Pertama-tama, aku mau mengucapkan banyak terima kasih buat siapa saja yang mengikuti cerita ini sampai di sini, tanpa kalian aku gak akan sesemangat ini nulis sampai rampung.
Sebenernya sedih harus mengakhiri cerita Bang My Heart versi Wattpad sampai di sini, tapi aku berencana membuat versi cetaknya yang sudah kuedit di laptop lebih rapi, penyelesaian masalahnya gamblang dan klimaks-nya bakal lebih greget, jadi epilog ini khusus untuk Wattpad ya mantemans, kalau untuk versi cetaknya nanti masih ada tujuh Bab lagi baru ada epilog yang asli.
Happy reading!
◀️☸️☸️☸️▶️
Steve mempercepat laju Milky White melewati jalan besar yang menuju pasar Lembang, Reena yang duduk di belakangnya dan memegangi pinggangnya sejak tadi hanya diam.
"Apa yang kau pikirkan, Ren?"
"Tak ada, hanya berharap rencana kita berjalan mulus."
"Ini sudah berjalan mulus, nenekmu sudah diamankan Claudia."
"Tapi kita belum sampai kantor polisi, dan masih butuh banyak waktu bagi kita untuk sampai ke Magelang, juga memulangkan Milky White."
"Everything gonna be alright, Ren," jawab Steve seraya mengusap tangan Reena yang melingkar di pinggangnya.
Reena tersenyum.
Keheningan menyeruak, yang terdengar hanya hentakkan kaki Milky White.
"Pasarnya apa masih jauh, Steve?"
"Sekira lima ratus meter lagi, Ren," jawab Steve mantap, ia terus mempercepat laju kuda putih itu. Tatapan matanya terus tertuju ke jalanan yang begitu gelap. "Fokuskan pandanganmu jauh ke depan Ren, kalau kau melihat limpahan cahaya, berarti itu pasarnya."
Reena mengangguk, namun tiba-tiba dahinya dibuat mengernyit karena mendengar derap langkah kaki kuda dari arah belakangnya. Seketika ia menoleh dan dibuat terperanjat, ia mendapati siluet tiga orang besar berkuda dalam pekatnya malam.
"Berhenti!" seru salah satu orang bertubuh besar itu, membuat Reena dan Steve tersentak.
"Percepat, Steve," ucap Reena gusar.
Steve pun segera memacu kuda putih itu lebih kencang lagi.
"What happened di belakang kita, Ren?" tanya Steve dengan napas memburu.
"Tiga orang besar, masing-masing menaiki kuda."
Dor!
Tiba-tiba terdengar tembakan yang di arahkan ke udara.
Seketika Steve menghentikan laju kudanya, bukan karena tembakan dari arah belakang itu, melainkan di hadapannya telah berdiri seorang pria berkuda dengan brewok memanjang, ia memegang pistol dan diarahkan kepada Steve. "Mr. Houghton menyuruh kalian kembali ke hotel, ini perintah!"
Hening.
Napas Steve dan Reena berembus cepat. Terlebih ketika ketiga orang di belakang mereka kian mendekat.
Alih-alih mengangkat tangan, Steve malah melirik ke arah kanan dan kiri. Di kanannya ada tebing batu cadas menanjak lumayan tinggi, tebing yang di atasnya ada sebuah pohon besar. Sementara itu di kiri jalan, Steve melihat ladang sayuran maha luas dan tampak miring.
"Kita ke kiri saja," ucap Reena lirih di dekat telinga Steve. "Lihat, di bawah sana ada hutan pinus lebat," lanjutnya ketika melihat pucuk-pucuk pohon pinus yang mirip mata tombak dalam kegelapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BANG MY HEART ✓ [Selesai]
Подростковая литератураGadis pembalap kuda bertemu pemuda ahli tembak? [Selesai- Buku bisa dipesan melalui penerbit Crystal Books] Hidup Falovre Reenata terasa jungkir balik setelah neneknya, satu-satunya keluarga yang ia miliki, jatuh sakit dan harus melakukan operasi gi...