17. Tertarik padamu

2.4K 285 114
                                    

"Noona, aku bawa Erick ke bengkel ne" ijin Lim pada Irene.

"Apa tidak merepotkan, Lim?" Irene malah balik bertanya.

"Tidak noona" jawab Lim.

"Erick jangan nakal ne, jangan repotkan Lim hyung" pesan Irene pada sang putra.

"Yess momm" sahut Erick yang kemudian menggandeng tangan kanan Lim, kakinya sudah normal kembali seperti semula, mereka menyebrang menuju ke bengkel Lim.

Erick duduk mendekati Sinb, mulutnya terus mengoceh menanyakan banyak hal tentang apa yang sedang dikerjakan oleh Sinb, dan Sinb pun dengan sabar nya menjawab semua pertanyaan Erick.

Lim sedang berkutat dengan buku dan pena ditangan kanan nya, Erick menyusul masuk, dia duduk bersandar di ranjang sudut ruangan.

"Erick ngantuk?" Tanya Lim, sang bocah menggeleng, Lim pun mendekat dan duduk disamping Erick, tapi sang bocah malah berpindah duduk dipangkuan Lim.

"Hyung, Erick sebenarnya ingin berlatih naik motor lagi, tapi Erick masih takut" ungkap sang bocah sedih.

"Besok kita perbaiki dulu motor milik Erick ne" jawab Lim, sang bocah tersenyum lebar.

Irene berkali-kali menatap ke arah bengkel Lim, dia curiga tak mendapati dua pria itu di depan, karena penasaran, dia pun mengecheknya, dan menitipkan resto nya pada sang putri.

"Sinb-ahh" sapa Irene.

"Mencari si kecil noona?" Tanya Sinb

"Iya, kemana mereka?" Tanya Irene

"Di dalam, entah apa yang mereka lakukan, aku juga tak mendengar suara nya dari tadi" jawab Sinb.

"Masuk lah noona" ujar Sinb yang melihat Irene hanya celingak celinguk tak bergerak dari tempat dia berdiri.

Hati Irene meleleh melihat Erick tidur tengkurap diatas tubuh Lim yang juga terlelap dengan posisi terlentang diatas ranjang sempit dengan kaki menjuntai kebawah karena posisi tidur nya yang asal, membuat abs Lim terlihat mengintip karena baju nya tersingkap keatas.

Lama Irene terpaku menatap bagian  tubuh Lim yang terlihat sexy, pikiran nya pun menjadi nakal.

"Apa karena aku tertarik padamu, kamu jadi terlihat menggoda sekarang" gumam Irene dalam hati, dia segera berbalik dan keluar dari bengkel untuk membuang pikiran nya yang semakin liar.

"Mereka tidur, aku tinggal ya" pamit Irene pada Sinb.

"Ya noona" jawab nya.

Sepulang sekolah keesokan hari nya, Erick tak sabar untuk menagih janji Lim tempo hari, dia menelfone Lim dengan ponsel mommy nya.

"Hallo" jawab Lim

"Hyung, jadi kan memperbaiki motor Erick?" Seru sang bocah antusias.

"Jadi" jawab Lim.

"Erick ikut ya hyung, jemput di resto mommy ne" pinta sang bocah, Lim menoleh ke sebrang jalan, dan sang bocah melambaikan tangan nya dari dalam jendela, Lim pun membalasnya masih dengan ponsel yang menempel di kuping masing-masing.

Lim pun menjemput Erick dengan motor trail nya, dan meminta kunci pintu gerbang serta garasi pada Irene.

Lim membawa motor Erick di jok belakang dengan mengikat nya, dan mendudukan Erick di atas tangky depan, mereka melaju langsung ke bengkel.

Wajah Lim terlihat serius memperbaiki motor kecil di depan nya itu, Erick ikut membantu memegangi, kadang mengambilkan kunci yang diminta oleh Lim, seharian mereka sibuk berkutat dengan pekerjaan nya, Irene yang melihat kesibukan dua pria itu pun berpikiran untuk membawakan minuman dingin ke bengkel, dia menyeberang dengan menenteng tiga cup es syrup warna merah untuk Lim, Erick dan Sinb.

DragosteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang