35

5K 411 16
                                        

Sehun mendorong troli itu lebih cepat dari semua perawat, para perawat itu kelabakan dan beberapa tertinggal karna cepatnya.

"Tenanglah pak, kami akan mengusahakan yg terbaik untuk nyonya". Ucap seorang dokter senior kearah sehun sambil memegang bahu namja itu.

Dokter jeon dan beberapa dokter lainnya masuk.

Sehun mengusap dahinya gusar. Namja tinggi berkulit putih ini masih gemetaran dan tak tau harus berbuat apa.

Suara derap langkah terdengar berjalan kearahnya.

Sehun menoleh. Melihat eommanya, eomma jisoo, appa jisoo dan appanya berjalan cepat dengan wajah panik.

Pihak rumah sakit pasti langsung memberitahu mereka, karna jisoo memang dibawa ke rumah sakit keluarga ini.

Appa sehun menepuk nepuk bahu sehun, sedangkan para eomma duduk berdampingan di kursi sambil terus berdoa.


"Tenang saja. Jisoo pasti baik baik saja". Tegas appa jisoo. Kedua mata pria paruh baya ini tampak sangat gelap.

Situasi kembali sunyi. Keempat orang ini larut dengan perasaan mereka masing masing. Dengan detak jantung cepat yg saling berirama.

Detik per detik mulai lewat, menit per menit pun dengan cepat melewati, para orangtua masih saling menguatkan masing masing.

Sehun menatap ujung kukunya. Ia tak bisa memikirkan apapun sekarang kecuali keselamatan jisoo.

Beberapa suster dan dokter yg lewat ikut menoleh dan memberi salam pada pimpinan mereka.

Berita menyebar luas dirumah sakit berhubung yg masuk UGD adalah istri dari CEO mereka.

Tak sedikit yang juga ikut menunggu kabar dengan perasaan gelisah.


"Aku tau menantuku itu kuat. Ia cantik dan baik, keberuntungan pasti selalu memihak padanya".

Yoona memandang kosong tanpa berhenti berdoa. Membuat taeyeon yang sebenarnya sudah ingin menangis kembali menahan diri untuk tidak mengeluarkannya.

Derap langkah cepat terdengar lagi, kali ini rose, lisa, jennie, jongin, chanyeol dan kyungsoo yang datang.


"Belum?". Tanya jongin sambil mengecek jam tangannya.

Sehun menggeleng lemah. Yang lainnya jadi mengehembuskan nafas berat.

Lisa dan rose mengintip lewat kaca yg ada di pintu, bergerak gerak gelisah tak bisa duduk.


Sementara itu, didalam,

Para dokter kaget melihat monitor menunjukkan angka kesadaran yang rendah sekali.

Mereka panik dan memompa jisoo dengan alat pompa yang membuat gadis ini mengejang beberapa kali.

Monitor seketika mengeluarkan suara.

Angka rendah itu bergerak makin rendah secepat angin.



"POMPA JANGAN BERHENTII!"

"CEPAT CHECK VITALNYA!!"

"NAIKKAN"

"CEPATTT!!"


Dokter yang memompa berkeringat dingin.

Seisi ruangan panik.


.......0,03.......

The Deal ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang