Gue sedikit menundukkan badan sambil mengatupkan kedua tangan di depan dada, itulah tradisi menyambut tamu di minimarket ini.

Minimarket ini buka dari pukul tujuh pagi dan tutup pukul sepuluh malam. Tapi untuk para wanita yang bekerja punya keringanan bisa kerja ampe jam delapan atau sembilan malam.

Untuk petugas kasir ada dua orang. Yang pertama buat ngejumlahin harga belanjaan dan yang kedua buat masukin belanjaan ke kantung belanjaan. Ini juga bisa mempermudah kami disaat sedang banyak pelanggan karena minimarket ini lumayan kecil jadi hanya ada satu tempat kasir dan satu lagi di atas.

Rekan kerja baru gue cewek namanya Nita. Seumuran sama gue dan punya sifat yang ceria dan bawel.

Kalo cowok nya ada tiga orang, dan umur mereka lebih tua dari gue maupun Nita.

"Terimakasih atas kunjungan. Semoga harinya menyenangkan."

Ujar Nita pada pembeli yang baru saja keluar sambil membawa satu kantung penuh belanjaan.

Gue mendengar suara dorongan pintu, dan seperti biasa kami berdua mengucapkan mantra sebagai ucapan selamat datang.

"Selamat datang."

"Kak Hana?" Gue yang baru nundukin badan langsung kaget pas ada yang manggil gue dengan suaranya cemprengnya.

"Hanbyul?" Tanya gue gak percaya, gadis manis bermata sipit dengan rambut panjangnya yang diikat berdiri di hadapan meja kasir.

"Kak Hana, kakak apa kabar? Hanbyul kangen." Ucapnya manja.

Gue tersenyum dengan mata yang sedikit berkaca-kaca, gue juga gak bisa bohong kalo gue kangen banget sama dia. Udah lama kita gak bertemu, dan pertumbuhan dia kaya nya baik banget. Gue liat dia sekarang lebih tinggi.

"Kakak juga kangen banget." Gue keluar dari area kasir dan berjalan ke arah dia dan meluk dia.

"Kak Hana kok jadi pindah disini? Kenapa gak kerja lagi sama Appa?"

Gue menatap wajah polos dari gadis mungil dihadapan gue yang lagi natap gue. Gue cuman senyum.

"Kalo Kak Hana udah gak kerja sama Appa, terus kalo Hanbyul kangen gimana?" Tanyanya menggemaskan sambil mengerucutkan bibir.

"Kan Hanbyul bisa kesini ketemu sama kak Hana." Jawab gue.

Dia hanya mengangguk.

"Kak Hana, Hanbyul mau beli Snack. Kak Hana nemein Hanbyul ya?"

Gue berbalik badan melirik ke arah Nita, meminta bantuan tentang apa yang harus gue lakuin. Bagaimana pun juga gue disini kerja, dan kalo gue gak ngelakuin tugas gue, nanti gue dimarahin. Walaupun ini cuman nemenin Hanbyul nyari Snack, tapi kan tugas gue di kasir.

Beda sama dulu, walaupun gue juga kerja di Pak Hanbin, tapi kan gue berani sama dia. Dia juga gak akan marah kalau gue ngelanggar, tapi kalo disini gue buat kesalahan kecil aja, gue pasti bakal di tegur. Atau parahnya mungkin gue bakalan di pecat.

Nita mengangguk sambil membentuk kata Ok oleh jarinya, dan gue pun tersenyum.











"Ini belanjaannya adek kecil." Nita memberikan satu kantung belanjaan kepada Hanbyul.

Pak HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang