Chapter khusus kapal zoya dan jhonny ya💚
Kelanjutan hubungan pelik mereka belom berakhir sampai sini, sekedar clues masih banyak masalah yang menanti didepannya.
Aku sebenarnya agak gimana gitu ngetik pas bagian ini, agak cheesy rasanya.
But, gak papalah sekali-sekali.
Yaudah segitu aja, enjoyed my book guys👐
Jantung yang berpacu dengan sangat cepat serta kuping yang kemerahan membuat mark mengulang pertanyaannya kembali. "This is real? Bang jhon mau ngelamar pake yang beginian?" ucapnya sembari mengangkat beberapa buah brokoli yang sudah di bentuk sedemikian rapi.
Anggukan mantap arissa berikan. "Yeah, kamu nggak tau aja mark dulu bang jhonny nembak mbak zoya pake apaan"
"Ouh this is crazy? Right? "
"Bukan gila tapi beda" jhonny datang dari arah dalam rumahnya.
Masih ingat dengan perkataan gita kemarin malam? Jhonny yang akan melamar zoya? Lelaki itu memantapkan dirinya bahwa besok ia akan melamar sang kekasih. Bermodal cincin, sebucket bunga brokoli serta pemandangan indah kota bandung ia sudah sangat percaya diri.
"Kebanyakan orang ngelamar pake bunga mawar, terus di hotel yang romantis. Ouh its not me! "
Seperti dikatakan barusan. Jhonny dengan segala keanehannya menurut arissa dan mark. Lelaki itu memiliki porsi romantis menurut dirinya sendiri.
"Jangan lupa berdoa" itu arnan—sang papa yang datang dari balik pintu belakang. Lelaki paruh baya itu berkecak pinggang memandang ketiga anaknya, termasuk mark. "Papa dulu ngelamar mama kamu malah lebih ekstrem, ya kan sayang?"
Sementara arissa membuat gesture orang muntah jhonny dan mark asik melahap buah semangka di piring besar. Enggan mendengar perkataan sang ayah yang teralalu hiperbolis menurutnya.
"Mau denger ceritanya nggak?" tawar arnan yang langsung dibalas jawaban kompak ketiganya. "NGGAK!"
"Anak kurang ajar ya kalian!"
🍭🍭🍭
"Mau kemana sih jhon?" itu zoya, gadis itu sedari tadi tak berhenti bertanya. Pasalnya siang Hari ini jhonny sudah mengajaknya keluar rumah dengan alasan menikmati surya senja.
Perjalanan yang membutuhkan banyak waktu tak membuat jhonny beserta para komplotannya dibelakang sana lelah begitu saja. Tersenyum lembut ia berkata "Tidur aja dulu kalo capek, masih jauh soalnya"
Yang zoya turuti permintaannya. Gadis itu bahkan sudah terlelap dengan mulut sedikit terbuka. Pekerjaan menjadi dosen bukanlah hal yang mudah. Setiap hari harus mengecek dokumen serta tugas dari mahasiswa/I didikannya.
Pukul 17.00 tepat mereka sampai. Mata zoya membelalak kaget, senyum lima jari mengembang begitu saja dari bilah bibirnya. "Ini beneran jhon?"
"Yes babe, cantikkan?"
Zoya mengangguk mantap. Manik matanya terbuka secara lebar seolah-olah bola matanya ingin keluar. Lereng Anteng, adalah salah satu tempat impian yang ingin ia kunjungi.
Perumahan kecil serta banyak tenda kecil yang terdampar dipinggiran gunung benar-benar memanjakan sang mata. Apalagi jika sudah malam, hasan lampu warna-warni membuat yang melihatnya enggan untuk beranjak pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Cold ; With Doyoung (√)
FanfictionTentang dia, lelaki yang banyak menyimpan kenangan buruk akibat masalalu nya. Ketika perkataan dan perbuatan orang terdekat yang bisa melukai perasaan nya sendiri. Dia doyoung dengan segala perasaan yang ada di hatinya. Mendeklarasikan kata menjadi...