Dengan ini, kunyatakan cerita Bang My Heart dimulai.
Hiyaks!
(Ada penunggang kuda lewat)Segala kritik dan saran kutampung dengan senang hati, jangan sungkan.
◀️☸️☸️☸️▶️
Ketika Falovre Reenata melenggang meninggalkan SMK Bhakti Karya dengan perasaan gembira untuk menghadapi libur panjang akhir tahun, tiba-tiba muncul segerombolan bunga dandelion beterbangan mengiringi langkahnya. Ia tersenyum memandangi bunga-bunga itu hingga mereka terus meninggi dan tampak menyongsong matahari yang bersinar meredup.
Reena, begitu kebanyakan orang memanggil namanya, ia abai dengan berlalunya murid-murid di SMK-nya yang kebanyakan mengenakan motor, beberapa di antaranya dijemput mobil-mobil mewah.
Pikiran gadis berkulit putih dengan rambut ikal panjang dikuncir kuda itu sedang tertuju kepada neneknya, wanita yang sangat spesial baginya karena sudah merawatnya seorang diri sejak ia ditinggal pergi orang tuanya pada usia delapan tahun.
Reena memikirkan kegiatan yang akan ia lakukan bersama nenek pada liburan kali ini. Ia tak sabar mendapatkan banyak waktu kebersamaan dengan beliau, menunggangi Milky White, kuda putih sebatang kara kesayangan sang nenek, jalan-jalan ke kota, mendapatkan hadiah di hari natal.
Reena tersenyum sambil menunduk seraya terus melangkah, memandangi sepatu merah yang dikenakannya, hadiah natal dari neneknya tahun lalu. Reena sangat menyukai sepatu manis dengan warna favoritnya itu, lebih dari itu, ia merasa sangat spesial bisa mendapatkan sepatu tersebut, mengingat sang nenek membeli barang itu dengan uang tabungan yang disisihkan dari gaji beliau sebagai pelatih berkuda paruh waktu.
Ah, nenek, batin Reena seraya mempercepat langkahnya begitu melewati jembatan gantung yang menuju ke desanya, ia memasang wajah sumringah ketika berpapasan dengan penduduk desa kecil itu yang menggeluti banyak profesi, namun kebanyakan memelihara hewan ternak dan kuda. Sapaan mereka dibalas Reena dengan sukacita, begitupun saat melewati jalan setapak menuju rumahnya di kawasan Rejosari, Bandongan, Magelang.
Orang terakhir yang Reena lihat di sisa perjalanannya siang ini adalah Mr. Houghton, lelaki asal Belanda yang menetap di Rejosari bersama keluarga. Orang asing yang menjadi konglomerat nomor satu di desa itu begitu ramah, makanya beliau begitu dihormati dan disegani.
Usai menyapa lelaki yang semakin mahir berbicara menggunakan bahasa Indonesia itu, Reena dibuat heran karena kembali dikerubungi bunga-bunga dandelion yang berterbangan. Tatapannya seketika berpendar, ia lantas tersenyum menyaksikan anak-anak di desanya yang sedang bermain dan meniupi bunga-bunga itu bersama seorang cowok bule seumurannya. Reena melihat kebahagiaan di sana, walau cowok yang mengenakan pakaian kasual itu tampak membelakanginya. Anak-anak tertawa riang mengerubungi cowok tersebut yang duduk pada bangku kayu di bawah pohon mahoni besar di tengah-tengah padang rumput.
Reena tertegun sesaat hingga dihentikan oleh panggilan neneknya.
“Reen! Sini! Cepat!” Suara Nenek mengalun lantang dari ambang pintu rumah, membuat Reena tersentak lalu segera berlari kecil untuk menghadap. “Reen! Ada kabar bagus!” lanjut sang Nenek dengan wajah sumringah begitu cucunya sampai.
Rumah yang ditempati Reena dan Nenek adalah rumah kayu dua lantai minimalis bercat putih, warna kesukaan sang nenek. Lantainya begitu bersih, Reena biasa berbagi tugas dengan nenek dalam mengurus rumah, termasuk memasak dan menghidangkan makanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/197539308-288-k545445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BANG MY HEART ✓ [Selesai]
Dla nastolatkówGadis pembalap kuda bertemu pemuda ahli tembak? [Selesai- Buku bisa dipesan melalui penerbit Crystal Books] Hidup Falovre Reenata terasa jungkir balik setelah neneknya, satu-satunya keluarga yang ia miliki, jatuh sakit dan harus melakukan operasi gi...