"Momm, kemana Lim hyung?" Tanya Erick pada sang mommy, dia sudah memaafkan sang ibu karena nasehat dari Yoong dan Lim kala Erick masih dirawat di rumah sakit.
"Lim hyung kerja Erick, kasihan Sinb hyung jika harus membuka bengkel sendirian setiap hari" terang Irene pada putra nya.
Dan selama dua hari Lim tak bisa mengunjungi Erick karena sibuk dengan bengkelnya.
"Erick merindukanmu"
Isi pesan Irene membuat senyum Lim mengembang, sepulang dari bengkel dia langsung mandi dan bersiap menuju ke rumah sang bocah dengan membawakan es krim untuk Erick dan noona nya.
Ting tong
Lim memencet bell rumah Irene, dan Seo yang membuka nya.
"Masuklah, keponakanku sudah menunggumu" ajak Seo.
"Hi Erick" sapa Lim pada bocah yang sedang duduk di sofa menonton tv.
"Hyung" girang nya mengulurkan tangan nya pada Lim, yang kemudian memangku nya.
"Ini, aku bawa es krim" Lim mengulurkan bawaan nya pada Tzuyu, dia menerima nya lalu mengambil scope es krim dan gelas dari dapur, membaginya menjadi 6 gelas.
"Hyung" panggil Erick yang sedang menikmati es krim sambil duduk dipangkuan Lim.
"Yaa Erick?" Jawab Lim melirik sang bocah.
"Penjara itu apa?" Tanya sang bocah polos
Duar!!
Jantung Irene berdenyut nyeri mendengar pertanyaan sang putra, Seo, Yoong dan Tzuyu saling bertatapan tegang, Irene menunduk dengan wajah memerah nya.
"Kenapa Erick menanyakan itu?" Lim malah balik bertanya, hanya dia yang terlihat masih begitu tenang mendengar pertanyaan bocah tanpa dosa itu.
"Paman Suho bilang, daddy di penjara, bukan di Jepang, dan butuh waktu yang lama sampai daddy bisa pulang, apa itu benar hyung?" Tanya sang bocah.
"Pantas daddy tak menjenguk Erick" lanjut nya sendu.
Tes
Irene dan Tzuyu sudah tak mampu menahan air matanya, Yoong menggenggam tangan kiri Seo yang mulai mendingin, semua bergantung pada Lim sekarang, untuk memberi jawaban semasuk akal mungkin pada Erick, tanpa membuat sang anak berpikir keras tentang apa yang dilakukan sang daddy.
"Begini Erick" Lim mengambil alih gelas es krim sang bocah dan menaruhnya dilantai begitu saja, Lim memutar tubuh Erick jadi duduk menghadap ke arah nya.
"Di sekolah Erick, ada peraturan yang tidak boleh dilanggar oleh murid nya bukan?" Tanya Lim, dan Erick mengangguk.
"Nah, begitu juga di dalam kehidupan kita sehari-sehari, ada peraturan yang tidak boleh dilanggar, atau akan mendapat hukuman jika tetap melanggar nya " lanjut Lim
"Lalu apa yang daddy langgar?" Tanya Erick lagi.
"Seperti nya daddy melanggar lampu merah waktu itu" jawab Lim
"Jadi itu lah kenapa daddy di penjara?" Tanya Erick lagi.
"Bukan penjara, tapi rumah tahanan, daddy di tempatkan dalam sebuah rumah dan tidak boleh keluar, itu hukuman untuk daddy karena melanggar peraturan" jelas Lim panjang lebar
"Apakah daddy di hukum sangat lama?" Tanya Erick lagi, sepertinya dia sangat mengkhawatirkan sang ayah.
"Itu tergantung dengan daddy, jika daddy disana menjadi penurut dan tidak melanggar lagi, daddy pasti akan cepat pulang" jawaban Lim sepertinya bisa diterima sang bocah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragoste
De TodoCinta yang sebenarnya selalu datang tanpa sengaja, tanpa rencana, dan tanpa dinyana, semua mengalir sewajarnya, sampai dia tiba-tiba datang, tanpa memandang pada siapa, kenapa, dan mengapa.