Cinta yang sebenarnya selalu datang tanpa sengaja, tanpa rencana, dan tanpa dinyana, semua mengalir sewajarnya, sampai dia tiba-tiba datang, tanpa memandang pada siapa, kenapa, dan mengapa.
Irene semakin berani menunjukan perhatian lebih nya pada Lim, karena dia merasa tak mendapat penolakan dari sang pria, jadi dia berpikir jika Lim nyaman dengan kehadiran nya.
Dia sering datang ke bengkel Lim untuk sekedar mingirimi nya makan siang, atau apa pun camilan buatan nya.
Dan Erick juga sering mengikuti event lomba motocross mini, meski dia belum pernah menjadi juara satu, tapi Erick tak menyerah, senyum nya selalu mengembang lebar setiap menerima tropy juara.
"Apa kamu percaya pada cinta yang datang karena terbiasa Lim?" Tanya Irene pada Lim, saat sang pria sedang makan siang di resto nya, Irene menopangkan dagu nya di depan Lim menunggu jawaban sang pemuda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Percaya" jawab Lim santai.
"Karena dengan sering nya bersama, lama-lama akan muncul rasa peduli, ketergantungan, butuh, sayang, lalu cinta" terang Lim.
"Seperti yang kurasakan pada mu sekarang" tutur Irene, Lim melirik pada perempuan dewasa di hadapan nya itu.
"Awalnya dulu, aku mengira bahwa cintaku pada Seung-hyun oppa adalah yang terbesar, dia sangat menguasai hatiku, bahkan saat dalam kondisi dia yang mengecewakan ku sekalipun, rasa cintaku tak berkurang pada nya, sampai akhir nya kamu hadir, aku masih belum merasakan hal yang aneh waktu itu, tapi melihat senyum Erick yang terus terukir di bibir nya saat bersama mu, membuatku menaruh perhatian khusus pada mu, kamu yang selalu ada untuk ku dan anak-anak, mampu membuat kami menjadi ketergantungan pada mu, terbiasa dengan kehadiranmu disekitar kami, membuat rasa butuh dan sayang timbul di hati ku, dan sekarang rasa itu tumbuh lebih dari sekedar sayang, maaf aku tak bisa menahan nya lagi Lim, aku mencintaimu" ungkap Irene yang pada akhir nya mengambil keputusan yang begitu berani.
Lim masih diam terpaku mendengar semua pengakuan Irene pada nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lim menegak kan tubuh nya, tangan kiri nya terulur hendak meraih tangan kanan Irene, tapi seseorang menginterupsi nya.
"Limario" panggil Sinb diambang pintu resto, dia menyusul ke tempat sang boss berada, Lim mengurungkan niat nya dan menoleh pada Sinb
