Bertemu Senja

59 11 0
                                    


Hehe, hallo!

Apa kabar? Puasa hari ke dua belas lancar?

Udah streaming mv Ridin belom hari ini?

Yaudah lah, enjoyed this book ya! Jangan lupa votment nya🙌

Sekarang bulan ramadhan, puasa sudah masuk ke dalam dua belas hari. Walau di bandung sedang diterapkan Zona PSBB karna maraknya pandemic virus corona hal itu tak menyulitkan arissa dan doyoung bertemu.

Perihal jhonny dan zoya yang kemarin melakukan prosesi lamaran dilanjutkan dengan ijab Kabul beberapa hari setelahnya. Kegiatan resepsi mereka terpaksa harus ditunda karna adanya larangan berkumpul ditempat ramai.

Hari ini rencananya arissa akan bertamu ke rumah doyoung, kekasihnya. Bukan rumah dinas atau apapun melainkan rumah kedua orang tuanya. Berkat ajakan kiranti dan bagas yang ingin bertemu dan lebih mengenal calon mantu katanya.

Alhasil pipi arissa bersemu merah karnanya. Ah calon mantu! Kata kata seperti itu masih terdengar asing ditelinga nya. Beberapa kali ia mematut diri didepan cermin. Memastikan tak ada yang aneh ataupun janggal dari wajahnya.

Bahkan mark yang sedang marathon film di kamar arissa menggeleng dramatis. Memerhatikan saudara sepupunya yang sejak pagi melakukan perawatan wajah dengan berbagai produk skincare.

"You're already beautiful sis, stop to look at yourself in the reflection of the mirror!"

Arissa mendelik malas menatap sang adik "Shut up, Mark!" perintahnya membuat mark langsung mengatupkan bibirnya seketika.

Kegiatan arissa mematut diri didepan cermin berhenti kala seseorang mengetuk pintu kamarnya. Dengan langkah besar ia mendekati sang pintu. "Oh mbak zoya, kenapa mbak?"

Zoya tersenyum lalu memberi kode dengan menatap bawah tangga "Ada doyoung tuh, barusan sampe lagi ngobrol sama papa" katanya.

Segera arissa berlari menuruni tangga setelah mengambil tas selempang yang berada di atas kasurnya. "Kalo sudah beresin kasur mbak ya, Jangan berantakan!" peringatnya galak kepada mark.

Berlari menuruni sepuluh anak tangga membuat arissa menghela nafas lelah. Bahkan teriakan sang ibu yang memberitahunya untuk tidak berlari tak ia hiraukan. Dirinya sibuk mengatur nafas kala seseorang berdiri tepat di depan wajahnya.

Doyoung dengan wajah yang dibuat marah, menyentil dahi arissa kuat. "Sakit mas!" gerutu nya.

"Suruh siapa lari-lari gitu, kalo jatoh gimana?"

"Sorry..."

🍭🍭🍭

Keadaan di dalam mobil sangat canggung, bagi doyoung mungkin? pasalnya arissa sejak tadi memilih diam sambil memandang jendela luar bagian kiri. Dengan tangan yang saling bertautan menandakan dokter psikologi itu sedang gelisah.

Perlahan doyoung menaruh telapak tangannya di punggung tangan arissa. "Kenapa?"

"Kepala ku sakit tau!" ucapnya dengan nada marah. Dilihatnya kening milik arissa yang memerah. Sekuat itu kah dirinya saat menyentil tadi? Perasaan ia tak menggunakan tenaga bagian dalam.

"Yaudah maaf, mana yang sakit? Sini liat"

Beruntung saat ini kondisi jalanan sedang lampu merah. Gadis itu menetralkan detak jantung nya kala wajah doyoung berada tepat di wajahnya. Astagfirullah ukhti! Ingatkan dirinya sedang berpuasa sekarang!

Half Cold ; With Doyoung (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang