Bagian Dua Puluh Tiga

138 22 3
                                    

Selamat melanjutkan, mantemans. Maaf baru update, seminggu ini banyak kondangan di luar Magelang yang cukup menguras tenaga, pikiran dan kantong 😂

Ngonten mawon.....

Happy reading!

◀️☸️☸️☸️▶️

"Ladies and gentleman! Mari kita sambut... Para peraih golden ticket!"

  Suara lantang pembawa acara lomba membahana di dalam stadion Bandongan dan mendapat sambutan meriah dari penonton juga supporter. Seketika lima belas peserta bersama kuda masing-masing pun memasuki arena lomba.

  Segala yel-yel sambutan dari penonton tiba-tiba dirasakan sebagai keheningan oleh Reena. Ketika ia memacu Milky White untuk berbaris dengan peserta lain di garis start, air matanya menetes. Bagaimana tidak? Pagi ini neneknya sedang menjalani operasi dan ia tak bisa menunggui beliau.

  Arena lomba seketika tampak buram di mata Reena.

  Raih diamond ticket-nya dan buatlah nenekmu bangga, Ren.

   Ucapan Mr. Houghton di belakang arena tadi terus berputar-putar di kepala Reena, disertai bayangan wajah pucat Nenek yang terbaring tak berdaya di Rumah Sakit.

  "Dan... Kompetisi pacuan kuda sesi penyisihan ke dua dimulai sekaranggg!" teriak sang pembawa acara lagi, hal itupun cukup mengagetkan Reena.

  Reena jadi gelagapan. Melihat lawannya mulai memacu kuda, Reena segera memacu Milky White sekuat tenaga.

  Gemuruh tepuk tangan pun segera terdengar.

  Aku harus bisa mengatasi kesedihan ini! Aku nggak boleh kalah! Kalau sampai kalah hutangku kepada Mr. Houghton akan sangat menumpuk dan Nenek bisa syok setelah sembuh nanti.

  Atas optimisme yang ia tanam kuat-kuat dalam jiwanya, menjelang kilometer satu, Reena dan Milky White berada di posisi satu.

  "Hiyaks!" Reena terus mempercepat laju kudanya. Bayangan kemenangan segera menghiasi pikirannya, ia lupakan sejenak masalah-masalahnya, ia fokus ke dimond ticket.

  "Reenata! Reenata! Reenata!" Suara-suara itu terdengar dari segala penjuru Stadion, membuat Reena menoleh sesaat memastikan kebenaran apa yang didengarnya. Senyumnya segera tersungging lebar ketika melihat segerombol penonton benar-benar menyerukan namanya.

  "Hiyaks!"

  Empat belas peserta di belakang Reena tertinggal jauh.

  "C'mon Milky White! Ini demi Nenek!" Reena berseru di tengkuk kuda putihnya.

  Seratus meter menjelang garis finish, Reena tak bisa fokus karena seruan para penonton yang kian mengerikan riuhnya.

  "Hiyaks!" Ia terus berusaha membuat kudanya lari lebih cepat.

  Tiba-tiba....

  "Nooo!" Reena menjerit karena laju kaki Milky white terseok.

  Kuda itu tampak ketakutan oleh kengerian seruan para penonton. Hingga...

  Reena kesusahan meritmekan laju lari kudanya. Milky White kembali terseok.

  "C'mon Milky! Sedikit lagi!"

  Penonton semakin meriah.

  Mendekati garis finish yang tinggal beberapa meter saja Milky White tergelincir, membuat Reena berteriak panik, terlebih ketika tubuhnya hampir terpental. Namun ia sigap mengeratkan pegangannya di tali pelana.

  Penonton sempat gaduh melihat kejadian itu, terlebih lawan main di belakang Reena semakin kesetanan melarikan kuda mereka untuk mengambil kesempatan.

  Ayoo Milkyyy! Please!

  Ketika Milky White bangkit kembali dan Reena mampu menguasainya, dengan langkah terseok-seok akhirnya mereka berhasil menembus garis finish.

  "Reenata juaranya!!!" Sang pembawa acara berseru girang, disusul kemeriahan penonton.

  Jantung Reena berdegup kencang ketika berhasil menghentikan kudanya. Namun malang, di antara gegap gempita sambutan meriah penonton yang menyerukan namanya, Milky White tersungkur dengan lutut terluka cukup parah.

  Reena pun menangis dan memeluk kuda putih dengan tatapan mata polos itu. "Oh Milky, Maafkan aku."

Reena terisak.

◀️☸️☸️☸️▶️

Thanks for reading, Guys. Happy monday! Jangan lupa vomment ya!

Salam!

BANG MY HEART ✓ [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang