Ekspresi atau ungkapan

71 14 6
                                    

"Assalamualaikum mas"


"Waalaikumsalam rissa... tolong saya.."



///



Disinilah arissa sekarang berada, diruang tamu milik kapten bagaskara. Begitu mendengar suara meminta tolong dari doyoung ia langsung bergegas keluar rumah tidak menghiraukan atau memikirkan akibat dari perbuatannya itu. Yang penting hanya doyoung sekarang.

"Mas doyoung?" Tanya arissa, ia berjalan mendekati doyoung yang sedang duduk disofa sendirian. Tangan yang memegang kedua sisi kuping miliknya serta Kepala yang menunduk, terdengar suara isak tangis kecil darinya.

"Tolong saya.." ucapnya lirih, air mata sudah menetes ditambah wajah merah menambah kesan berantakan pada dirinya. Arissa beringsut memeluknya tak lupa sang tangan yang setia mengelus punggung lebar milik doyoung.

Ia masih menangis, didalam pelukan arissa. Hati nya begitu pedih saat mengingat kejadian itu dulu. Sehingga menimbulkan ketakutan dan trauma yang besar bagi doyoung.

"Nggak apa-apa, semuanya baik-baik aja kok" ucap arissa menenangkan, tangis doyoung mulai mereda tetapi ia masih berada didalam pelukan sang teruni.

"Maaf.." ucap doyoung tiba-tiba, ia melepaskan pelukannya dan menghapus sisa air mata yang masih ada disudut matanya.

"Maaf untuk apa?"

"Maaf saya terlalu lancang untuk meluk kamu, dan maaf tiba-tiba saya minta tolong sama kamu padahal nggak terjadi apa-apa"

"Nggak apa-apa mas"

"Kamu nggak nanya saya nangis karna apa?" doyoung melirik kearah arissa yang berada disampingnya. Gadis itu menggeleng pelan "Seseorang nangis pasti karna ada penyebabnya, entah karna sedih atau bahagia. Nangis itu sebagai bentuk ekspresi perasaan seseorang mas. Jadi wajar... mungkin mas doyoung lagi ada problem..."

Doyoung menganguk samar "Makasih rissa"



///



Gadis itu mengendap-endap memasuki asrama milik jhonny. Ditutupnya knop pintu secara perlahan, ia mengucap istigfar didalam hati semoga abangnya—jhonny nggak kebangun. "Hey, are you where midnight is this?"

Mata arissa membulat seketika ia membalikkan badan secara perlahan "Mark?" ujarnya membuang nafas lega.

"where do you going?" Tanya mark, ditangannya terdapat sebuah gelas yang berisikan air putih.

"Find the wind" jawab arissa lalu melenggang pergi meninggalkan mark sendiri yang sedang mencerna perkataan sepupunya barusan.

"Find the wind? She is crazy.." gumamnya.

Jhonny mengerutkan dahi, heran ceritanya. Ada apa dengan kapten nya hari ini? Dia begitu banyak tersenyum hari ini. Bahkan saat sedang makan siang di kantin batalyon saat ini ia masih tetap tersenyum.

Ramah, menegur siapa saja yang lewat di hadapannya temasuk bude-bude kantin.

"Apa?" Tanya doyoung saat jhonny yang memandanginya dengan intens.

"You so weird—" tunjukny menggunakan sendok.

"Aneh kenapa?" Tanya doyoung tak lupa senyum yang masih disunggingkan sehingga mata nya terlihat menyipit seperti bulan.

"Nggak apa-apa, oh ya ini..." jhonny memberikan handphone miliknya kepada doyoung membuat sang komandan mengerutkan kening heran. "Apaan?"

"Dia anak Kedokteran, bagian forensic, adeknya bang Gibran yang sekarang lagi dinas di lebannon. Cocok tuh kayaknya sama elo" jelas jhonny panjang lebar sambil berbisik.

Half Cold ; With Doyoung (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang