Berpisah atau lanjut?

101 14 3
                                    

Bahkan langit dan bumi pun tahu bagaimana sesaknya perasaanku saat menahan rindu

~Jhonny aldebaran shyauqi










Sedari pagi tadi arissa sudah merasa pusing bahkan mual di perutnya semakin jadi saat dosen sedang menjelaskan tentang materi di depan kelas. Alhasil ia pingsan saat jam pelajaran telah usai. Jhonny yang sedang berada di lapangan dengan setelan celana training pendek selutut dan baju kebesaran miliknya sedang menjadi inspektur senam bagi para anak buahnya, mendapatkan kabar dari mark bahwa adiknya sedang sakit dan pingsan. Dengan segera ia berlari mencari-cari keberadaan sang komandan dengan maksud meminta izin pulang cepat.

Netranya menelisik ruangan yang berwarna putih dan hijau itu begitu mendapati keberadaan sang tetua ia maju mendekati "Doy, gua izin pulang cepet ya mau jemput arissa dikampus pingsan soalnya dia". Doyoung yang sedang sibuk berkutat dengan berkasnya langsung menoleh kala mendengar nama arissa "Sakit dia?" jhonny mengangguk mantap "Makanya gua mau jemput kasian mark juga mau bawa dia pake motor takut jatoh". "Yaudah, hati-hati".

Doyoung terus menerus mengoceh sepanjang jalan saat melihat Jhonny yang membawa mobil dengan kesetanan. Bagi jhonny sang adik adalah prioritas utamanya. Mereka sedang berada di dalam mobil doyoung untuk menjemput arissa, jhonny yang lupa bahwa mobilnya sedang berada di tukang service kembali berlari keruangan doyoung "Doy gua lupa kalo mobil lagi diservice di bengkel, boleh minjem gak hehe".

Doyoung meminjamkan mobilnya pada jhonny dengan syarat ia harus ikut alasannya takut bahwa jhonny akan menabrak seseorang dijalan karna lagi panik?. Sebenarnya itu hanya alibi doyoung saja, ia ingin melihat langsung keadaan arissa saat ini. Dia juga baru sadar kenapa perasaannya jadi seperti ini saat mendengar nama arissa.

Apa mungkin dia--?

Nggak mungkin, doyoung langsung menggeleng menepis pikiran buruk yang mendadak muncul dipikirannya. Begitu sampai di kampus ia dan jhonny langsung bergegas keluar mencari tempat yang bernama Uks.

Sangat terburu-buru hingga jhonny tak menyadari kebaradaan seorang wanita yang berjalan tepat didepannya dengan banyak buku ditangannya, alhasil ia menabrak tubuh wanita itu. Mengaduh kesakitan jhonny langsung bangkit dan membantunya "Aduh maaf mbak saya nggak sengaja" tangannya terulur untuk mengambil buku yang berjatuhan.

"Nggak papa kok" ucap wanita itu sambil bangkit matanya menatap jhonny yang berada lebih tinggi di atasnya "Maka—".

"Zoya.." lirih jhonny.

Pertemuan yang tidak terduga bagi keduanya. Apakah tuhan telah mengabulkan semua permohonan jhonny termasuk tentang mencari keberadaan sang kekasih--zoya? Sehingga ia lelah dan langsung mempertemukan mereka disaat seperti ini. Kenapa nggak dari dulu aja mereka bertemu?

Disaat seorang jhonny yang lelah mencari keberadan zoya hampir dua tahun lamanya dan ia kembali muncul dengan sendirinya membawa luka lama yang telah apik tersimpan jauh didalam lubuk hati masing-masing.

Sama-sama merasa terkejut sehingga melupakan tujuan utama jhonny kesini untuk apa, doyoung berjalan untuk membantu "Jhon cepetan kasian arissa nungguin" ucapnya langsung menarik tangan jhonny "Maaf ya mbak teman saya nggak sengaja lagi buru-buru soalnya, kalo gitu permisi".

Doyoung yang tidak tahu bahwa zoya adalah wanita yang dicari-cari jhonny selama ini pun mengakhiri pertemuan singkat itu meninggalkan wanita itu sendirian dengan segudang rasa bersalahnya.

"Arissa are you okay?" jhonny yang berlari masuk keruangan Uks sambil berteriak mengejutkan semua para mahasiswa yang berada diruangan itu. Bahkan mark yang sedang duduk samping arissa sambil menyuapinya makan hampir terjungkal jika haechan tidak menahannya. "Hey bang im okay, don't worry" ucap arissa menenangkan sang abang yang terlihat panic.

"Gak sarapan ya tadi?" Tanya doyoung mengabaikan drama yang sedari tadi jhonny lakukan gadis itu hanya terkekeh sambil mengangguk sehingga satu pukulan jatuh di kepalanya "Kok bisa gak sarapan sih!?" protes jhonny.

"Kesiangan hehe, tadi malem aku sama mark marathon film soalnya" jawab arissa sambil mengangkat kedua jarinya yang membentuk huruf peace.

"Bang jhonny habis olahraga?" Tanya mina yang baru saja datang bersama seorang wanita dibelakangnya. "Iya, bau keringet ya?" Tanya nya. "Nggak kok bang, oh iya ini ris ada buk zoya nyari kamu katanya" Mina bergeser sedikit memberi ruang sehingga wajah cantik zoya terpampang jelas dihadapan semuanya. Bahkan jhonny sudah berteriak didalam hati saat melihat wajah sang kekasih—bukan, sepertinya dia harus membicarakan kelanjutan hubungan mereka harus seperti apa jadinya.

///

"Maaf..." wanita itu terus menerus mengucapkan kata yang sama sedari tadi. Jhonny menggeleng "Nggak apa-apa, kamu gimana kabarnya?" ucapnya mengalihkan pembicaraan tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan seharusnya ia bersyukur karna telah dipertemukan.

Keadaan di dalam cafe yang kebetulan lagi sepi mendukung zoya untuk menangis tanpa harus merasa diperhatikan orang.

"Aku baik-baik aja, kamu gimana kabarnya? Maaf jhon seharusnya aku gak pergi menghilang begitu aja... Aku ada alasan tersendiri waktu itu..." zoya kembali menangis menyesali perbuatannya beberapa tahun lalu. Jhonny dengan ibu jarinya menghapus air mata yang keluar di wajah cantik kekasihnya itu "Im okay kamu pasti ada alasan tersendiri yang gak bisa dikasih tau, tapi seenggaknya kan bisa kasih aku kabar biar gak khawatir".

"Iya maafin aku".

"Oh jadi itu cewek yang buat bang jhonny uring-uringan dulu?" Tanya haechan.

"Kalo nggak salah dia jadi dosen baru kan di kampus kita?" salwa ikut menimpali

"Iya, sastra inggris. Tapi nambah cantik aja ya" ucap mina

Mereka bertiga tepat di kursi bagian belakang sedang asik menggibah kan jhonny, tidak dengan arissa yang sedang terduduk lemah di depan samping kemudi—doyoung. Ia sesekali hanya menggumam atau mengangguk saat ketiga temannya bertanya.

"Jhonny nggak sengaja nabrak zoya tadi" ucap doyoung tiba-tiba, keadaan dimobil menjadi hening seketika. Semua mata tertuju padanya bahkan arissa yang sudah mulai terlelap kembali membuka mata. "KOK BISA?!" Tanya ke empatnya kompak.

"Tau sendiri jhonny gimana, ada orang lewat didepannya main asal tabrak aja ya jatohlah akhirnya" jawab doyoung sambil sesekali menengok ke arah belakang.

"Wow klasik yah?" haechan memegang kepalanya yang mulai sakit akibat mendengar cerita sang abang barusan?

"Jodoh kali" kali ini salwa yang menimpali.

"Doain aja yang terbaik buat mereka" final mina pada akhirnya.

///

"Mamah sama papa kamu kemana sa?" Tanya doyoung yang sedang duduk diruang tamu sambil menunggu kedatangan jhonny. "Lagi pergi dari kemaren ke bogor makanya Cuma berdua dirumah sama mark" jawab arissa.

Teman-teman arissa yang sedang sibuk berkutat dengan dapur sedari tadi pun datang. Mina dengan segelas teh ditangannya dan mark yang keluar membawa semangka. "Silahkan diminum om—eh pak" ujar mina yang terlihat bingung untuk memanggil doyoung sama saat pertama kali arissa bertemu dengannya.

"Panggil mas aja" suruh nya.

"Ini bang jhonny lama amat, inget jalan pulang nggak ya?" celetuk haechan yang langsung dihadiahi jitakan oleh salwa. "Inget lah, Cuma kan banyak yang harus di obrolin sama mbak zoya. Emang kenapa sih?" Tanya salwa dengan mata memincing.

"Nggak papa Cuma nanya doing!" yang dijawab ketus oleh haechan.

"Assalamualaikum" jhonny masuk kedalam rumah dengan raut wajah yang sulit ditebak, kaki nya melangkah kea rah ruang tamu mendekati sang adik yang terbaring disofa "Udah enakkan badannya?".

"Udah kok... bang want to tell me?" Tanya arissa yang dijawab anggukan oleh sang kakak. "Abang mandi dulu ya tapi".

"Ouh okey".










































Jangan lupa votmentnya ya💕

Half Cold ; With Doyoung (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang