20

4.9K 398 8
                                    

Jisoo yang kaget langsung melihat ke wajah sehun.

Namja itu perlahan membuka matanya.

"Kau menangis?". Tanya sehun sedikit kaget.

Jisoo segera tersadar dari lamunannya.

"Hah? Aniya." sanggahnya cepat. Meskipun itu sia sia karna ia jelas tertangkap basah berbohong.

Sehun duduk.

Tangan jisoo yang masih dipegangnya ia tarik begitu saja, membuat yeoja ini terduduk di bed nya.


"Kenapa?". Tanya sehun lembut.


Jisoo memilih menunduk.

"Apa ada yang mengganggumu? Nayeon tadi bilang apa?

"Hah? Tidak ada".

"Kau yakin?"

"Ne. Kami hanya saling menyapa"

Sehun menatapnya.


"Maaf oppa.. Aku benar benar tak berguna..". Lirih jisoo kemudian.

"Siapa yang bilang begitu? Kau kan tidak tau kalau aku sakit".

"Tak ada, aku hanya menyadari itu".


Meskipun ragu, tapi sehun memberanikan diri untuk menyentuh pipi jisoo dan mengusap air mata yeoja itu.


"Hey. Lihat aku." tegas sehun. Masih dengan sebelah tangan memegang penuh pipi chubby jisoo.

Jisoo mengangkat wajahnya.

"Kau tidak salah apapun. Jangan merasa bersalah jika kau memakai uangku tetapi tidak melakukan apapun untukku, jangan merasa bersalah karena tidak bisa memasak, jangan merasa bersalah karna berfikir bukan seseorang yang berguna, aku tidak masalah untuk semuanya. Aku selalu masak karna aku menyukainya, dan untuk alasan lain,.... Karna aku suamimu."


Sehun tersenyum tulus sambil menatapnya, Membuat tameng jisoo pecah begitu saja.


"Oppa Maafkan aku..." isak jisoo sebelum ia benar benar ada didalam dekapan sehun.

Sehun langsung mengelus rambut jisoo dan tanpa sadar mengecup kening gadis ini.

Membiarkan jisoo menangis di bahunya.

.

.

.

Pukul 02.45 malam.

Sehun bangun. Ia merasakan kompres yang sudah kering di dahinya.

Setelah meletakkan kompres itu di meja samping tempat tidurnya, ia bangun dan berjalan ke sofa di kamarnya.

Menatap gadis yang tidur disana.

Sehun terus tersenyum sambil menatapnya.

Jika ditanya apa sehun percaya sihir atau tidak,

Ia akan menjawab percaya.

Karena setiap bersama gadis ini ia selalu tidak bisa berfikir apapun kecuali membayangkan seberapa besar rasa sukanya padanya.

Sehun mengangkat jisoo, membawanya ke tempat tidurnya dan menyelimutinya.

Ia ikut tidur,

Tidak di sofa.

.

.

.

Pagi datang dengan cepat,

The Deal ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang