Dua Puluh Tiga

780 55 7
                                    


SELAMAT MALAM. Its HanBin (Hana-HanBin) time🌹

MAAFIN TYPO BERTEBARAN.
HAPPY READING ♥️




Satu Minggu sudah berlalu.

Masalah besar tersebut sudah selesai dan seperti yang Pak Hanbin bilang, dia sudah membuat klarifikasi dan dia pun sudah memperbaiki hubungan dengan perusahaan Choi dan tiga perusahaan lain. Bahkan mereka sudah kembali bekerjasama. Gue seneng denger nya.

Tapi sampai sekarang gue gak tau apa yang di katakan oleh Pak Hanbin di acara konferensi pers nya tersebut, yang gue tahu masalah nya udah selesai dan perusahaan Pak Hanbin udah baikan sama perusahaan Choi. Yang gue denger sih, Pak Hanbin sendiri yang meminta semua orang yang ada di acara konferensi pers tersebut untuk tidak membocorkan video atau pembicaraan apapun pada hari itu, dan siapa pun yang sudah membocorkan, akan dapat masalah. Gue gak tau apa alasan Pak Hanbin ngelakuin ini, udahlah ya, itu mungkin kepentingan perusahaan Pak Hanbin dan perusahaan Choi. Intinya gue seneng banget semuanya udah selesai.

Gue hari ini ada jadwal untuk jemput Hanbyul, udah lama banget gue gak ketemu sama gadis kecil menggemaskan itu.

Pulang sekolah Hanbyul ngajak gue beli ice cream, dengan senang hati gue setuju dong ehe.

"Halo adik Hanbyul. Ini adalah kunjungan adik yang ke-54, selamat Adik mendapat hadiah special dari Toko kami." Hanbyul tersenyum gembira dan melirik ke arah gue.

"Kak Hana, menurut kakak, Hanbyul harus pilih hadiah apa?"

Gue berjongkok untuk menyamakan posisi dengan dia.

"Apa saja, yang Hanbyul mau." Gue tersenyum dan mengelus rambut panjangnya yang di ikat, dia mengangguk dan menunjuk sebuah mainan yang sudah tersedia.

"Hanbyul memilih borgol mainan dan sebuah boneka Barbie?" Hanbyul mengangguk antusias.

"Kak Hana, ayok kita ke taman. Kita temui Appa." Gue mengangguk dan tersenyum.














"Appa.." Hanbyul berlari dengan semangat ke arah pria berjas rapi yang sedang duduk di kursi panjang yang berada di taman.

"Halo Hanbyul sayang, gimana sekolah nya hem?" Pak Hanbin mengelus rambut Hanbyul.

"Sekolahnya menyenangkan Appa, apalagi saat Bubul tau kalo yang menjemput Bubul adalah kak Hana." Hanbyul dan Pak Hanbin melirik ke arah gue dan yaa gue cuman senyum.

Gue duduk di samping Hanbyul.

"Appa, Hanbyul dapat mainan baru, hadiah dari toko ice cream yang sering kita kunjungi."

Hanbyul memperhatikan borgol mainan dan boneka Barbie ke arah Pak Hanbin.

"Ah lucu nya." Komentar Pak Hanbin membuat gadis bermata sipit dengan seragam sekolah dasar ini tertawa bahagia karena mainan barunya di puji sang Appa.

"Hanbyul ngambil borgol mainan karena Hanbin mau ngasih ini buat Appa, dan juga kak Hana."

Hanbyul memegang tangan kanan gue dan tangan kiri Pak Hanbin.

"Hanbyul mau, kalo Appa dan kak Hana selalu bersama." Hanbyul melirik ke arah gue dan Pak Hanbin secara bergantian, gue memberi kode lewat tatapan mata pada Pak Hanbin, dan dia hanya tersenyum tipis.

Hanbyul memasukkan tangan kanan gue ke dalam borgol mainan tersebut, dan di tariknya tangan Pak Hanbin yang dia masukkan kedalam borgol yang satunya lagi.

Gue terkejut dengan apa yang di lakukan Hanbyul.

"Sekarang, Appa adalah penjaga Kak Hana. Dan Appa harus melindungi Kak Hana."

Pak HanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang