Tentang dia, lelaki yang banyak menyimpan kenangan buruk akibat masalalu nya.
Ketika perkataan dan perbuatan orang terdekat yang bisa melukai perasaan nya sendiri.
Dia doyoung dengan segala perasaan yang ada di hatinya. Mendeklarasikan kata menjadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti aku yang mengejar senja di waktu baris dan garis menjadi jelas terasa seperti imajinasi ~Ridhoyoungi Bagaskara
. .
Dini hari biasanya orang yang ada di rumah pasti masih pada tidur atau sudah sibuk menyiapkan diri melaksanakan sholat subuh di masjid berbeda hal nya dengan keadaan dirumah Brigjen Arnan tersebut--sang ibu--sibuk menyiapkan makanan dan kebutuhan apa saja yang akan dibawa putrinya.
"ADEK, ABANG BANGUN SHOLAT SUBUH DULU! UDAH SIANG INI!" suara mama terdengar berteriak di lantai bawah membuat kedua insan yang sedang berada di alam mimpinya terganggu.
"CLARISSA, JHONNY CEPET BANGUN! NANTI KESIANGAN LOH NAK!" panggil mama lagi kali ini terdengar lebih keras. "Hngh iya mah" jawab arissa dengan suara serak dan muka bantal nya ia berjalan ke arah kamar mandi untuk berwudhu.
Setelah selesai menjalankan ibadah solatnya, arissa melangkah keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga terdengar suara sang ibu dan abangnya sedang cekikikan di dapur.
"Adek sudah sholat?" tanya mama pada arissa yang baru saja datang dengan segelas air hangat ditangannya, ia mengangguk sembari menatap sang ibu.
"Itu ada makanan sama barang keperluan kamu udah mama siapin" lanjutnya, lagi lagi hanya dibalas anggukan oleh arissa. Ini hobi baru arissa kah?
Ctakk!
"Au" ucapnya meringis kesakitan.
"Makanya kalo orang tua ngomong itu dijawab jangan diem aja, punya mulut nggak lo!" protes jhonny. "Sakit tau, gua kan lagi minum kalo mau jawab susah yang ada malah keselek nanti!" jawabnya sarkas sambil memegang keningnya yang memerah akibat ulah sang abang. Jadi keluarkan sisi bar-bar nya.
"Udah ah, masih pagi udah ribut aja" ucap mama gita menengahi. "Papa mana mah?" tanya arissa sembari mencari keberadaan pria bertubuh besar itu--siapa lagi kalo bukan papanya.
"Udah pergi tadi subuh, ada kunjungan katanya" jawab mama sambil melirik ke arah tv menampilkan acara kesukaan para ibu ibu di pagi hari Mamah dan a'?
///
Sore itu sepulang dari kuliah Arissa menyempatkan diri mampir ke Alfimart guna mencari cemilan yang bakal menemaninya beberapa hari kedepan di rumah sang abang. Mengingat si Jhonny bertubuh besar dan hobi makan tangan nya mengambil sebuah troli besar untuk menampung makanan bermicin itu.
Tak berapa lama motor scoopy berwarna coklat pink itu telah terparkir rapi di garasi. Dilihatnya keadaan rumah dari luar masih terlihat sepi bahkan belum satu lampu pun hidup. Mungkin bang jhonny masih apel sore pikirnya.
Setelah membuka pintu menggunakan kunci cadangan yang diberi jhonny dengan segera arissa masuk untuk beberes, mandi dan melaksanakan sholat magrib. Saat sedang mengerjakan tugas kuliahnya terdengar suara orang sedang ngobrol didepan pintu.