4. Berubah

2.3K 268 62
                                    

Enam bulan berlalu, Seung-hyun sibuk dengan bisnis nya, dan Lim juga sibuk dengan bengkelnya, mereka bukan lah orang yang cukup akrab dan dekat, jadi Lim tak terlalu ambil pusing dengan Seung-hyun yang tiba-tiba menghilang.

Kriinngg. . .

Ponsel Seung-hyun berdering, dia segera mengangkat telpon nya.

"Hallo"

"Oppa, kapan pulang? Erick merindukan mu, sudah seminggu oppa tidak pulang"

". . . "

"Pulang lah oppa, sebentar lagi anak-anak ujian kenaikan kelas, mereka butuh oppa" bujuk Irene pada sang suami yang terlalu lama sibuk dengan pekerjaan nya dan lebih memilih berada ditokonya sampai tak sempat pulang, Seung-hyun tetap tak menjawab, sampai akhir nya terdengar suara isakan diseberang telpon membuat Seung-hyun luluh.

Malam nya dia pulang.

"Daddy" teriak Erick kegirangan melihat sang ayah sudah menunggu nya di meja makan

Hap

Dia lalu naik ke pangkuan daddy nya, dan memeluk erat.

"Erick rindu daddy" ungkap sang bocah menyandarkan kepalanya di dada Seubg-hyun.

Sang ayah balas memeluk dan mengecup kepala anak nya.

"Daddy juga rindu" balas Seung-hyun.

"Setelah ini, temani Erick belajar ya dadd" pinta nya melahap isi piring nya dengan tak sabar, Erick bahkan sampai nambah dua kali makan malam nya karena saking seneng nya sang ayah pulang.

Enam bulan Seung-hyun dan Lim tak pernah lagi saling bertemu.

"Sinb-ahh" panggil seorang gadis pada Sinb yang sedang sibuk sendiri dibengkel.

"Hm?" Jawab Sinb tanpa menoleh, karena dia tahu siapa yang memanggilnya, dan ini membuat sang gadis kesal.

"Kemana Lim?" Tanya nya ketus

"Pergi" jawabnya Sinb singkat

"Kemana?" Tanya sang gadis lagi

"Aku tak tahu, aku bukan ibu nya yang harus tahu kemana Lim pergi" sekarang Mbih yang kesal.

"Tapi motor nya ada?" Debat sang gadis.

"Tadi ada seorang gadis yang menjemputnya kesini dengan mobil" jawab Sinb

"Siapa?" Tanya sang gadis penasaran

"Calon istrinya" jawab Mbih asal, sang gadis menatap nya tajam, membuat Sinb menelan ludahnya.

"Jika kamu berbohong, ku potong lehermu" ancam sang gadis pergi begitu saja meninggalkan bengkel milik Lim.

Setelah memastikan sang gadis pergi, Lim keluar sambil terbahak-bahak melihat raut muka sang sahabat sekaligus pegawainya itu.

"Lain kali aku tak akan menyembunyikanmu lagi, aku masih ingin hidup Lim" keluh Sinb

"Tenang, aku tahu ini tidak gratis Mbih" ucap Lim masih sambil terkekeh.

"Mau sampai kapan kamu menghindari Krystal terus seperti ini?" Tanya Sinb serius

"Sampai aku punya kekasih mungkin" jawab Lim cuek

"Kenapa tidak dia saja yang kamu jadikan kekasihmu?" Tanya Sinb lagi

"Tidak mau" singkat Lim

"Dia cantik, kaya, sexy, kurang apa lagi?" Mbih penasaran dengan Lim yang menolak kehadiran Krystal, gadis yang menaruh hati pada nya.

DragosteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang