MAAF TYPO DAN ALUR GAK JELAS
Ini tengah malam.
Dan Hanbin masih menatap layar komputer sambil sesekali memijat keningnya.
Selama satu Minggu ini Hanbin tidak ke kantor dan seperti biasa pekerjaan menumpuk dan harus diselesaikan.
Hanbin sesekali menguap dan merenggangkan tubuhnya.
Namun konsentrasi nya terganggu saat handphone nya berbunyi tanda ada telepon masuk.
Hanbin tadinya malas untuk mengangkatnya, namun ada suatu dorongan yang memintanya untuk menerima telepon tersebut.
"Hallo?"
Tidak ada suara.
Hanbin menatap layar telpon nya bingung, siapa yang mempermainkan nya? Ini tengah malam hey, jangan main-main.
Hanbin ingin mematikan telepon tapi niatnya gagal saat dia mendengar erangan kesakitan dari suara wanita yang dia cintai.
"Argh.."
Hanbin membenarkan posisi duduknya, perasaannya mulai tidak enak.
"Hana, apa ini kamu?"
Kembali tidak ada suara. Hanbin sudah khawatir dan mulai memiliki pemikiran yang macam-macam.
"I--iya Pak."
"Hana? Suara kamu kenapa? Kamu gak papa kan?" Hanbin punya feeling pasti terjadi sesuatu yang buruk pada Hana.
Tidak perduli itu hanyalah prank, Hanbin langsung mengambil kunci mobil nya dan mulai pergi dari apartemen.
Hanbin pun mengirimkan sinyal pada Bobby, Donghyuk dan juga Yoyo jika dia butuh bantuan.
Hanbin tetap mendekatkan handphone pada telinganya.
"Aku gak pa-- arghh PAK HANBIN!"
Hanbin sedikit menjauhkan handphone dari telinganya saat mendengar teriakan kesakitan yang dikeluarkan oleh Hana.
Membuat Hanbin semakin khawatir dan seluruh tubuhnya bergetar. Dia melajukan mobilnya sambil memasukkan alat pelacak pada handphone nya untuk melacak keberadaan Hana.
"Hana? Kamu kenapa? Apa yang terjadi?" Tanya Hanbin dengan khawatir. Pria ini yakin jika Hana sedang tidak baik-baik saja dan dia harus cepat.
"Pak Hanbin.." Hanbin mendengar suara Hana yang sedang ketakutan dengan isak tangis.
"Kamu tenang. Saya ke sana sekarang." Ucap Hanbin setenang mungkin.
"JANGAN!" Hanbin mengernyitkan keningnya, apa yang terjadi? Dia menelepon Hanbin dengan suara yang memprihatinkan memberi kode jika dia sedang tidak baik-baik saja tapi dia tidak mau Hanbin datang menemuinya.
Hanbin tak mendengar apapun, namun dia samar-samar mendengar sesuatu yang terbanting ke lantai, suara tamparan dan suara tangisan.
Hanbin panik, bagaimana ini?
Alamat yang terlacak tempatnya cukup jauh dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa sampai.
"Pak Hanbin, tolong hiks Pak tolong. Saya takut.." Hana menangis.
"Tunggu Hana, saya sedang dijalan. Saya akan menyelamatkan kamu." Nafas Hanbin terdengar memburu. Hanbin benar-benar khawatir sehingga tidak perduli dengan keselamatan nya sendiri, mengebut di tengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Hanbin
FanfictionIni tentang Hanbin dan Hana. # 58 bi 23/12/19 # 7 ceomuda 24/12/19