Bagian Tiga Puluh Dua

118 20 2
                                    

Yuk ah dilanjut....
Happy reading!

◀️☸️☸️☸️▶️

Reena membuka mata ketika mendengar suara orang bercengkrama, juga suara langkah kaki. Matanya terpicing oleh sinar lampu bus yang dinyalakan.

  "Bus memasuki rest erea, bagi yang ingin makan malam atau keperluan lain silahkan turun dulu dari bus." Suara sang kondektur bus membuat Reena tersenyum mengerti, dilihatnya beberapa orang turun dari bus sesuai instruksi, sementara yang lainnya ada yang sudah terlelap, namun ada juga yang masih terjaga dengan memainkan ponsel.

  Reena tersenyum dengan jantung berdebar kencang mendapati Steve terlelap di pundaknya. Genggaman tangan mereka sudah terlepas tanpa Reena sadari. Pelan sekali Reena meraih sebotol air mineral pemberian Steve tadi karena ia kehausan. Ketika ia mendapatkannya dan membuka tutup botol itu, Steve melenguh lirih, membuat Reena memelankan gerakannya karena takut Steve terbangun. Ia segera minum dan menyimpannya kembali. Sepertinya Steve nyaman berada di pundak Reena, itu terlihat dari kepulasan tidurnya, juga hembusan napasnya yang begitu lembut dan menimpa lengan Reena.

  Reena yang merasa tak lapar kembali memejamkan matanya. Astaga, aku bisa sedekat ini dengan Steve, batinnya senang sekaligus tak menyangka, terlebih ketika tercium aroma harum dari tubuh pemuda itu. Ingin rasanya Reena mengusap rambut pemuda itu, namun ia khawatir Steve jadi bangun.

  Menit demi menit berlalu, ketika waktu istirahat usai dan lampu kembali dimatikan karena bus siap melanjutkan perjalanan, Reena sudah kembali terlelap.

◀️☸️☸️☸️▶️

  Perjalanan panjang bersama Steve semalam mencipta kebahagiaan tersendiri di hati Reena, terlebih ketika ia mendapati Steve bersikap manis kepadanya, jauh berbeda dengan saat ia mengenal cowok itu pertamakali.

  Reena paham kini, Steve ternyata cowok baik hati, hanya saja itu tertutup dengan sikap pendiamnya, hal yang membuatnya disangka sebagai cowok dingin bagi siapa saja yang pertama kali memapasinya. Hal itu terbukti ketika Reena terbangun dan kepalanya tersandar di bahu Steve, ia lantas dibuat tersipu ketika mendapati Steve yang sudah bangun duluan justru tersenyum ke arahnya sembari memainkan ponsel.

  Tiba di kota Bandung pukul 06:00, Reena dan Steve segera naik taksi menuju penginapan di kawasan Lembang, Bandung, sesuai instruksi Mr. Houghton. Mereka lantas sarapan bersama setiba di hotel itu.

BERSAMBUNG....
JANGAN LUPA VOMMENT! TRIMS!

BANG MY HEART ✓ [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang