Selamat malam, pembaca lama, pembaca baru dan pembaca yang sedang feedback-an 😁
Juga pembaca yang tak terdeteksi :v
Maaf sebesar-besarnya karena baru upload dan melenceng dua hari dari tanggal yang dijadwalkan, maaf pisan 🙏
Cerita akan berlanjut di bawah ini, siap-siap ya!
Sebagai permintaan maafku, aku akan UP dua bagian selaligus.
Begitu saja kira-kira.
Enjoy!
Sekira setengah jam Reena berjalan mondar-mandir di depan ruang IGD, menunggu Dokter yang sedang menangani neneknya. Kecemasan gadis itu membuat air matanya tak bisa berhenti menetes.
Reena tersentak begitu pintu ruangan itu dibuka, seorang dokter tua bertubuh tambun keluar dengan peluh bercucuran di keningnya, sebelum Reena bertanya apa yang terjadi dengan neneknya, beliau menghela napas panjang dan mengatakan. "Nenek anda baik-baik saja, namun harus segera menjalani operasi saluran kandung kemih yang mengalami peradangan parah."
Tubuh Reena terpaku mendengar itu, dadanya terasa menyesak.
Tak berselang lama ia melihat para perawat keluar ruangan dan membawa neneknya menuju ruang ICU menggunakan ranjang dorong. Melihat kepucat pasian wajah beliau, Reena kembali terisak.
"Silakan kunjungi bagian administrasi di depan, agar kami segera ambil tindakan selanjutnya," ucap Sang Dokter sebelum akhirnya berlalu.
Reena menggigit bibir memandangi keberlaluan lelaki itu, pandangannya lalu beralih ke arah sebaliknya, tubuh Nenek dibawa semakin jauh. Setelah menghentakkan kakinya beberapa kali, dengan langkah cepat Reena segera menuju ruang administrasi.
"Totalnya tiga puluh lima juta?" Reena tercengang membaca selembar kertas berisi rincian biaya operasi yang akan dijalani neneknya.
"Betul, Kak, dan pihak rumah sakit akan memberikan waktu satu minggu bagi keluarga pasien untuk melunasinya, agar kami bisa segera ambil tindakan. Untuk biaya rawat inapnya seminggu ke depan semuanya sudah ditanggung pemerintah, namun tidak untuk biaya operasinya, karena kami harus mendatangkan peralatan medis dan obat-obatan terbaik dari luar negeri," ucap wanita cantik yang berdiri di balik meja administrasi begitu Reena memasang wajah penasaran.
"Apa tidak bisa lebih dari seminggu?"
"Maaf, Kak. Jika pasien tak melunasi biaya administrasi dalam kurun waktu seminggu, dengan berat hati pihak rumah sakit akan memulangkannya."
Oh Yesus, batin Reena dengan perasaan sakit, kepalanya tertunduk layu. "Akan saya usahakan," ucapnya lirih sebelum akhirnya berlalu, memberi ruang pada orang-orang yang antre di belakangnya.
Tinggalkan jejak dulu ya kawan-kawan, gratis kok 😁
Lanjut ⬇️⬇️⬇️
KAMU SEDANG MEMBACA
BANG MY HEART ✓ [Selesai]
Teen FictionGadis pembalap kuda bertemu pemuda ahli tembak? [Selesai- Buku bisa dipesan melalui penerbit Crystal Books] Hidup Falovre Reenata terasa jungkir balik setelah neneknya, satu-satunya keluarga yang ia miliki, jatuh sakit dan harus melakukan operasi gi...